istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
TIPS TRIK

Jadi UKM Lean, Agile & Kreatif dengan Manfaatkan Stay-at-Home Economy di Program Aksilerasi III

en19ma   20 Sep 2021
Jadi UKM Lean, Agile & Kreatif dengan Manfaatkan Stay-at-Home Economy di Program Aksilerasi III

Melalui dorongan yang tepat, terbukti bahwa UKM bisa mendapatkan omzet miliaran dari rumah saja. Selamat datang, era “Stay at Home Economy” yang lean, agile, dan kreatif!

Small is beautiful - hal ini terbukti di tengah gempuran pandemi sekali pun. Justru UKM di Indonesia yang sukses untuk menunjukkan resiliensinya dengan menjadi sektor bisnis yang paling mengalami peningkatan di masa Covid19.


Menkop UKM Teten Masduki saat melakukan kick off Gerakan Indonesia Bersama UMKM di Convention Hall Trans Studio Bandung, Sabtu (3/4/2021)

Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Kemenkop UKM Republik Indonesia per April 2021 lalu, ada lebih dari 64 juta UKM di Indonesia, yang berkontribusi sebesar 14% terhadap total ekspor non migas, 60% terhadap total investasi, 97% terhadap total tenaga Kerja, dan 61% terhadap total PDB nasional.

Jika startup yang sebelumnya menjadi pendorong atas lahirnya sharing economy di Indonesia, maka kini giliran UKM yang menjadi ujung tombak dari stay at home economy di masa pandemi. Stay at home economy ini ditandai dengan pergeseran perilaku masyarakat dalam bertransaksi yang serba daring dan meningkatnya permintaan atas berbagai produk pendukung aktivitas masyarakat di rumah, seperti makanan beku atau kriya interior.


Yoris Sebastian, Mentor Aksilerasi III

Dalam menjawab berbagai permintaan baru, karakter pembeli yang berubah, dan tantangan pandemi, maka UKM harus mampu untuk beroperasi dengan ramping, gesit, dan kreatif. Menurut creativepreneur Yoris Sebastian, ada beberapa tips yang perlu dijalankan oleh para pelaku UKM agar tetap kreatif di masa pandemi:

  1. Ide itu ada karena diciptakan, bukan didapatkan.
    Tinggalkan pepatah lama “pergi mencari ide ke gunung.' Ide kreatif itu bisa kita ciptakan lewat riset yang tepat.
  2. Kenal diri sendiri dulu
    Dalam hidup ini, kuncinya adalah kenal dengan jati diri kita sendiri dulu; ini juga berlaku ketika kita ingin sukses dalam berbisnis; karena, pada dasarnya, apa pun yang kita jual, sesungguhnya kita sedang “menjual” diri kita.
  3. Jalani prinsip happynomics
    Berbisnislah dengan azas happynomic: dilakukan dengan happy (senang), bernilai ekonomi, dan bisa dibayar mahal secara nature.
  4. Dobrak pola pemikiran lama dan eksekusi sesuai pakem
    Ada proses iteration yang berawal dari mencari ide, kemudian disortir, dan dari proses ini akan didapatkan gambaran baru untuk mendapatkan hasil yang layak yang dapat dijalankan.
  5. Lupakan “passion” sejenak
    Di saat krisis seperti ini, jangan melihat passion terlebih dahulu, kita harus bertahan dengan melakukan hal lain secara kreatif dan secara produktif. Intinya, bagaimana kreativitas kita ini bisa menjadi nilai tambah untuk pelanggan.

Yoris Sebastian bersama para mentor lainnya akan memberikan pembelajaran yang lebih mendalam akan hal-hal tersebut kepada para pelaku UKM Indonesia lewat kelas Aksilerasi; yakni rangkaian acara yang diadakan oleh Ninja Xpress sebagai program percepatan pengembangan dan pemberdayaan Bisnis UKM.

“Berbeda dari aksilerasi sebelumnya, Aksilerasi III akan membawa pelaku UKM untuk memanfaatkan jejaring dalam berbisnis, dimana pelaku UKM yang sudah memiliki skala bisnis yang besar akan menemukan partner bisnis yang tepat atau reseller,” ujar CMO Ninja Xpress Andi Djoewarsa. Maka, dengan fokus untuk membantu UKM dalam meningkatkan jaringan bisnisnya, Aksilerasi III mengangkat tema “Capai Omzet Milyaran dari Rumah melalui Akses Jaringan Bisnis oleh Ninja Xpress.”


Andi Djoewarsa, Chief Marketing Officer Ninja Xpress

Kegiatan yang akan berlangsung pada tanggal 28 September 2021 hingga 1 Oktober 2021 ini menggandeng para mentor yang handal di bidangnya masing-masing, seperti Yoris Sebastian (Creativepreneur & Author), Denny Santoso (Entrepreneur, Speaker Business Consultant, dan Author), Rono Jatmiko (Certified Facebook Trainer), Mollyta (Certified Google Trainer), Christina Lie (Owner of 101 Red 101), Ethika Santi (Head of Sales PT Jobstreet Indonesia), dan Nadjani (Owner Nadjani Indonesia).

Terus berkembangnya program Aksilerasi dengan konsisten hingga ketiga kalinya ini menunjukkan komitmen dari Ninja Xpress bagi para pelaku UKM. “Pesan saya [kepada] pelaku UKM agar [bisa] memanfaatkan program ini dengan cerdas untuk mendapatkan ilmu yang aplikatif dan partner bisnis yang tepat untuk meningkatkan skala bisnis menjadi lebih luas,” simpulnya. “Di era kita hidup sekarang, sangat penting untuk tetap lean, agile, dan kreatif agar bisnis bisa bertahan.”

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top