istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
NEWS

Industri Esports Bawa Dampak Positif bagi Penyerapan Tenaga Kerja & Ekonomi

en19ma   30 Oct 2021
Industri Esports Bawa Dampak Positif bagi Penyerapan Tenaga Kerja & Ekonomi

Pesatnya perkembangan industri kreatif bidang game di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, dalam beberapa tahun ini telah mengalami tren yang positif dan terus menanjak. Menurut data dari Sensor Tower pada kuartal pertama tahun 2021, Indonesia menempati posisi ketiga, setelah India dan Brazil, dari sebelumnya sebanyak 628 juta unduhan pada kuartal pertama tahun 2020 naik menjadi 790 juta unduhan, bertambah sebesar 26% sebagai negara yang paling banyak mengunduh aplikasi game di App Store dan Google Play. Industri game telah membawa sebuah industri terbaru, yang menjadi fenomena dunia dan naik daun di Indonesia, yaitu industri esport.

“Esport itu seperti pandemic winner. Karena, di tengah-tengah pandemi dan tantangan ekonomi [seperti sekarang ini], esport menjadi salah satu yang menunjukkan tren kenaikan [yang] positif dengan jumlah pertumbuhan 4,47%. Tertinggi kedua setelah subsektor televisi dan radio. Sekarang, esport sedang lucu-lucunya [untuk] berkembang, baik dari segi penonton, pemain mau pun pengembangannya, [yang] terlihat dari pasar esport global yang mendapatkan 1.6 triliun dolar pada tahun 2020. Dan, paling hebatnya lagi, Indonesia mempunyai 60 juta pemain esport atau gamer yang menunjukkan pertumbuhan [yang] sehat. Saya dari pihak regulator sekaligus pembina dari PB esports juga telah berhasil mendorong esports [untuk] menjadi salah satu cabang eksibisi di PON XX Papua dan mampu [untuk] mendukung game lokal [agar] bisa bergabung [sebagai salah satu game] yang dipertandingkan bersama PUBG MOBILE,” kata Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam sebuah diskusi panel online yang bertajuk "Pertumbuhan Cepat, Inovasi serta Peran Industri Game dan Esports di Indonesia," yang juga dihadiri oleh Anthonius Malau, Plt. Direktur Pengendalian Aplikasi Informatika pada hari Rabu lalu (27/10).

Hal yang senada juga disampaikan oleh Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, yang mengatakan, “Kominfo sebagai bagian dari pemerintah Indonesia menyambut baik dengan hadirnya, tidak hanya esport, namun juga seluruh game dan seluruh ekosistem digital sebagai bagian dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini merupakan sebuah fenomena [yang] baru dan terkait bisnis baru yang mulai digandrungi oleh banyak orang, dimana kalau melihat dari jumlah game yang ada juga terus meningkat. Intinya, pihak Kominfo tetap mendukung, terutama kepada developer-developer dari Indonesia, yang juga harus ditingkatkan kemampuannya.”

Pengembangan esports adalah salah satu janji presiden yang tercantum di dalam program prioritas nasional pada tahun 2021. Di tahun sebelumnya, pemerintah juga telah menetapkan esports sebagai cabang olahraga, dengan secara resmi memasukkan esport sebagai salah satu cabang yang dilombakan di kancah internasional, seperti Asian Games 2018, SEA Games 2019, dan di kancah nasional, yaitu PON XX Papua yang baru saja berakhir di bulan lalu. Selain itu, beberapa turnamen dari pemerintah pun telah bermunculan, seperti Piala Menpora Esports dan Piala Presiden Esports, yang tengah berlangsung saat ini.

Dalam kesempatan tersebut, Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, turut urun suara mengenai fenomena industri ini. Menurutnya, “Kegiatan dalam pengembangan konsep dan strategi untuk sebuah fenomena baru, yaitu esport, akan dijadikan [sebagai] sebuah hal yang sifatnya kompetitif, prestatif, dan juga sportif, sehingga akan menghasilkan sebuah semangat bahwa ada nilai-nilai dalam esport yang bisa menjadi teladan dalam keseharian kita. Fenomena digital ini luar biasa, tidak hanya mendapati ekonomi dan pendidikan. Akan tetapi, juga olahraga dan hobi. Bahkan, hampir 1.1 miliar dollar di tahun 2019 telah menjadi sumber pendapatan bagi industri esport di Indonesia. Hal ini menandakan [bahwa] pangsa pasar esport sangat besar. Terlebih, nanti di tahun 2045, mayoritas bangsa kita adalah generasi di bawah 40 tahun, dan mereka adalah konsumen esport terbesar."

