istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
NEWS

Kinerja Perbankan di Tahun Politik

en19ma   02 Apr 2019
Kinerja Perbankan di Tahun Politik

Amar Bank terus mengalami pertumbuhan sejak tahun 2014. Pada tahun 2018, asset amar Bank sudah mencapai dua triliun rupiah sehingga terjadi peningkatan sebesar 10 kali lipat. Hal ini menunjukkan solidnya fondasi Amar Bank di tahun politik. Bagi Amar Bank, tahun politik di Indonesia tidak terlalu mempengaruhi kinerjanya. Buktinya, Amar Bank pada Senin (01/04) membuka kantor cabang di Wiyung, Surabaya Barat, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Secara umum, pebisnis berpendapat bahwa tahun politik akan membuat ekonomi mengalami pelambatan. Berdasarkan data dari OJK, kredit industri perbankan di tahun 2019 diproyeksikan mengalami stagnansi di kisaran 12 hingga 13 persen. Senada dengan OJK, Indef bahkan memiliki angka proyeksi yang lebih ketat, dimana pertumbuhan kredit perbankan tahun 2019 diperkirakan bergerak stabil di angka 8,5 sampai 9,5 persen.


Anggrahini Stephanie, Area Head Amar Bank Surabaya; Tuk Yulianto, Direktur Utama Amar Bank; dan Bapak Mulyanto, Direktur Pengawasan LJK 2 Kantor Regional 4 OJK Jawa Timur; saat peresmian kantor cabang Amar Bank di Wiyung, Surabaya

Managing Director Amar Bank, Vishal Tulsian, menyatakan optimisme dari Amar Bank di tahun 2019. “Dana Pihak Ketiga (DPK) Amar Bank telah mencapai lebih dari satu triliun rupiah pada Desember 2018. Dengan pembukaan Cabang Wiyung, kami harapkan akan mendorong peningkatan kinerja Bank di tahun 2019. Kami melihat potensi yang masih luas untuk digali pada segmen retail, sehingga kami fokus pada segmen ini.”

Pembukaan Kantor Cabang Wiyung juga untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan reputasi Amar Bank. Dengan pembukaan cabang ini, maka Amar Bank memiliki lima jaringan kantor yang terdiri dari tiga kantor cabang (dua di Surabaya dan satu di Jakarta), satu kantor cabang pembantu di Surabaya dan satu  kantor fungsional di Jakarta.

Dari hasil survey yang dilakukan Amar Bank, wilayah Wiyung mempunyai potensi pasar yang besar, sementara hanya terdapat delapan kantor cabang Bank yang rata-rata beroperasi di segmen pasar korporasi. “Mengingat pangsa pasar existing Amar Bank ada di sektor perdagangan ritel, maka Amar Bank berkeyakinan bahwa pembukaan Kantor Cabang di Wiyung akan berdampak positif terhadap kinerja Bank. Selain telah didukung oleh pangsa pasar yang sudah ada juga ditunjang oleh  potensi pangsa pasar baru segmen retail yang besar,” papar Anggrahini Stephanie, Area Head Amar Bank Surabaya.


dr. Maria, Nasabah Amar Bank; Mulyanto, Direktur Pengawasan LJK 2 Kantor Regional 4 OJK Jawa Timur; Tuk Yulianto, Direktur Utama Amar Bank; dan Ibu Anggrahini Stephanie, Area Head Amar Bank Surabaya; berfoto bersama setelah peresmian kantor cabang Amar Bank di Wiyung, Surabaya

"Tahun 2019 memang tahun politik, namun kami meyakini bahwa perekonomian Indonesia khususnya industri perbankan akan tetap stabil, terutama segmen retail yang merupakan fokus dari Amar Bank. Berangkat dari visi kami: memberikan senyuman kepada 200 juta masyarakat Indonesia di tahun 2025, kami ingin terus memberikan dampak sosial yang positif. Sesederhana membantu meringankan biaya renovasi rumah, biaya pendidikan, biaya kesehatan, dan kebutuhan modal kerja. Hal ini merupakan komitmen kami dengan terus mengedepankan perkembangan teknologi dalam bisnis kami,” kata Vishal.

Rumah yang bocor, perbaikan kamar mandi serta dapur tentunya tidak bisa menunggu situasi politik. Sama halnya dengan pendidikan dan kesehatan, yang memang menjadi kebutuhan mendasar dalam kehidupan masyarakat. Begitu pula dengan modal kerja. Jika ingin tetap struggle, mereka harus mengambil langkah cepat. Oleh karena itu, layanan keuangan harus semakin dekat dengan masyarakat dan terus berinovasi untuk mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan finansial yang mendesak.

“Dari data kami, terlihat jelas ada kenaikan pinjaman dibanding tahun lalu. Oleh karena itu, bagi kami, tahun politik tidak mempengaruhi bisnis kami, yang memang fokus pada personal dan UMKM dengan produk Tunaiku, Tamara, deposito, dan kredit UMKM,” ujar Vishal.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top