Setelah Youtube meluncurkan layanan video hemat data YouTube Go pada beberapa waktu lalu, kini menjadi giliran Twitter yang menghadirkan layanan serupa dan dinamakan sebagai Twitter Lite. Diluncurkan pada tanggal 5 April 2017 kemarin, versi lebih ringan yang ditawarkan Twitter ini tidak berbentuk aplikasi, namun sebuah website bertampilan mobile yang dirancang agar memiliki kemampuan yang mirip dengan aplikasinya.
Twitter Lite sendiri ditujukan bagi para pengguna yang seringkali memiliki masalah dengan jaringan internet yang lambat karena menawarkan lebih sedikit penggunaan data. Secara lebih khusus, layanan ini akan ditujukan Twitter untuk beberapa negara yang masih mengandalkan koneksi 2G dan 3G sebagai jaringan internetnya.
“Kami tidak merasa bahwa kami telah menjangkau berbagai negara lain dengan cukup baik. Layanan ini akan memungkinkan kami melakukannya lebih cepat, lebih murah, dan dengan pengalaman yang lebih baik daripada sebelumnya,” kata Keith Coleman selaku Wakil Presiden Produk Twitter.
Selain India, pasar utama yang disasar Twitter Lite adalah Indonesia, Filipina, Brasil, Argentina, dan Meksiko. Ciri-ciri utama aplikasi versi ringan terletak pada penggunaan datanya, yang jauh lebih hemat daripada versi biasa.
Twitter menjanjikan bahwa akses melalui website mobile-nya, mobile.twitter.com, akan mengkonsumsi data 40 persen lebih sedikit daripada versi aplikasi biasa. Bahkan, dengan menggunakan fitur-fitur pengatur data lainnya, seperti data saver, penggunaan data bisa diturunkan hingga mencapai 70 persen.
Melalui cara ini, Twitter berencana untuk menjaring lebih banyak pengguna. Karena, jika dibandingkan dari jumlah pengguna, Twitter memang tertinggal jauh dibanding perusahaan jejaring sosial lainnya.
Saat ini, Twitter mememiliki sekitar 319 juta pengguna aktif setiap bulannya. Dan, angka ini terus bertambah sekitar 4 persen. Tepatnya, naik 4 persen jika dibandingkan tahun lalu. Tapi, hal ini masih jauh di bawah Facebook, yang memiliki 1,6 milyar user.