Salah satu game yang paling populer di Indonesia pada saat ini, PUBG MOBILE, merupakan salah satu pihak yang turut berkontribusi besar dalam perkembangan ekosistem esport di Indonesia. Selama 3 tahun keberadaannya di Indonesia, PUBG Mobile telah berinvestasi dan secara rutin menyelenggarakan kompetisi yang berjenjang di Indonesia, yang artinya telah membuka berbagai macam lapangan pekerjaan yang baru di industri kreatif. Tidak hanya bagi seorang pro players saja, namun juga memunculkan lapangan kerja yang baru, seperti shoutcaster mau pun analis pertandingan esports, lalu industri Event Organizer pun mengalami keuntungan yang sangat signifikan.

Selain itu, kepedulian PUBG MOBILE terhadap anak muda dan komunitas game di Tanah Air juga diwujudkan dalam road map ekosistem esport berkelanjutan yang berhasil untuk menjembatani para anak muda agar bisa melangkah menjadi atlet-atlet esport profesional. PUBG MOBILE telah membentuk program-program yang mendukung talenta esport Indonesia dengan turnamen, mulai dari level komunitas, amatir hingga profesional. Dari level komunitas dan amatir, terdapat PUBG Mobile Jawara Community, PUBG MOBILE Campus Championship, PUBG MOBILE Community Cup. Untuk skala nasional, terdapat PUBG MOBILE Club Open, PUBG MOBILE Indonesia National Championship, PUBG MOBILE Pro League Indonesia. Di skala regional, terdapat PUBG MOBILE Pro League South East Asia, hingga ajang terbesar dunia, PUBG MOBILE Global Championship.

“Sejak PUBG MOBILE masuk ke Indonesia pada tahun 2018, kami tidak hanya membawa game, akan tetapi sebuah ekosistem esports berkelanjutan yang dapat memunculkan sebuah industri [yang] baru di Indonesia. Dengan ekosistem yang kami rancang tersebut, dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru di bidang kreatif yang membantu ekonomi Indonesia,” jelas Aswin Atonie, Country Manager Tencent Games Indonesia.

Namun, di tengah perkembangan dunia esports yang luar biasa, masih saja bermunculan stigma yang negatif. Untuk menguranginya, memang membutuhkan waktu yang cukup panjang dan harus didukung oleh semua kalangan, baik developer game, pemerintah, media mau pun berbagai stakeholder lainnya. Stigma tersebut muncul dikarenakan masih banyak masyarakat yang belum mengerti hingga saat ini tentang mengapa esport bisa termasuk ke dalam olahraga. Hal tersebut telah sering dijelaskan oleh pihak Kominfo di berbagai kesempatan, bahwa esport termasuk olahraga, bukan hanya gaming semata, karena memiliki 3 unsur dasar, yakni unsur kompetitif, unsur sportifitas, dan unsur prestasi.

Menanggapi hal tersebut, Semuel Pangerapan mengatakan, “Karena game dan esports adalah industri [yang] baru, banyak dari orang tua tidak tahu [mengenai] perkembangan zaman [pada] saat ini dan menganggap game hanya menghabiskan waktu dan salah arah. Makanya, perlu sosialisasi untuk masyarakat. Dan, industri ini juga perlu membuktikan bahwa ada kontribusi untuk ekonomi digitalnya. Perihal PUBG MOBILE, Kominfo pernah membawanya ke MUI, dan kami sudah menjelaskan bahwa ini adalah esports, dan saya sendiri yang mendampingi [pada] waktu itu. Jadi, sebenarnya, tidak ada judi di dalam esports, sebab tiap permainan bisa dijudikan, tetapi itu adalah oknum atau individunya. Begitu ada yang dipertandingkan, baru masuk penegak hukum, bukan game-nya yang dilarang.”

Lebih jauh, Aswin Atonie mengatakan, “Bermain game itu berbeda sekali dengan dunia eSports. Kalau hanya bermain game, pasti bakal menjadi stigma [yang] negatif dari orang tua. Namun, esport berbeda, karena esport adalah sebuah industri dimana setiap jam yang dihabiskan oleh pro player sangat berharga, tidak hanya mengasah skill semata, namun ada juga analisa tentang kesalahan, kekurangan, dan strategi ke depannya dengan melibatkan berbagai pihak, seperti pelatih dan analis.”

Indonesia memiliki sebanyak 44,2 juta pemain game e-sport. Jumlah ini diyakini akan mengalami pertumbuhan yang mencapai sebesar 37 persen jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya di Asia Tenggara. Persebarannya pun cukup merata dari Sabang sampai Merauke. Selain itu, komunitas-komunitas yang dibentuk tersebut tidaklah hanya sekadar melakukan bermain game bareng saja. Akan tetapi, juga melakukan aksi-aksi sosial yang produktif untuk daerahnya masing-masing.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top