Salah satu platform untuk belajar bahasa asing, Bahaso, belum lama ini mengumumkan bahwa mereka telah merilis aplikasi mobile untuk gadget berbasis Android dan iOS, seperti smartphone dan tablet, sebagai perwujudan cita-cita dan misi mereka agar bisa hadir lebih dekat dengan masyarakat.
Konten pembelajaran yang disediakan Bahaso merupakan hasil kerjasama dengan Universitas Indonesia, yang menggunakan metode pembelajaran learning by content dengan pendekatan discovery learning dengan mengadopsi kurikulum CEFR (Common European Framework of Reference) dari Eropa.
Meski terdengar rumit, konten pembelajaran yang disediakan berupa animasi video percakapan bahasa Inggris. Jadi, pengguna akan menonton serangkaian percakapan video, kemudian di akhir rangkaian tersebut terdapat beberapa soal yang perlu dijawab untuk bisa mengakses tahap selanjutnya.
Sulit diprediksi apakah metode ini akan efektif atau tidak, mengingat Bahaso dapat disebut sebagai ‘wajah baru’ pada ranah tersebut. Sejak diluncurkan tahun lalu, Tyovan Ari Widagdo selaku CEO dan Founder Bahaso mengklaim bahwa mereka telah memiliki 6.000 pengguna aktif di tiap bulannya.
Nantinya, akan diberlakukan sistem monetisasi pada Bahaso dengan model freemium. Pengguna pun akan menerima sertifikasi dari Universitas Indonesia setelah menyelesaikan tiap kursus di Bahaso. Selain itu, Bahaso ke depannya juga akan menyediakan bahasa-bahasa asing lainnya.
