Lagi, Data 533 Juta Pengguna Facebook Bocor

Published: 06 Apr 2021, oleh NanaMiku

Akhir-akhir ini kebocoran data adalah topik yang semakin ramai. Mulai dari bocornya data Facebook, Whatsapp, hingga kebocoran data perusahaan-perusahaan besar. Kini ada lagi kebocoran data terbaru dan bocornya berasal dari perusahaan yang pernah kena sebelumnya yaitu Facebook.

Kebocoran data Facebook kali ini adalah data 533 juta penggunanya yang berasal dari 106 negara. Beberapa pengguna yang paling banyak terdampak adalah berasal dari Mesir (44,8 juta orang), Tunisia (39,5 juta orang), Italia (35,6 juta orang), dan Amerika Serikat (32,3 juta orang). Sejumlah pengguna asal Indonesia juga ada yang bocor datanya, yaitu sekitar 130.000 orang.

Data yang bocor adalah data pribadi pengguna, termasuk informasi mengenai nama lengkap, nomor telepon, lokasi, tanggal lahir, ID Facebook, jenis kelamin, pekerjaan, asal negara, status pernikahan, hingga alamat e-mail.

Kebocoran data ini disebarkan oleh seorang peretas di forum peretas amatir. Tidak tanggung-tanggung, sang peretas membocorkan data ini secara gratis. Hal ini membuat data yang bocor bisa diakses oleh siapa pun yang menginginkannya.

Facebook pun sudah mengonfirmasikan soal kebocoran data ini melalui juru bicaranya. Menurut Facebook, bocornya ratusan juta data pengguna ini disebabkan adanya kerentanan keamanan yang Facebook alami. Namun menurut Facebook, kerentanan ini sudah ditambal pada tahun 2019.

Tentunya kebocoran ini merupakan ancaman besar bagi para pengguna Facebook yang menjadi korban. Ancaman terbesar menurut Alon Gal, CTO dari firma intelijen kejahatan cyber, adalah informasi pribadi yang bocor memberikan banyak informasi kepada para penjahat cyber.

Informasi yang bocor dapat digunakan untuk melakukan penyamaran, bahkan hingga penipuan dengan menggunakan nama dari pengguna yang datanya bocor.

“Basis data berisi informasi pribadi sebesar itu pasti akan dimanfaatkan cybercriminal untuk melakukan rekayasa sosial atau upaya peretasan,” ujar Gal.

Walau begitu, Gal menjelaskan bahwa Facebook tidak bisa melakukan banyak hal untuk membantu para korban yang datanya bocor. Penyebab utamanya adalah data yang bocor dibagikan secara gratis di internet. Jadi siapa saja bisa punya data ini. Namun Gal tetap mengatakan bahwa Facebook masih bisa mengimbau penggunanya agar tetap waspada atas kemungkinannya phising dan penipuan lainnya.

Tags

android ios news facebook data pribadi data media sosial social media aplikasi aplikasi mobile platform

Share Artikel