Huawei Gelar Indonesia IP Club 2023, Pamerkan Produk & Solusi Jaringan Termutakhir

Published: 21 May 2023, oleh en19ma

Huawei kembali menggelar ajang tahunannya Indonesia IP Club dalam rangka mendukung pelaku industri Tanah Air untuk memaksimalkan pertumbuhan pada era digital, terlebih melihat bahwa transformasi digital menjadi semakin dipercepat pasca-pandemi. Berkat perkembangan teknologi digital secara signifikan, perekonomian digital Indonesia pun mencapai angka 70 miliar dollar AS dan diperkirakan mampu bertumbuh hampir lima kali lipat pada 2030, setara dengan nilai 330 miliar dollar AS.

Dihadiri oleh 200 lebih pelanggan dan mitra Huawei, Indonesia IP Club sendiri merupakan platform bertukar pikiran yang terbuka dan mempertemukan pengawas teknikal, engineer, serta analis, pengamat, maupun pakar dalam bidang Internet Protocol (IP). Dipandu oleh para ahli dari Huawei, mereka berkesempatan untuk berkenalan dengan produk dan solusi jaringan Huawei yang termutakhir, termasuk teknologi jaringan IP.


Franck Xu, Director of Marketing and Solution Sales Department di Huawei Indonesia

Franck Xu, Director of Marketing and Solution Sales Department di Huawei Indonesia menggarisbawahi perlunya pelaku usaha lintas industri untuk segera menerapkan solusi-solusi digital guna meningkatkan produktivitas maupun efisiensi. Kegiatan investasi perusahaan yang berorientasi kepada inovasi dan teknologi digital terdepan menjadi kunci.

“Sebagai pemimpin di industri, Huawei berkomitmen tinggi untuk membangun koneksi IP yang serba-ada nan cerdas, serta mampu mewujudkan potensi data yang begitu masif dengan kekuatan komputasi. Tujuannya adalah mempercepat transformasi digital dan mendorong ribuan pelaku industri di Indonesia untuk naik kelas,” tutur Franck.

Akibat maraknya digitalisasi lintas industri, semakin banyak organisasi yang menggunakan teknologi digital untuk mendukung bergulirnya bekerja secara hybrid, kolaborasi tanpa mengenal batas jarak atau waktu, dan meningkatkan otomasi. Pada saat bersamaan, arsitektur informasi maupun teknikal di lingkungan perusahaan sedang mengalami perubahan-perubahan fundamental.

“Melalui solusi dan layanan jaringan IP andalan kami, Huawei memiliki aspirasi untuk terus menjadi mitra strategis bagi para penyedia jaringan di Indonesia dan bersama mendorong pemanfaatan IP dalam segala aspek demi terciptanya Indonesia yang cerdas, terbuka, dan berkelanjutan,” tambahnya.

Pada salah satu sesi sharing, Yudi Methanoxy, Lead Engineer Network Release Management di PT Bank Mandiri (Persero), menegaskan kerja sama yang baik antara pihaknya dengan Huawei.

“Berkat Huawei, kami dapat memastikan pengalaman pengguna aplikasi dan kepuasan pelanggan tetap terjaga. Aktivitas perbankan dapat dilakukan dengan nyaman di mana pun. Kami juga dapat menangani jaringan di kantor cabang sekaligus meningkatkan efisiensi secara signifikan melalui pengelolaan operational & maintenance (O&M) yang dilakukan menggunakan AI dengan hasil visualisasi yang jelas serta akurat,” Yudi menjelaskan.

Senada, Achmad Ibrohim, Product Marketing Associate di PT Mitra Integrasi Informatika mengatakan, “Kebijakan Huawei terhadap para mitranya sangat jelas. Huawei siap untuk bekerja sama dengan para mitranya untuk menciptakan nilai tambah yang semakin besar bagi para pelanggan.”

“Huawei juga semakin memajukan teknologi yang dikembangkan para mitranya guna membantu mereka meningkatkan kapabilitasnya dan melayani pelanggan dengan lebih baik lagi,” ia menekankan.

