Multiplayer asimetris merupakan genre yang sangat jarang disentuh oleh para game developer. Terlalu banyak risiko kegagalan dan sulitnya melakukan balancing menjadi salah satu alasan mengapa para developer malas menggarap game-game yang mengambil tema multiplayer asimetris.
Tanpa dinyana, NetEase merilis sebuah game dengan genre horror, dengan judul Identity V. Game ini memanfaatkan sistem multiplayer asimetris dengan menerapkan peran killer dan survivors. Gilanya lagi, game tersebut dirilis di gawai pintar yang seharusnya kurang cocok untuk game-game multiplayer asimetris.
Secara gameplay game ini akan memilki kemiripan dengan game Dead by Daylight atau Friday the 13th, di mana para pemain akan dibagi menjadi dua kubu. Satu orang akan bermain sebagai killer dan empat sisanya akan menjadi survivors. Sebagai killer tugas mu adalah memburu empat pemain yang lain, sedangkan untuk para survivors yang lain harus berkerjasama untuk mengaktifkan sebuah mesin agar dapat melarikan diri dari kejaran si killer.
Menariknya saat kamu berperan sebagai Killer, kamu tidak dapat membunuh para survivors satu persatu, sehingga kamu diwajibkan untuk menangkap para survivor berkali-kali terlebih dahulu sebelum akhirnya mereka kalah.
Baik Hunter maupun Survivors masing-masing punya kelebihan dan kekurangan yang membuat Identity V menjadi game yang cukup balance. Hunter memiliki kekuatan untuk menghajar dan menangkap Survivors, tanpa harus takut mendapat perlawanan. Survivors sendiri akan sangat kuat jika keempat Survivors bermain saling bahu-membahu dan memanfaatkan kelebihannya masing-masing.
Pengalaman bermain yang disajikan oleh Identity V memang sangat berbeda dengan game lainnya. Suasana tegang dipastikan akan memicu arenalin kamu baik saat bermain sebagai Hunter maupun Survivors. Meski ini bisa membuat kamu jadi lebih tegang, namun sangat disarankan agar kalian menggunakan earphone ketika bermain karena suara yang berasal dari pergerakan karakter menjadi faktor vital yang dapat menentukan kemenangan kamu.
Sampai saat ini terdapat tujuh karakter killer dan tujuh karakter survivors yang dapat kamu pilih untuk bermain. Tiap karakter memiliki kelebihan, kekurangan, dan keunikan tersendiri. Karakter-karakter tersebut akan terbuka satu demi satu seiring dengan progress permainan kamu.
Secara tampilan game inimemiliki tampilan yang memberikan atmosfir horror mencekam, bisa dibilang mirip dengan animasi Coraline yang menyerupai clay. Musik yang dihadirkan walaupun berulang-ulang memberikan suasana yang cukup mencekam.
Pastinya banyak di antara kalian yang bertanya apakah game ini pay to win atau tidak. Jawabannya tidak! Monetisasi yang dilakukan oleh NetEase hanya berupa kostum dan emoji. Semua itu tentu tak akan berpengaruh pada gameplay, apalagi jika kamu memang mempunyai skill yang mumpuni.
Bagi kamu pecinta game survival horror sepertinya wajib mencoba Identity V. Game ini bakal menawarkan atmosfir horror, di mana kamu bisa bermain secara real-time dengan para pemain lain. Yang jadi pertanyaan sekarang adalah, apakah game ini akan menjadi salah satu cabang esports baru di Indonesia? Kami harap tidak.