istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW

Honor of Kings: MOBA 'Sepuh' Pendatang Baru

Aiolos   25 Jun 2024
Honor of Kings: MOBA 'Sepuh' Pendatang Baru

Game MOBA yang baru rilis global, namun punya rasa yang familiar.

Rumit tapi seru, MOBA (multiplayer online battle arena) rasa-rasanya telah menjadi salah satu genre permainan favorit gamers Indonesia. Mulai dari DotA yang populer di era 2000-an sampai dengan MLBB yang telah begitu dekat di segala kalangan masa kini. Bisa dibilang, banyak juga yang tidak mengaku diri gamer tapi termasuk di antara mereka yang mengenal MLBB sebagai satu-satunya game yang mereka mainkan.

Segitu populernya, bahkan tidak sedikit juga judul MOBA yang tertarik mencoba penetrasinya di pasar Tanah Air. Banyak MOBA telah rilis di sini dan hadir dengan nilai jual uniknya masing-masing, tapi manakah yang benar-benar mampu untuk menandingi dominasi MLBB? Kini, jawara MOBA di negeri China pun resmi keluar dari kandang dan membentangkan sayap lewat rilis globalnya.

Terbaik di China, Kini Tuju Dunia

Selamat datang Honor of Kings (HoK) di Indonesia, tempat dimana MOBA tampak punya bagian tersendiri dalam keseharian, bagi yang lebih dewasa maupun yang masih muda, laki-laki ataupun perempuan, yang di kancah pro maupun yang sekedar menjadikannya rekreasi ringan.

Semua seolah dapat dijangkau selama mereka menggunakan smartphone. Dengan dominasi yang dapat dikatakan mutlak oleh judul yang sudah lebih dulu ada di sini tersebut, tantangannya jelas tidak mudah bagi HoK untuk ada di posisi yang berdampingan, namun MOBA keluaran Level Infinite ini bisa jadi memiliki potensi yang dibutuhkan dalam kompetisinya. Memang tidak bisa dipandang sebelah mata, sebagaimana yang disebutkan di atas kalau HoK memang sudah berkuasa di China, lho!

Game ini sendiri telah berdiri sejak 2015 di China, namun sempat mengalami kendala untuk diperkenalkan ke hadapan dunia luar tempat asalnya, yang menjadi dasar diciptakannya sebuah MOBA yang juga pernah populer di Indonesia, Arena of Valor (AoV). Meski pada dasarnya memiliki keidentikan dengan judul aslinya, AoV yang rilis dengan menggandeng Garena telah mengalami adaptasi yang cukup signifikan dari segi karakter dan tema, yang membedakannya dibanding HoK yang ditujukan untuk pasar China.

Serupa, tapi tidak berarti sama. Terlepas dari pondasi yang bisa dikatakan sama, pendekatan yang dilakukan dengan target pasarnya masing-masing kelihatan telah mengantar dualitas keduanya menjadi judul dengan penempatan yang terpisah sebagai brand tersendiri.

Dan skena eSports sepertinya jadi alasan kuat bagi HoK untuk melancarkan rilis globalnya, tidak ketinggalan di Asia Tenggara seperti Indonesia yang tengah marak menghasilkan atlet-atlet eSports berbakat dan kompetisi-kompetisi bergengsi yang mewadahinya.

Sementara adanya judul baru untuk dimainkan memang memberi warna tersendiri bagi para pemain, tentu dibutuhkan keunikan yang membuatnya dapat menonjol. Dan unik saja belum cukup, mengingat game yang sudah bertahta pastinya juga mendapat loyalitas pemainnya.

MOBA 5v5 Serupa, tapi Tak Sama

Sebagai MOBA, HoK diluncurkan dengan mekanik permainan yang pada dasarnya memiliki obyektif sama seperti MLBB yang ingin disainginya. Pertandingan berbasis 5-lawan-5 dilakukan di sebuah map yang menuntut adanya kerja sama antar pemain dengan role masing-masing, dan strategi yang andal, baik dalam menghadapi karakter hero tertentu maupun menyiapkan build yang matang dari hero yang digunakan.

Role di sinipun sama, terbagi menurut lane yang menjadi tanggung jawab perannya. Roaming, Clash, Mid, Jungling dan Farm Lane, dengan fungsinya masing-masing seiring pergerakan alur pertandingan dari memukul mundur minion waves, meruntuhkan tower hingga menghancurkan base musuh. Sampai di sini tentunya para veteran MOBA sudah paham betul seperti apa keseruannya.

Cara main yang sama, tapi tidak melupakan juga adanya twist yang membuat map dalam HoK punya pembeda. Adanya portal teleportasi yang berada di tengah untuk membantu perpindahan lane lebih cepat, adanya healing item yang cukup membantu saat mempertahankan tower, juga variasi boss monster yang sedikit berbeda.

Berbeda dari MLBB yang cukup identik dengan Turtle yang akan memberikan buff dan gold lalu berevolusi menjadi Lord di ambang permainan, HoK menampilkan Tyrant dan Overlord yang muncul bersamaan dengan fungsi masing-masing terhadap tim yang menaklukkannya. Tyrant untuk mendapatkan buff dan Overlord untuk memanggil bantuan berupa naga sebagai bala bantuan push lane.

