Kembangkan IP Kreatif sejak Dini, HATCH Hadir Dampingi Kreator IP Pemula

Published: 25 Sep 2021, oleh en19ma

Memasuki tahun ketiga bagi KATAPEL untuk hadir dalam perjalanan industri kekayaan intelektual kreatif, totalitas KATAPEL dalam membangun hulu ke hilir perjalanan sebuat IP kali ini ditandai dengan lahirnya HATCH. HATCH sendiri adalah sebuah program inkubasi hasil kekayaan intelektual kreatif yang mencakup Komik, Ilustrasi, Game, Buku mau pun Film yang diinisiasi oleh KATAPEL bersama UMN (Universitas Multimedia Nasional) yang didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kedai Reka.

Berawal dari KATAPEL sebagai program inisiasi komersialisasi IP lokal di tahun 2018 lalu, yang tujuan utamanya hanyalah berfokus pada IP yang sudah matang namun belum siap untuk komersialisasi, maka para peserta belajar di KATAPEL dan mengasah pengetahuan mereka lagi tentang komersialisasi IP yang sebenarnya. Namun, pada saat proses pendaftaran, banyak IP yang mendaftar di KATAPEL yang ternyata belum siap secara komersialisasi dengan berbagai aspek masalah, seperti baru berupa konsep atau ide, hanya berupa gambar atau ilustrasi, atau bahkan hanya berupa prototype.

”Hal terpenting dalam pengembangan IP kreatif adalah rencana yang matang dan persiapan IP sebelum masuk ke ranah komersialisasi. Banyak potensi yang bisa kita maksimalkan bersama HATCH di preparation stage,” menurut Grace Kusnadi selaku Executive Director Katapel.id.

Dengan berbagai permasalahan yang timbul dalam dunia kekayaan intelektual kreatif di Indonesia, maka hadirlah HATCH yang berfokus pada aspek yang sebelumnya tidak ada pada KATAPEL, seperti pematangan konsep dan ide, pengembangan karakter dan cerita, persiapan bisnis atau komersialisasi IP, hingga penyiapan kerja tim atau perusahaan.

Hadirnya UMN (Universitas Multimedia Nusantara) yang beriringan dengan KATAPEL, dan tentunya, dengan support dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Kedai Reka, maka HATCH berfokus pada target peserta dengan 2 kriteria, yaitu pelajar atau mahasiswa dan kreator IP pemula.

Novrizal Pratama selaku Reviewer dan Business Mentor di HATCH menambahkan, ”Potensi industri IP kreatif di Indonesia besar sekali. Sayangnya, banyak yang belum terinfo dengan baik dan [belum] memiliki pengalaman [untuk] mengembangkan IP kreatif dari awal. Semoga HATCH bisa menjadi jawabannya.”

Proses inkubasi HATCH diawali dengan seluruh peserta yang mendaftar akan mengikuti Webinar yang dihadiri oleh speaker-speaker yang sudah expert pada bidangnya, yang tentunya sangat berguna untuk para kreator dalam pengembangan serta berbisnis IP. Setelah para peserta mengikuti webinar, peserta akan diwajibkan untuk men-submit ulang proposal IP mereka untuk diseleksi menjadi 30 besar, yang nantinya diwawancara untuk menjadi 20 peserta dan mengikuti program Mentoring Intensif dari para Mentor selama kurang lebih 2 bulan. Usai program mentoring selesai, tim HATCH akan membantu para peserta untuk mewujudkan IP mereka dalam bentuk prototype IP. Setelah 20 peserta terpilih melewati proses mentoring hingga pembuatan prototype IP, maka mereka pada akhir program ini akan dipertemukan dengan Review Day, yang membuat para peserta harus menunjukkan dan mempresentasikan IP mereka kepada reviewer (IP Expert).

Batch pertama HATCH akan berlangsung pada tanggal 27 September 2021, ditandai dengan adanya webinar oleh HATCH dan seluruh rangkaian mentoring yang akan berakhir di tanggal 7 Desember 2021. Untuk pendaftaran dan informasi selengkapnya, akses akun Instagram HATCH di @hatchbykatapel atau melalui https://lynk.id/hatch. Sampai jumpa di batch pertama HATCH.

Tags

news intellectual property katapel katapel.id industri kreativitas hatch inkubasi komik gaming Games buku film umn universitas multimedia nasional kementerian pendidikan dan kebudayaan kedaireka komersial brand lokal brand belajar ilmu pengetahuan pelajar mahasiswa webinar bisnis proposal interview

Share Artikel