istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
NEWS

Kebijakan Ampuh, YouTube Premium Kini Capai 100 Juta Pelanggan

Vent Fleur   13 Feb 2024
Kebijakan Ampuh, YouTube Premium Kini Capai 100 Juta Pelanggan

Masih ingat dengan kabar YouTube yang melakukan kebijakan tentang pemblokiran iklan? Buat yang belum tahu, YouTube sebelumnya telah membuat kebijakan untuk para pengguna yang melakukan pemblokiran iklan di aplikasi videonya.

Seperti yang telah diketahui, YouTube versi gratis memungkinkan setiap pengguna untuk menyaksikan berbagai macam iklan di setiap video. Apabila pengguna mengaktifkan aplikasi pihak ketiga untuk memblokir iklan di YouTube, maka YouTube bertindak untuk meminta pengguna berlangganan YouTube Premium atau memblokir aplikasi tersebut.

Strategi kebijakan tersebut menghasilkan peningkatan jumlah pelanggan YouTube Premium. Mengutip dari The Verge, kini YouTube Premium telah mencapai tonggak penting di sejarahnya, yaitu memiliki 100 juta pelanggan secara global setelah kebijakan tentang pemblokiran iklan oleh aplikasi pihak ketiga diberlakukan. Angka tersebut sudah termasuk langganan uji coba, sehingga jumlah pelanggan berbayar sebenarnya lebih sedikit dari itu.

Pada 2023, tingkat langganan YouTube Premium telah menjadi pendapatan utama bagi layanan berlangganan Google, yang mencapai USD15 miliar atau Rp233 miliar (kurs 12 Februari 2024). Pendapatan ini sudah termasuk YouTube TV dan Google One. Sebagai informasi, sudah sekitar sembilan tahun YouTube meluncurkan layanan langganan berbayar bebas iklan. Perusahaan juga memutuskan untuk membagi YouTube Red menjadi YouTube Premium dan Music Premium.

Sebelum YouTube Premium memiliki 100 juta pelanggan, Google menemukan bahwa ada sekelompok pengguna yang menggunakan aplikasi pemblokir iklan selama menonton di YouTube. Perusahaan pun mengambil tindakan tegas kepada pengguna untuk memilih antara mengizinkan konten iklan atau beralih ke YouTube Premium.

Kebijakan ini diungkapkan oleh Communication Manager YouTube, Christopher Lawton kepada situs The Verge. YouTube mengonfirmasi bahwa mereka telah menonaktifkan video untuk pengguna yang memakai aplikasi pemblokir iklan sejak Juni lalu. Namun, Lawton menyebut hal tersebut hanya sebagai eksperimen kecil secara global pada saat itu. Kini, YouTube telah meningkatkan dan memperluas upaya tegas terhadap penggunaan aplikasi pemblokir iklan.

Apabila pengguna mengaktifkan aplikasi pemblokir iklan di YouTube, maka akan mendapatkan notifikasi yang mengatakan bahwa aplikasi pemblokir iklan telah melanggar kebijakan YouTube. Sehingga pengguna tidak bisa menonton konten-konten yang ada di YouTube selama masih mengaktifkan pemblokir iklan.

Sebelumnya, para pengguna yang mengaktifkan aplikasi pemblokir iklan masih bisa menonton video di YouTube. Akan tetapi, kini YouTube telah memblokir sepenuhnya hamper setiap saat.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top