Dari pusat hingga pelosok, infrastruktur TIK Huawei menjembatani alur teknologi cloud-pipedevice yang turut membangun ekosistem digital berbasis inovasi bersama, pemanfaatan sumber daya bersama, serta keberhasilan bersama. Dalam ekosistem tersebut, Huawei bekerja sama dengan para mitranya untuk membawa transformasi digital kepada setiap industri agar manfaatnya dapat dirasakan seluruh masyarakat.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gandeng Huawei dan Ekosistem Pemangku Kepentingan untuk Cetak Para Kartini Digital

Kembali menegaskan komitmennya terhadap kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, Huawei berpartisipasi dalam gelaran yang diprakarsai Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang bertajuk Kartini Digital – Perempuan Indonesia Berbudaya di Dunia Digital. Selain Huawei, program tersebut mendapatkan pula dukungan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan organisasi masyarakat Indonesia Women in Cybersecurity.

Bertepatan dengan hari jadi Indonesia Women in Cybersecurity yang kedua sekaligus merealisasikan program Huawei Women in Tech – #ToGetHerToBuildABetterFuture 2023, Kartini Digital dimaksudkan untuk meneruskan perjuangan hak-hak perempuan pada era digital, khususnya lewat meningkatkan peran serta perempuan dalam membangun ekosistem digital Indonesia yang lebih inklusif, berdampak kepada seluruh masyarakat, dan aman.

Beberapa indikator menunjukkan bahwa Indonesia sudah bergerak menuju kesetaraan gender. Namun, masih ada sejumlah bidang yang dapat ditingkatkan, antara lain pemberdayaan perempuan yang diwujudkan melalui kesempatan-kesempatan lebih besar bagi perempuan untuk berkarya di posisi kepemimpinan serta pengambilan keputusan.

Perempuan juga didorong untuk mendalami serta berprofesi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).

Selain bidang ekonomi, kontribusi Kartini Digital di bidang sosial juga dituangkan dalam bentuk Deklarasi Etika Perempuan dalam Dunia Digital untuk mendorong partisipasi perempuan Indonesia dalam menciptakan ruang siber yang sehat, positif, dan berpedoman kepada etika dan budaya sopan-santun khas Nusantara.

I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E., M.Si. selaku Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia berpesan agar Kartini Digital dapat menjawab tantangan sekaligus memaksimalkan peluang tersebut. Dibekali pelatihan kecakapan digital, perempuan dituntut untuk semakin berkompetensi dan bersaing hingga mampu memberikan sumbangsih lebih terhadap negeri melalui beragam prestasinya.

“Literasi digital tidak lagi menjadi pilihan, melainkan suatu keharusan. Melalui program Kartini Digital, diharapkan dapat tercipta para Kartini baru yang terus menggelorakan semangat kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dari masa ke masa, termasuk pada era digital yang menghadirkan tantangan dan peluangnya tersendiri. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sangat mengapresiasi dukungan Huawei terhadap Kartini Digital, dan kami mendorong segenap pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri dan penyedia solusi TIK sebagaimana dicontohkan oleh Huawei, untuk ikut serta mencetak perempuan generasi modern yang cakap dan mumpuni,” ujarnya.

Let. Jend. TNI (Purn.) Hinsa Siburian, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menambahkan bahwa perempuan merupakan demografi penting yang dapat berperan besar terhadap pembangunan ketahanan dan keamanan siber Indonesia. Di samping peran individu maupun dalam rumah tangga, perempuan juga memiliki potensi menjadi SDM-SDM terampil yang berprofesi di bidang keamanan siber. Kuncinya adalah memberikan pendidikan serta kesempatan yang setara.

“BSSN pun menyampaikan apresiasi kami kepada Huawei yang telah lama bermitra dengan kami, dengan institusi pemerintah lainnya, maupun seluruh ekosistem pemangku kepentingan melalui sinergi quad-helix untuk mendemokratisasi pendidikan digital kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya melalui kurikulum dan praktik-praktik terbaik keamanan sibernya. Kami berharap Kartini Digital dapat mengoptimalkan potensi perempuan Indonesia di bidang keamanan siber,” ia mengatakan.

