Mari berkenalan dengan Zak, seorang ahli bela diri yang keren. Ketika suatu pagi dia sedang bermeditasi di dojo-nya, terdengarlah suara gong yang mengganggu meditasi tersebut. Melirik siapa yang membunyikan gong tersebut, ternyata adalah sebuah manusia yang tidak hidup tapi bisa berjalan alias zombie! Zak pun langsung menghajar zombie tersebut dan keluar dari dojo-nya dan menemukan bahwa seluruh kota telah dikuasai oleh zombie kiriman Dr. Z. Sang guru pun langsung mengirimkan Zak untuk membasmi para zombie dan menyelamatkan kota dari kehancuran.
Itulah latar belakang dari game Kung Fu Z, sebuah game arcade buatan Tiny Titan Studios yang sebelumnya dikenal telah membuat judul-judul seperti Tiny Rails dan Dash Quest. Tapi meskipun Kung Fu Z ini terlihat sebagai sebuah game arcade beat'em up, namun ternyata game ini memiliki campuran cita rasa game clicker atau idler lho!
Pada dasarnya, Kung Fu Z adalah sebuah game idler, di mana tanpa ada input apa-apa dari pemain pun, sang jagoan Zak akan secara otomatis menghajar para zombie yang berdatangan. Pemain bisa mempercepat proses gebuk-gebukan tersebut dengan cara melakukan tap pada layar secepat mungkin, sisi kanan untuk menghajar zombie di bagian depan Zak, dan sisi kiri untuk menghajar zombie yang datang dari belakang.
Setiap membunuh zombie, Zak akan mendapatkan sejumlah koin. Nah, koin ini bisa digunakan untuk melakukan upgrade pada gear yang dimiliki oleh Zak. Baju bisa di-upgrade untuk menambah health, celana bisa di-upgrade untuk menambah kekuatan serang, serta ikat kepala juga bisa di-upgrade untuk memperkuat skill.
Di setiap akhir stage, Zak pun akan bertemu dengan sebuah boss zombie yang harus dikalahkan dan melanjutkan ke stage berikutnya. Namun apabila pemain gagal mengalahkan sang boss zombie tersebut, pemain harus melakukan grinding terlebih dahulu sampai kira-kira kekuatan yang didapatkan setelah upgrade cukup, baru kemudian menantang kembali boss zombie-nya.
Seperti sebuah game clicker / idler, Zak akan tetap menghajar para zombie meskipun pemain tidak sedang menyalakan game-nya. Ini berarti pemain bisa meninggalkan permainan dan ketika dia menyalakan kembali game-nya, pemain akan menemukan sejumlah uang telah menanti untuk digunakan meng-upgrade Zak.
Kung Fu Z mengusung grafis yang benar-benar retro, dengan animasi dalam artwork yang ternyata sangat menawan. Simak saja, guru kung fu nya Zak pun memiliki rambut putih panjang yang bisa bergerak bagaikan terhembus angin. Memang dalam permainan, Zak tampil secara chibi alias cebol, namun animasi menghajar zombie game ini mengingatkan pada seri River City Ransom buatan Technos Japan. Yah, boleh dibilang, game River City Ransom benar-benar menginspirasi game ini.
Kung Fu Z dihadirkan secara free-to-play tanpa ada sistem stamina / energi serta bisa dimainkan secara offline. Game ini memiliki sedikit gangguan iklan yang tentu saja bisa dimatikan dengan cara mematikan koneksi Internet selama permainan berlangsung. Bagi yang ingin mempercepat permainan, bisa dilakukan via mikrotransaksi dengan cara membeli mata uang premium Gems. Seperti biasa, Gems ini bisa digunakan untuk ditukar dengan uang, atau bisa juga digunakan untuk membeli boost scrolls.
Kung Fu Z memang unik, namun sudah ada beberapa game lain yang menggunakan hibrida sejenis, seperti Nitro Racing GO yang mengawinkan game balap mobil dengan clicker, atau Idle Space yang mencampurkan game shooter pesawat dengan genre clicker. Namun harus diakui, menawannya tampilan ala retro serta serunya gebuk-gebukan dalam Kung Fu Z ternyata cukup adiktif. Oleh karena itu, Kung Fu Z boleh dibilang adalah salah satu game clicker campur arcade beat'em up yang wajib dicoba oleh fans kedua genre ini.
