Selasa lalu, tanggal 23 Mei 2017, Google merilis data-data baru terkait perilaku konsumen Indonesia selama Ramadhan. Selama periode ini, masyarakat Indonesia tak hanya menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga, namun juga mengeluarkan lebih banyak uang untuk berbelanja. Tahun lalu, menurut Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, angka pengeluaran naik 30% selama bulan puasa.
Masyarakat Indonesia juga semakin banyak memanfaatkan ponsel selama Ramadhan, baik untuk mencari resep berbuka atau pun menemukan ide kado lebaran untuk keluarga. Google melakukan riset tentang aktivitas pengguna YouTube dan Google selama Ramadhan tahun lalu guna mencari tahu hal-hal yang mungkin dicari oleh konsumen di Internet sepanjang bulan Ramadhan, dan apakah implikasinya bagi para pelaku marketing di tahun 2017 ini.
Ayu Fadjar (VP Marketing Blibli.com), Aulia Marinto (CEO Blanja.com dan Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA)), Henky Prihatna (Head of E-Commerce Google Indonesia), dan Jason Tedjasukmana (Head of Corporate Communications at Google Indonesia) membahas mengenai data-data baru terkait perilaku konsumen Indonesia selama Ramadhan
“Yang terpenting adalah bagaimana kita dapat menemukan dan memanfaatkan peluang selama bulan suci Ramadhan,” jelas Henky Prihatna, Head of E-Commerce untuk Google Indonesia. “Bahkan orang-orang yang biasanya tidak berbelanja online, akan membeli sesuatu dari Internet selama bulan Ramadhan. Bagi para pengiklan, tentunya momen ini sangat penting. Perusahaan juga harus memastikan brand mereka unggul selama periode ini.”
Berdasarkan perilaku konsumen pada tahun 2016 lalu, Google meyakini bahwa masyarakat Indonesia selama bulan Ramadhan 2017 ini akan memanfaatkan internet untuk membantu mereka dalam hal-hal berikut:
1. Mendapatkan inspirasi
Penelusuran di Google adalah salah satu cara yang ditempuh oleh orang-orang Indonesia untuk mendapatkan informasi dan inspirasi yang berkaitan dengan Ramadhan. Dan, tren ini terus berkembang. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan penelusuran sebesar 28% pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015.
2. Berbelanja produk terbaru
Pada tahun 2016, penelusuran yang berkaitan dengan pakaian melonjak hingga 2,8 kali lipat, alat-alat rumah tangga pun meningkat sampai 2 kali lipat, dan promosi telepon seluler mencapai sebesar 1,8 kali lipat.
3. Mencari kartu kredit untuk membayar berbagai hal
Saat Ramadhan, pengeluaran bisa jadi akan membengkak. Dan, beberapa orang tidak dapat membayar dengan uang tunai. Pada tahun 2016, penelusuran terkait pembayaran lewat cicilan telah meningkat hingga sebesar 1,6 kali lipat, sementara promo kartu kredit meningkat sampai 1,2 kali lipat.
4. Mencari promo dan diskon
Penelusuran yang berkaitan dengan promosi dan diskon pun memuncak pada saat Ramadhan. Misalnya, penelusuran mengenai smartphone mencapai puncaknya pada pekan pemberian THR, dengan peningkatan kata kunci tentang harga dan promosi mencapai sebesar 40%.
5. Merencanakan perjalanan sejak awal
Berdasarkan tren yang terjadi melalui Penelusuran, pemudik di Indonesia mulai merencanakan perjalanan mudik dengan kereta sekitar 3 bulan sebelum Ramadhan, sementara untuk bus dan penerbangan domestik dimulai sekitar 2 bulan sebelumnya.
Henky Prihatna (Head of E-Commerce Google Indonesia) berbagi hasil riset tentang aktivitas pengguna YouTube dan Google selama Ramadan tahun lalu guna mencari tahu hal-hal yang dicari oleh konsumen di internet sepanjang bulan Ramadan, dan apa implikasinya bagi para pelaku marketing di tahun 2017
“Selama Ramadhan, masyarakat Indonesia memanfaatkan teknologi digital untuk melakukan berbagai hal, termasuk berbelanja. Agar bisa memaksimalkan momen dengan baik selama Ramadhan, pemilik bisnis harus mampu merencanakan dan membuat campaign yang menampilkan bagaimana produk atau layanan mereka dapat membantu konsumen selama Ramadhan,” ujar Henky. “Google memiliki berbagai fitur dan produk yang dapat membantu bisnis berskala apa pun menemukan audiensnya secara online.”
