istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
NEWS

Inovasi berbasis IPv6 Percepat Transformasi Digital, Tajuk Ajang IPv6 se-Asia Pasifik

NanaMiku   02 Jul 2022
Inovasi berbasis IPv6 Percepat Transformasi Digital, Tajuk Ajang IPv6 se-Asia Pasifik

Konferensi IPv6 bertema IPv6 Enhanced Innovation Accelerate Digital Transformation sukses digelar oleh Informa Tech pada ajang Asia Tech x Sinagpore yang berlangsung di Singapore Expo Convention and Exhibition Centre pada 1 Juni. Pengamat dan ahli dari tujuh organisasi terkemuka yaitu Informa Tech, Asia Pacific Network Information Center (APNIC), European Telecommunications Standards Institute (ETSI), IPv6 Forum Malaysia, IPv6 Forum Singapore, France IPv6 Taks Force ARCEP, dan Omdia turut menyampaikan pidato mengenai potensi konektivitas dan efisiensi melalui kolaborasi dengan jaringan 5G. Peningkatan pengalaman pengguna dalam menikmati layanan jaringan serta percepatan transformasi digital juga menjadi bahasan utama pada konferensi yang dihadiri lebih dari 50 pakar dan pimpinan industri teknologi tersebut.

Dalam pembukaannya, Nick Fielden selaku Chief Commercial Officer Omdia menyoroti bahwa ekonomi digital sudah menjadi mesin pendorng utama bagi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Perkembangan teknologi digital termutakhir seperti 5G dan IoT pun menambah tuntunan yang semakin tinggi terhadap jaringan IP. Menurutnya, penguatan IPv6 dapat semakin meningkatkan kualitas jaringan yang dikendalikan operator, mengurangi biaya operasional dan pemeliharaan (O&M), dan menjawab kebutuhan transformasi digital di beragam industri, yang juga akan memperbanyak sekaligus mendiversifikasi peluang bagi operator. Tidak diragukan, transformasi digital harus didasari IPv6 sebagai fondasi yang kokoh.


Latif Ladid, Chair of ETSI IPE

Membawakan pidato mengenai digitalisasi dan inovasi melalui IPv6 Enhanced, Latif Ladid selaku Chair of ETSI IPE, mengatakan bahwa IPv6 tengah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pentingnya IPv6 semakin dipahami negara-negara di dunia, yang kemudian mendorong dirumuskannya kebijakan-kebijakan terkait. Ia juga menyebutkan bahwa Aliansi ETSI IPE yang aktif menyerukan pengembangan dan inovasi di bidang IPv6 ini telah memiliki lebih dari 90 anggota. Tahun 2021 lalu, IPE menjajaki kegunaan IPv6 Enhanced di teknologi 5G, cloud, dan pusat data.

Memperluas kapabilitas IPv6, Ipv6 Enhanced yang didukung oleh IPE memiliki enam inovasi yaitu lebar pita ultra tinggi, konektivitas di mana-mana, otomasi, latensi rendah, kualitas yang terjamin, serta keamanan. Latif berpesan setiap pemangku kepentingan industri boleh bergabung dengan IPE dan bersama membawa perkembangan IPv6 global ke jenjang yang lebih tinggi.


(ki-ka) Sameer Ashfaq Malik, Sanjeev Gupta, Nick Fielden, Latif Ladid, Sureswaran Ramadass

Geoff Huston selaku Chief Scientist at APNIC, menjelaskan asal-usul internet protocol (IP) dan evolusinya seiring jaringan semakin banyak ditemui dan digunakan. Ia mengatakan bahwa perkembangan IPv6 belum sesuai dengan ekspektasi, sehingga dibutuhkan kerja sama antar pelaku industri guna mempercepat pemanfaatan IPv6 secara luas. “Tidak ada alternatif selain IPv6. Ditambah dengan riset dan pengembangan materi berbasis silikon dan kenaikan harga IPv4, tetap bersikeras menggunakan IPv4 tidak akan menguntungkan dalam jangka panjang. IPv6 harus digunakan secepatnya.”

Sureswaran Ramadass selaku Profesor Emeritus di Malaysian University of Science and Technology (MUST), menegaskan bahwa pengembangan 5G harus selaras dengan jaringan IPv6. Dari segi pengembangan teknis maupun komersial, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengembangkan keduanya pada saat yang bersamaan. Ia percaya bahwa penerapan jaringan 5G secara global akan diperkuat oleh protokol IPv6; bersama, 5G dan IPv6 adalah duet yang serasi.


Sureswaran Ramadass, Profesor Emeritus di Malaysian University of Science and Technology (MUST)

Sebagai satu-satunya perwakilan pemerintahan, Jean-Charles Bisecco selaku Staf Ahli IPv6 Task Force yang merupakan bagian dari badan regulator telekomunikasi Perancis (ARCEP), menyampaikan, “Regulator memainkan peran penting dalam penyebarluasan IPv6. Di Perancis, ARCEP mewajibkan kompatibilitas dengan IPv6 sebagai syarat bagi carrier yang ingin ikut serta dalam lelang spektrum 5G. IPv6 Task Force juga bertanggung jawab membantu pelaku usaha bertransisi ke IPv6.”

Dalam diskusi panel yang digelar pada penghujung acara, Latif Ladid selaku Chair of ETSI IPE, Sureswaran Ramadass, dan pembicara lainnya sekali lagi menegaskan keunggulan IPv6 bagi berbagai industri maupun jaringan 5G. Latif percaya bahwa IPv6 yang diwakili oleh SRv6 akan menghadirkan taraf keamanan dan kecepatan layanan yang lebih tinggi dibandingkan jaringan MPLS tradisional. Sementara, Sureswaran menyoroti kapabilitas IPv6 yang lebih tinggi dibandingkan IPv4, antara lain ketersediaan alamat IP serta potensi pertumbuhan ekonomi dan pengembangan jaringan.


Sesi Diskusi Panel pada Konferensi IPv6

Menurut statistik publik dari APNIC, pemakaian IPv6 di Indonesia saat ini berkisar 10,4 persen, atau mendudukki peringkat 7 di antara negara di Asia Tenggara, 27 persen di belakang rata-rata regional. Pemerintah Indonesia perlu memperhatikan penyebarluasan IPv6. Di satu pihak, pemerintah perlu memperkenalkan kebijakan IPv6 untuk menarik para operator, pelaku bisnis over-the-top (OTT), pabrikan terminal, dalam rangka mempercepat laju transformasi IPv6. Di sisi lain, pemerintah juga perlu mengarahkan pemakaian berbagai kapabilitas yang diperkuat oleh inovasi IPv6, meningkatkan pengalaman layanan jaringan IPv6, dan mendorong ribuan industri untuk mendapatkan insentif lewat pemakaian IPv6. Saat ini, ETSI telah mendiriakn kelompok kerja IPE untuk melakukan riset terkait penguatan teknologi berbasis IPv6. Diharapkan pemerintah Indonesia, operator, akademisi, pelaku industri OTT, pabrikan terminal, dan pemangku kepentingan lainnya bergabung dalam kelompok kerja IPE untuk bersama-sama menuntun arah teknologi digital di masa depan.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top