Pada bulan September hingga Oktober mendatang, Indonesia akan terlibat dalam dua event berskala internasional, yaitu Gamescom dan Tokyo Game Show. Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf / Baparekraf) akan mendukung keikutsertaan Indonesia pada kedua event besar tersebut.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan bahwa industri game bisa menjadi modal tersendiri bagi kebangkitan subsektor ekonomi kreatif di tengah pandemi. Terlebih, dari 17 subsektor ekonomi kreatif (ekraf) di Indonesia, aplikasi dan permainan (game) menempati posisi ke-7 penyumbang terbesar terhadap PDB ekonomi kreatif Indonesia pada tahun 2020 lalu.
“Nominal sebesar Rp 24,88 triliun atau sekitar 2,19 persen [merupakan] sumbangan [dari] subsektor aplikasi dan game developer untuk PDB nasional. Ini juga sejalan dengan janji [dari] Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan e-sport dan industri gaming yang menjadi salah satu modal bangsa,” kata Menparekraf Sandiaga Uno pada saat Weekly Press Briefing yang digelar secara virtual dengan tema Dukungan Kemenparekraf untuk Keikutsertaan Developer Game pada event Gamescom Global dan Tokyo Game Show, Senin (16/8/2021).
Dalam kesempatan itu, juga hadir Wakil Menteri Parekraf Angela Tanoesudibjo, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno, Presiden Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno, serta jajaran Eselon I di lingkungan Kemenparekraf. Menparekraf Sandiaga Uno juga menyampaikan apresiasinya kepada AGI, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Jerman serta Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg yang terlibat dalam kerjasama pendukungan delegasi Indonesia di gelaran event Gamescom Global tahun ini.
Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk membuka akses pasar yang seluas-luasnya, khususnya bagi para pelaku ekonomi kreatif subsektor aplikasi atau game. Terlebih, di tengah situasi pandemi COVID-19 saat ini, subsektor Aplikasi Game Developer (AGD) malah menunjukkan tren kenaikan yang positif jika dibandingkan dengan subsektor lainnya. Tercatat bahwa subsektor AGD memiliki nilai pertumbuhan positif tertinggi kedua setelah subsektor TV dan radio.
“Dengan jumlah pertumbuhan sebesar 4,47 persen, harapan kami, games menjadi pandemic winner untuk mendorong pergerakan ekonomi Indonesia bersama subsektor prioritas dan unggulan lainnya. Saya mengajak para stakeholder di Indonesia untuk tetap positif dan optimistis karena kita melihat kondisi ini sangat dinamis, tapi kita yakin [bahwa] di industri game ini, ada peluang yang harus dimanfaatkan untuk menjadi pemenang,” tuturnya.
Kemenparekraf sendiri, lanjut Sandiaga, memutuskan untuk mendukung dan berpartisipasi di dua ajang bergengsi game global, yaitu Gamescom Global, yang merupakan B2B event dari Gamescom –event pameran dagang serta eksibisi game terkemuka di dunia– yang akan dilaksanakan pada tanggal 15 September 2021, dan Tokyo Game Show (TGS) –eksibisi video game terkemuka di kawasan Asia–, yang dilaksanakan pada tanggal 30 September 2021 sampai 3 Oktober 2021. Pada penyelenggaraan di tahun ini, kedua event tersebut dilangsungkan secara hybrid (daring dan luring). Indonesia sendiri akan berpartisipasi secara daring di kedua event tersebut.
“Kemenparekraf akan memfasilitasi [sebanyak] 30 peserta gamescom dan 19 peserta untuk TGS, mulai dari games developer studio sampai game publishing dan game service. Kami berharap [agar] partisipasi para delegasi bisa menunjukkan performa [bisnis] yang optimal dan aktivitas B2B-nya meningkat sehingga setiap event ini akan membawa keberkahan, dan [saat] dibawa pulang ke Tanah Air [juga] bisa membawa kebangkitan ekonomi. Dan, tentunya, hal ini diharapkan dapat menjadikan industri game sebagai salah satu pilar kebangkitan ekonomi kita serta mampu [untuk] membuka lapangan kerja [yang] lebih luas,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno, menyatakan bahwa gelaran Gamescom Global bisa digunakan sebagai sarana untuk mempromosikan industri game serta teknologi milik Indonesia di pentas dunia. “Gamescom adalah salah satu pameran dagang internasional serta [bisa dijadikan sebagai] platform untuk meningkatkan profil dan bisnis [atas] industri game kita,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengakui bahwa pihaknya sudah sejak awal melihat potensi dari produk-produk digital, termasuk game online atau e-sport, yang salah satunya menjadi leader dalam kontribusi kepada PDB. Angkanya terbilang signifikan dari sisi transaksi yang bisa dicapai. Indonesia juga tercatat telah menempati urutan ke-16 dengan jumlah pengguna game yang mencapai sebanyak 43,7 juta user dan revenue yang dihasilkan sebesar 879,7 juta dolar AS, atau setara dengan Rp 12 triliun.
“Dari transaksi itu, kami melihat perputaran yang dihasilkan dari industri ini mampu [untuk] memberikan kontribusi [yang] besar bagi Tanah Air,” jelasnya. "Kami melihat dengan adanya kreator game lokal yang sudah ada. Ini bisa dipacu, bukan hanya sekadar berkontribusi untuk generated income world wide, tetapi secara umum, uang [dalam jumlah yang besar bakal] masuk ke Indonesia," ungkapnya, menambahkan.
Presiden AGI, Cipto Adiguno, pada kesempatan tersebut juga menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen dari pemerintah untuk terus mendukung industri game Indonesia, yang tidak hanya bersifat insidentil namun juga secara berlanjut. “Hal ini tentunya harus dilakukan secara kontinyu, mengingat angka capaian bisnis game Indonesia di pasar internasional tidak dapat diraih hanya dengan kehadiran insidentil [atas] game Indonesia di event-event semacam ini. Diperlukan [adanya] kontinuitas eksistensi [dari] industri game Indonesia [yang mesti dilakukan] secara terus-menerus,” pungkasnya.