Inilah Cara Facebook Mengurangi Berita Hoax
Published: 30 Jan 2017, oleh Ayu Handayani
Di era digital seperti saat ini, dunia maya sangat memudahkan banyak pihak. Dari mulai berbelanja hingga bertransaksi. Anda pun juga lebih mudah untuk mendapatkan informasi dari media sosial. Nama-nama seperti Facebook, Twitter, dan Instagram sudah menjadi media sosial wajib yang harus dimiliki agar bisa selalu menyerap segala informasi terbaru.
Namun sayangnya, kemajuan di era ini tidak hanya memiliki sisi positif saja, namun juga memunculkan sisi negatif. Banyaknya berita hoax di internet sangat penting untuk dihindari. Parahnya, sangat banyak orang di luar sana yang mudah menelan informasi tanpa melakukan cross check terlebih dahulu.
Untuk mengurangi berita hoax, Facebook selaku salah satu raksasa media sosial rupanya memiliki semacam cara untuk mengantisipasi penyebaran berita hoax di media sosial mereka. Berikut adalah cara mereka.
1. Memperingatkan hal- hal yang diperdebatkan
Facebook telah memulai kerjasama dengan pihak ketiga untuk mengecek fakta, yaitu Fact Checking Code of Principles dari Poynter. Facebook menggunakan laporan dari komunitas mereka untuk mengirimkan berbagai berita ke organisasi ini.
Jika mereka mengidentifikasi kepalsuan, nantinya akan ada tanda dan tautan ke artikel dengan penjelasan yang benar. Meski pun ada tanda bahwa sebuah berita tidak valid, namun berita tersebut tetaplah bisa Anda share.
2. Pelaporan yang Mudah
Facebook siap untuk mempermudah jika Anda melihat adanya informasi tidak benar yang ada di feed Anda. Melalui cara ini, Anda diharapkan dapat membantu untuk mengurangi berita yang tidak benar di Facebook.
3. Memutuskan Pendapatan Bagi Penyebar Berita Palsu
Kebanyakan akun berita palsu memiliki motif finansial di belakangnya. Jumlah likes dan fans yang banyak tentunya menjadi keuntungan sendiri bagi si pemilik akun yang melakukan penyamaran ini, dan akhirnya semakin banyak keuntungan yang didapatnya.
4. Warnings
Facebook akan memberikan label pada berita-berita yang sudah diberi flag palsu oleh pihak ketiga atau komunitasnya, dan akan memberikan label "Warning" bagi orang-orang yang membaca dan membagikannya.