istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW FILM

Lucasfilm's Indiana Jones and The Dial of Destiny Tayang di Bioskop

en19ma   29 Jun 2023
Lucasfilm's Indiana Jones and The Dial of Destiny Tayang di Bioskop

Di penghujung bulan Juni ini, Penulis dan sutradara terkenal James Mangold menghadirkan film terakhir dari salah satu pahlawan ikonik terhebat, Indiana Jones, dalam “Indiana Jones and The Dial of Destiny”. Aktor dengan nominasi Academy Award Harrison Ford kembali memerankan peran ikoniknya sebagai arkeolog cerdas nan legendaris untuk terakhir kalinya dalam petualangan keliling dunia yang mendebarkan.

John Rhys-Davies ("Raiders of the Lost Ark") turut kembali hadir sebagai sahabat dekat Indy, Sallah. Selain itu, telah bergabung juga Phoebe Waller-Bridge ("Fleabag"), Antonio Banderas ("Pain and Glory"), Karen Allen, Shaunette Renée Wilson ("Black Panther"), Thomas Kretschmann (“Das Boot”), Toby Jones (“Jurassic World: Fallen Kingdom”), Boyd Holbrook (“Logan”), Olivier Richters (“Black Widow”), Ethann Isidore (“Mortel”), dan Mads Mikkelsen (“Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore”).

“Indiana Jones and The Dial of Destiny” berlatar pada tahun 1969 di kota New York. Indiana Jones, yang telah mengajar sebagai profesor arkeologi di Hunter College, siap untuk menjalani masa pensiun di apartemennya yang sederhana. Tetapi, segalanya berubah setelah ia mendapat kunjungan mendadak dari putri baptisnya Helena Shaw (Phoebe Waller-Bridge), yang mencari artefak langka yang dipercayakan ayahnya kepada Indy bertahun-tahun sebelumnya. Artefak yang dicarinya adalah Archimedes Dial yang terkenal, sebuah perangkat yang konon memiliki kekuatan untuk menemukan celah dalam waktu, memungkinkan orang agar dapat kembali ke masa lalu ataupun ke masa depan.

Sementara itu, musuh lama Indy, Jürgen Voller, mantan Nazi yang sekarang bekerja sebagai fisikawan di program luar angkasa AS, memiliki rencananya sendiri untuk Dial, sebuah skema mengerikan yang dapat mengubah jalannya sejarah dunia.

Indiana Jones, yang pertama kali hadir di layar lebar pada tahun 1981 dalam “Raiders of the Lost Ark”, merupakan perpaduan sempurna antara karakter dan kualitas seorang bintang. Dengan penampilan yang maskulin dan karismatik, Indiana Jones melakukan petualangan yang juga dipenuhi dengan kecerdasan dan juga keberuntungan yang seperti selalu ada disisinya. Hal inilah yang menjadikan Indiana Jones yang diperankan oleh Harrison Ford sebagai salah satu karakter pahlawan paling terkenal di dunia.

Sutradara James Mangold berkata, “Indiana Jones adalah karakter yang selalu mengejutkan kami. Dia memiliki kemampuan untuk menjadi egois ataupun berempati, dia juga sangat berani namun di beberapa momen di hidupnya ia menjadi seorang pengecut. Karakter Indiana Jones yang sebenarnya sangat manusiawi ini dihidupkan dengan penampilan Harrison Ford yang luar biasa. Menurut saya, semua keeksentrikan dan kecemasannya serta kelemahannya adalah bagian dari daya tariknya. Tapi dia memang memiliki kekuatan super, dan dia sangat beruntung.”

Sejalan dengan keinginan para pemeran dan pembuat film untuk tetap berusaha menghormati karakter tersebut, mereka juga merasa sangat penting untuk menghadirkan sesuatu yang menarik dan hal baru kepada penonton. Salah satunya adalah memastikan karakter Indiana Jones berada di usia yang sama dengan Harrison Ford, yang berumur 79 tahun pada saat proses syuting. Jadi mereka membuat film pada akhir tahun 1960-an, era ketika seorang pahlawan seperti Indiana Jones yang melakukan petualangan pada tahun 1930-an dan 40-an akan merasa perjalanannya dahulu pada masa lalu.

Pendekatan tersebut sangat selaras dengan Ford, yang merasa itu sejalan dengan pemahamannya tentang karakter tersebut. “Kami tidak menghindari fakta bahwa Indy sudah 40 tahun lebih tua dari pertama kali kami menceritakan kisahnya. Kami menghadapi tantangan yang dia hadapi, dan dari sana kami membawa kemanusiaan dan kehangatan yang nyata ke dalam sosok Indiana Jones,” aktor Harrison Ford menjelaskan.

“Indiana Jones and The Dial of Destiny” disutradarai oleh James Mangold (“Ford v Ferrari,” “Logan”) dan diproduksi oleh Kathleen Kennedy, Frank Marshall dan Simon Emanuel, dengan Steven Spielberg dan George Lucas menjabat sebagai produser eksekutif. John Williams, yang telah menciptakan musik dalam setiap petualangan Indy sejak "Raiders of the Lost Ark" pada tahun 1981, sekali lagi menyusun musiknya. “Indiana Jones and The Dial of Destiny” telah hadir di bioskop mulai 28 Juni 2023.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top