Sementara, Lenny N. Rosalin, Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, dalam presentasinya menyampaikan, bahwa Indonesia telah melakukan banyak hal dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender. Berbagai kebijakan, program dan kegiatan pembangunan terus dilakukan mulai dari tingkat nasional hingga desa. Angka-angka capaian Indeks Pembangunan Gender dan Indeks Pemberdayaan Gender meningkat setiap tahunnya, serta Indeks Ketimpangan Gender dan Global Gender Gap Index juga menurun setiap tahunnya.

Namun demikian, masalah kesenjangan gender masih terjadi, karena jika dilihat lebih mendalam dari komponen pembentuk dari berbagai indeks tersebut, masih menunjukkan adanya kesenjangan gender, perempuan tertinggal dibandingkan laki-laki di berbagai bidang pembangunan, termasuk di dunia digital.

“Untuk itu KARTINI DIGITAL diharapkan mampu memberikan terobosan bagi perempuan Indonesia agar makin berdaya di dunia digital. Perempuan Indonesia diharapkan menjadi champions, dapat turut menangkis tantangan yang dihadapi, misalnya dalam hal keamanan digital, literasi digital, kecakapan digital, digitalisasi usaha, dan tidak kalah penting adalah untuk memperkuat dan meningkatkan kepemimpinan perempuan utamanya di bidang STEM. Mendorong kolaborasi dan sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk kemajuan perempuan di dunia digital dan proses digitalisasi, serta sharing best practices dan networking kesuksesan perempuan di dunia digital dan digitalisasi perlu terus dilakukan. Kami berkomitmen untuk mendukung perempuan Indonesia dalam meningkatkan kompetensi dan kesejahteraannya melalui teknologi digital secara positif, santun, dan aman,” jelas Lenny.

Selama lebih dari 23 tahun berdiri di Tanah Air, Huawei telah menunjukkan kepedulian terhadap isu-isu sosial dan pembangunan di Indonesia, salah satunya kebutuhan negara akan setidaknya 9 juta talenta digital pada tahun 2030. Dukungan Huawei terhadap Kartini Digital merupakan wujud kontribusi ganda perusahaan terhadap pemberdayaan perempuan sekaligus pemenuhan kebutuhan talenta digital.

“Huawei adalah perusahaan yang didirikan di atas nilai-nilai inklusif, termasuk mewujudkan kesetaraan gender melalui pemberdayaan perempuan. Program Kartini Digital yang diprakarsai Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak selaras dengan nilai-nilai perusahaan dan patut didukung demi membangun masa depan Indonesia Digital yang berkeadilan serta menyejahterakan semua. Melalui dukungan Huawei terhadap Kartini Digital, kami juga selangkah semakin dekat dengan target kami untuk melatih 100 ribu talenta digital Indonesia,” pungkas Guo Hailong, CEO of Huawei Indonesia.

Komitmen Huawei tersebut diumumkan pada tahun 2020. Hingga kini, Huawei telah mencapai lebih dari 80% targetnya. Sementara, komitmen pemberdayaan perempuan Huawei didasari tiga pilar yakni Tech for Her (pengembangan teknologi untuk kemanfaatan perempuan), Tech with Her (mendampingi perempuan dalam pembelajaran kecakapan digital), dan Tech by Her (memberikan peluang bagi perempuan untuk menjadi pemimpin di perusahaan).

Huawei Prakarsai Aliansi Jalan Raya, Jalan Air, dan Pelabuhan Se-Asia Pasifik

Huawei dan ke-10 mitranya bersama meluncurkan Aliansi Jalan Raya, Jalan Air, dan Pelabuhan Se-Asia Pasifik (APAC Smart Road, Waterway, and Port Alliance) pada Huawei Asia Pacific Partners Conference 2023.

