Internet dan smartphone sangat memudahkan kita dalam berbagai urusan. Mulai dari chat, bersosial, hingga urusan belanja. Berbagai aplikasi dihadirkan untuk memudahkan ini, bahkan untuk social media sangat banyak aplikasi yang tersedia.
Kemudahan ini memang seperti pedang bermata dua. Disatu sisi kita sebagai pengguna akan mudah dalam melakukan berbagai aktivitas. Namu disatu sisi, kemudahan membuat yang berniat jahan mendapatkan celah untuk melakukan kejahatannya.
Kita sebagai pengguna sering lalai dalam memastikan keamanan dalam berselancar di dunia maya. Oleh karena itu pada artikel saat ini, kita akan membahas kebiasaan-kebiasaan buruk yang harus dihindari saat berselancar di dunia maya.
Menyimpan Informasi Pribadi di Media Sosial
Social media merupakan aplikasi “wajib” bagi para pengguna smartphone. Setiap pengguna biasanya memiliki lebih dari satu social media. Bahkan beberapa memeliki lebih dari satu akun dalam satu aplikasi social media.
Social media memudahkan kita berinteraksi dengan teman kita, bahkan bertemu teman lama. Salah satu bagian dari social media adalah memasukkan data-data kita untuk kebutuhan profil agar lebih dikenali dan lebih mudah bertemu teman-teman.
Namun banyak dari kita yang memberikan informasi yang lebih dari sewajarnya. Informasi-informasi krusial seperti e-mail, nomor handphone, nomor telepon rumah, bahkan hingga alamat rumah serta posisinya di Maps.
Mungkin hal ini terlihat kekinian, namun hal ini berbahaya karena semua data tersebut akan bisa digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk melaksanakan kejahatan. Cukup taruh info seperlunya saja di social media dana tur privasinya agar hanya teman yang kita kenal saja yang mengetahui data-data kita.
Transaksi Perbankan di Jaringan yang Tidak Aman
Berbelanja Online sekarang dimudahkan dengan berbagai aplikasi belanja online yang menawarkan berbagai macam barang. Hal ini juga didukung dengan pengiriman yang mudah dan jaringan perbankan online. Semua ini memudahkan kita untuk berbelanja dimana saja dan kapan saja.
Semua kemudahan yang tersedia ini sering membuat kita lengah. Berbelanja dan melakukan transaksi perbankan di jaringan public bisa berbahaya. Alasannya karena jaringan public banyak yang tidak menggunakan pengamanan ekstra, sehingga data kita dikhawatirkan bisa “diintip” atau bocor ke pihak yang tidak bertanggung jawab.
Gunakanlah jaringan yang dirasa aman seperti jaringan WiFi rumah atau jaringan operator telepon bias ajika ingin melakukan transaksi-transaksi yang mengunakan info penting.
Mengabaikan 2 Step Verification
Belanja online saat ini mungkin sudah menjadi kebiasaan umum bagi beberapa orang. Transaksi barang-barang mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga elektronik dilakukan melalui smartphone. Dan pembayaran pun bisa dilakukan secara online, baik melalui transfer maupun kartu kredit.
Nah 2 way verification ini memastikan transaksi yang dilakukan memang kita laukan dan memberikan konfrmasi bahwa benar adanya transaksi.. umumnya hal ini sudah menjadi kebijakan utama terutama untuk pengguna kartu kredit, namun akan lebih baik kita cek kembali dan kita aktifkan dan lakukan.
Teliti dalam Memilih Link
Sering kita dengar kabar uang tersedot saat melakukan transaksi di mobile banking. Biasanya karena menggunakan link yang bukan dari bank tersebut sehingga tertipu dan memasukan login dan password. Selalu cek dulu jika kita melakukan mobile banking bukan dari aplikasi.
Jika link tersebut meminta kita untuk menginstal sesuatu maka bisa dipastikan link tersebut palsu dan berbahaya karena pihak bank biasanya tidak meminta kita menginstal apapun jika melakukan transaksi perbankan mobile buka lewat aplikasi. Penginstalan tersebut biasanya ditujukan untuk mencatat login dan pin atau password kita sehingga bocor ke pihak yang tidak bertanggung jawab.
Menyimpan Data Penting di Handphone
Sebenarnya ini diluar kebiasaan dalam berinternet, namun tetap akan dibahas karena dirasa sangat riskan dan cukup banyak kejadian mengenai hal ini.
Smartphone memang menjadi pengganti segala macam. Mulai dari telepon, Walkman, Video recorder, hingga buku catatan. Sekarang kita jarang menjumpai orang dengan buku saku ( kecuali memang pekerjaan, seperti wartawan) dan banyak yang menggantinya dengan Notes pada Smartphone.
Banyak dari kita yang mencatat berbagai macam, mulai dari catatan ringan seperti kebutuhan pribadi hingga data-data penting seperti nomor pin atm, mobile banking dan sebagainya. Sebenarnya hal ini sah-sah saja karena memang handphone hanya kita yang menggunakannya sehinga terasa aman.
Namun kita harus berjaga-jaga jika handphone kita hilang atau dipinjam dan yang meminjamnya mempunyai niat buruk. Bisa jadi data-data kita akan ketahuan dan bocor. Jadi jika memang terlalu riskan, sebaiknya diingat saja.
Pengaman tambahan juga diperlukan. Kunci smartphone dengan pin atau sidik jadi sudah menjadi mutlak dewasa ini. Namun jangan lupa kunci aplikasi-aplikasi penting seperti Fintech atau Internet Banking sehingga pengamanan lebih banyak dan kita punya cukup waktu untuk memblokir semua jika terjadi sesuatu, seperti hilang misalnya.
Nah demikianlah Kebiasaan-kebiasaan buruk yang biasa kita lakukan dan cara menghindarinya. Masih banyak kebiasaan-kebiasaan lainnya yang belum dibahas. Apakah ada yang ingin dibahas lebih jauh, atau ingin menyanggah? Komentar dibawah ya!
