istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
NEWS

Google Singkirkan 1,7 Milyar Iklan Buruk

Dikdok   03 Feb 2017
Google Singkirkan 1,7 Milyar Iklan Buruk

Di tengah maraknya pemberitaan palsu, berita utama yang clickbait, dan scammers online, Google tampaknya telah bekerja keras untuk menampilkan hanya iklan yang sah dan dapat dipercaya di jaringan miliknya. Untuk itu, Google menghapus lebih dari 1,7 milyar “iklan buruk” di tahun 2016. Angka tersebut lebih besar dua kali lipat dibandingkan dengan jumlah iklan yang dihapus di tahun 2015.

Google juga membuat dua perubahan pada tahun 2016 untuk menghindarkan mesin pencarian mereka dari iklan-iklan buruk tersebut. Perubahan pertama, Google melakukan sebuah update pada kebijakan iklannya yang melarang iklan pinjaman gaji, karena pengguna biasanya dapat tertipu ke dalam pinjaman berbunga tinggi dengan pembayaran yang tidak mampu mereka lakukan. Karena perubahan kebijakan tersebut, Google mampu menonaktifkan lebih dari lima juta iklan pinjaman gaji.

Perubahan kedua, Google meningkatkan teknologi untuk menemukan dan menonaktifkan iklan yang tidak diinginkan tadi untuk bisa bekerja dengan lebih cepat. Sebagai contoh, Google melakukan penangkapan 112 juta iklan "trick to click" yang mencoba untuk menipu orang untuk men-download malware, yang jumlahnya enam kali lebih banyak dibandingkan pada tahun 2015.

Selain itu, iklan yang mempromosikan produk ilegal, perjudian online, dan iklan yang menyesatkan pengguna juga menjadi target Google. Iklan-iklan tersebut menyumbang lebih dari 165 juta iklan buruk. Perusahaan pimpinan Sundar Pichai ini juga mencatat bahwa iklan self-clicking di mobile telah bertumbuh secara eksponensial.

Iklan ini merupakan jenis iklan yang secara otomatis meneruskan penggunanya ke website lain yang berpotensi berbahaya. Pada tahun 2015, Google mengidentifikasi dan menghapus beberapa ribu iklan. Sementara pada tahun 2016, lebih dari 23 ribu iklan harus diturunkan. Demikian seperti yang dirangkum dari Okezone pada bulan lalu.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top