Diperkuat pengalaman serta kemampuan Huawei dan para mitranya, aliansi tersebut bertujuan mendirikan infrastruktur-infrastruktur kunci yang berdaya saing pada tingkat global, serta menyediakan platform kolaborasi bagi para mitranya di seluruh Asia Pasifik.

“Kawasan Asia Pasifik adalah salah satu kawasan yang paling dinamis dari segi ekonomi maupun budaya. Aliansi ini menjadi bukti dari kooperasi yang semakin mendalam antara unit bisnis Smart Road, Waterway, and Port milik Huawei dan para mitranya,” tutur York Yue, CTO Huawei Smart Road, Waterway, and Port Business Unit.


York Yue, CTO of Huawei's Smart Road, Waterway, and Port BU

Mereka yang hadir pada upacara peluncuran antara lain PT MODULE INTRACS YASATAMA, TERAS Teknologi Sdn Bhd, NCS PTE. LTD., Mesiniaga Berhad, Boardware Information System Limited, Maxvision Technology Co., Ltd., Beiming Software Co., Ltd., Beijing RHY Technology Development Co., Ltd., Yantai Huadong Electron Technology Co., Ltd., Xiamen Lenz Communication Co., Ltd., dan Huawei Technologies Co., Ltd.

“Jalan raya, jalan air, dan pelabuhan merupakan infrastruktur kunci yang tidak hanya mewujudkan pembangunan nasional, melainkan juga mendorong perkembangan industri, perekonomian, serta rantai pasok,” sebut Jackie Miao, Director of Transportation, Asia Pacific Enterprise Business Group (APAC EBG) pada salah satu sesi yang bertajuk Teknologi Digital Berdayakan Industri Jalan Raya, Jalan Air, dan Pelabuhan.

Jackie menggarisbawahi solusi transportasi cerdas (intelligent transportation solution/ITS) sekaligus mengenalkan solusi manajemen keamanan berbasis sensor front-end yang menggunakan AI untuk mengidentifikasi 4 kategori dan 18 jenis pelanggaran peraturan lalu lintas. Sementara, solusi manajemen kendaraan berbasis big data mampu menganalisis jenisjenis kendaraan yang melintas serta memberikan peringatan dini terkait potensi kemacetan. Solusi ini dipadukan dengan solusi pengelolaan lalu lintas yang dapat mendeteksi lalu lintas secara real-time, mengendalikan rambu-rambu, mengawasi berbagai indikator operasional, serta mengeluarkan informasi dan panduan lalu lintas guna mengurangi kemacetan.


ZX Li (Partner Director Huawei Smart Road, Waterway, and Port Business Unit), Anwar Ishak (CEO TERAS), Adrian Siaril (Direktur Utama PT MODULE INTRACS YASATAMA), Chan Khai Chun (Managing Director KTT), Leo Liu (AP Regional Director Huadong Electron), dan Way Hu (Technical Director, Overseas Business Maxvision) participated in dalam diskusi panel “Bagaimana Teknologi Digital Dapat Mampukan Industri Jalan Raya, Jalan Air, dan Pelabuhan”

“Untuk dapat merealisasikan jalan raya pintar secara bertahap, kami perlu memanfaatkan ekosistem kemitraan yang semakin meluas pula. Sambil belajar dari satu sama lain, kami juga mengakses pasar-pasar baru dan memperkokoh kredibilitas perusahaan. Fokus utama kami adalah menyediakan pengalaman pengguna yang terbaik,” Anwar Ishak, CEO TERAS mengatakan.

“Huawei selalu menaati prinsip-prinsip Keterbukaan, Kooperasi, dan Keberhasilan Bersama. Kami berharap dapat meningkatkan kerja sama dengan para mitra kami dalam hal konsultasi, perencanaan, perancangan, investasi dan pembiayaan, konstruksi, operasional, hingga pengembangan talenta digital,” imbuh York Yue.

Tags

news huawei Event indonesia ip club solusi jaringan kartini wanita ekosistem digital pemerintah Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak aliansi jalan raya jalan air pelabuhan Asia Pasifik

Share Artikel