Seiring menuju fase late game, kedua makhluk tersebut juga akan berevolusi menjadi Tempest Dragon dan Shadow Overlord. Dengan buff damage yang lebih besar lagi, Tempest Dragon menjadi salah satu faktor yang cukup berpotensi mengantar tim pada kemenangan, sedangkan Shadow Overlord akan sangat mendorong pergerakan push lane dengan adanya Shadow Vanguard yang dapat meratakan serangan minion musuh.

Sementara bagi kalian yang pernah memainkan AoV, besar kemungkinannya feel yang mirip akan dapat ditemukan melalui karakter yang saat ini terdapat sekitar 87 hero, yang meski banyak terlihat berbeda, tapi punya karakteristik permainan yang familiar. Hal ini dikarenakan hero-hero dalam AoV sendiri memang sebagian besarnya merupakan redesain karakter dengan penamaan yang diadaptasi dari HoK menurut target pasarnya secara spesifik.

Beda dari AoV yang mengusung ragam desain konsepnya lebih universal dan agak bervariasi, HoK dirasakan lebih berfokus dengan latar belakang karakter sejarah China yang legendaris, dengan nama-nama hero yang tidak asing bagi para penyuka Kisah Tiga Kerajaan. Misal, hero Zanis dari AoV yang di-adjust menjadi Dian Wei di HoK, hero Zilong bagi yang mencari Zephys dari AoV, Lu Bu untuk pengguna Maloch di AoV, dan lain-lain. Tapi base model yang sama nyatanya tidak mengartikannya keduanya sama persis.

Dasar permainan boleh sama, tapi pemain MOBA pasti setuju jika tiap MOBA yang ada memiliki feel mendetil yang berbeda-beda saat dimainkan. Bagi kalian yang terbiasa dengan MOBA pesaingnya, HoK akan menuntut waktu adaptasi terlebih dulu sebelum kalian dapat terbiasa dengan pengalaman yang agak berbeda di medan perang HoK.

Gerakan hero yang terasa lebih berat dan agak kurang responsif, peletakan obyek seperti tembok di map yang berpotensi jadi masalah jika belum terbiasa, posisi kamera yang dirasakan terlalu rendah, bush yang tipis, tower terhitung cepat rontok, hingga layout tombol yang harus disesuaikan dengan preferensi personal. Hal-hal yang mungkin dapat diperbaiki di kedepannya, meski sebenarnya judul ini sudah eksis di tempat asalnya hampir 10 tahun yang lalu, juga tergolong balanced secara permainan.

Awal yang Baik, Tetap Butuh Konsistensi

Dan sebagai game yang ingin bersaing dengan pemain kuat di pasarnya, HoK memang perlu effort ekstra untuk menarik perhatian target pasar globalnya. Ambisi dalam bersaing tersebut pun langsung dibuktikan dengan kemurahan hati yang tentu memang selalu berhasil untuk menarik perhatian pemain game sejenis. Di saat debutnya yang jatuh 20 Juni ini, HoK langsung jorjoran dengan segala hadiah yang memicu ketertarikan memainkannya.

Alhasil, mengumpulkan hero dan skin jadi sesuatu yang dimudahkan di fase pembukaannya ini. Semua hero pun bisa dipakai dengan trial yang juga bisa dibawa bermain Ranked. Selain itu, bagi pemain Ranked juga difasilitasi dengan fitur skip yang mempersingkat durasi Ranked tingkat-tingkat awal. Hal-hal ini menjadi insentif bagi pemain global yang mungkin sedang jenuh dengan MOBA mereka yang biasanya dan ingin mencoba “cabang olahraga” baru dalam HoK ini.

Lantas, apakah daya tarik semacam itu saja cukup? Jawabnya tentu tidak. Iming-iming bonus dan segala kemudahan di awal rasanya hanya seperti honeymoon phase yang ada ujungnya. Setelah masa itu berakhir, jelas hanya mereka yang ingin fokus dan konsisten di sini yang akan tetap bermain. Sebagai game bersifat kompetitif dengan pendalaman pada ranah eSports, HoK harus mempunyai roadmap yang menjanjikan sebagai permainan yang punya unsur bersifat profesional.

Dan hal tersebut semestinya dapat ditemukan pada game bawaan Level Infinite yang berada di bawah naungan Tencent ini. Turnamen internasional yang bergengsi jelas sudah bisa diekspektasikan datangnya dari judul yang sudah established selama hampir satu dekade. Kancah profesional tim-tim eSports Tanah Air pun sudah mulai menyiapkan diri untuk judul ini, yang dengan begitu juga berpotensi menyaring para penyuka MOBA untuk lebih mendalami permainan ini.

Namun, intinya tetaplah sama: Konsistensi. Seperti halnya game yang sudah lebih dulu ada dan menempati posisi di hati penyuka genrenya, HoK harus terus berbenah dengan perbaikan atas segala kekurangan baik secara teknis permainan maupun nilai tambah di dalamnya, melakukan update dan balancing secara konsisten dalam jangka panjang untuk meningkatkan pengalaman bermain dan mempertahankan loyalitas userbase-nya.

Menantang tahta MLBB memang bukan obyektif yang mudah, tetapi berbagi tempat berdampingan sebagai MOBA yang mendominasi industri eSports Tanah Air pun realistis dicapai oleh HoK. Kalian yang menggemari genre permainan ini bisa langsung mencobanya di perangkat iOS dan Android kalian sekarang juga.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top