istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
NEWS

Google Play Protect Blokir 1,9 Milliar Aplikasi Malware

Dwi K   14 Feb 2020
Google Play Protect Blokir 1,9 Milliar Aplikasi Malware

Handphone Android yang kita miliki ternyata sudah memiliki proteksi malware yang sudah ter-install pada saat saat kita membeli handphone tersebut, yaitu Google Play Protect.

Nah, Google Play Protect ini sudah memblokir sebanyak 1,9 miliar instalasi aplikasi berbahaya yang berasal dari luar atau bukan Google Play Store pada tahun 2019 lalu.

Jumlah ini meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 1,6 miliar pada tahun 2017 dan 2018 silam.

Kenaikan jumlah ini mengindikasikan dua hal. Indikasi pertama, Google Play Protect sudah lebih baik dalam hal mendeteksi dan menghentikan aplikasi malware dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.

Indikasi kedua, jumlah pengguna Android yang terkecoh dan tertipu untuk meng-install aplikasi-aplikasi yang terkena malware dari luar Google Play Store ternyata semakin banyak. Hal ini juga berarti ada banyak pegguna yang terpaksa menggunakan app store di luar Google Play Store.

Fitur untuk scan dan deteksi malware di aplikasi yang diunduh dari app store di luar Google Play Store merupakan fitur baru yang ditambahkan pada sistem operasi Android per bulan Mei 2017.


Sumber foto: ZDNET

Sebelum fitur ini ditambahkan, banyak pengguna Android yang tidak sengaja meng-install aplikasi-aplikasi berbahaya hingga ber-malware dari app store di luar Google Play Store, situs dewasa, situs judi online hingga beberapa situs lainnya.

Untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan hal ini, Google meluncurkan Google Play Protect sebagai fitur baru dalam Google Play Store pada bulan Mei 2017 lalu.

Saat ini, Google Play Protect memiliki beberapa fitur dan fungsi yang beragam, namun tetap efektif sebagai aplikasi antivirus bawaan yang memiliki sertifikasi tersendiri untuk menjalankan aplikasi-aplikasi yang diunduh dari Google Play Store.

Nah, apa saja yang dilakukan oleh Google Play Protect ini? Secara umum, Google Play Protect berfungsi untuk melakukan bebarapa hal, seperti:

  1. Google Play Protect akan memindai atau scanning semua aplikasi yang sudah ter-install di handphone dalam jangka waktu tertentu untuk memastikan bahwa update dari aplikasi tersebut tidak mengandung malware atau pun hal-hal lain yang membahayakan.
  2. Google Play Protect akan memindai atau scanning semua aplikasi baru yang kita install dari Google Play Store.
  3. Google Play Protect akan memindai atau scanning semua aplikasi baru yang kita install dari app store pihak ketiga atau di luar Google Play Store.

Pada tahun 2017 silam, Google menyebutkan bahwa Google Play Protect sudah memindai atau scanning terhadap sebanyak 50 miliar aplikasi per hari, serupa dengan tahun 2018 lalu.

Namun, pada November 2018 lalu, Google menambahkan fitur pada Google Play Protect dengan menambahkan daftar aplikasi berpotensi bahaya pada database-nya.

Google Play Protect melakukan proses ini dengan memulai pemindaian atau scanning secara aktif terhadap semua APK yang ada di internet dan membuat daftar aplikasi berpontensi bahaya, tanpa harus menunggu pengguna Android meng-install aplikasi yang berbahaya terlebih dahulu seperti sebelum-sebelumnya.

Sekarang ini, Google menyebutkan bahwa Google Play Protect telah memindai hingga dua kali lebih banyak dalam satu hari. Google Play Protect bisa memindai atau scanning hingga sebanyak 100 miliar aplikasi di platform Android per harinya.

Hal ini bisa dilakukan, di samping karena jumlah pengguna Android semakin banyak, juga disebabkan karena handphone dan gadget yang ada pada saat ini mampu untuk memuat lebih banyak aplikasi jika dibandingkan dengan handphone dan gadget yang ada pada tahun-tahun sebelumnya.

Ke depannya, kemampuan dari Google Play Protect untuk mendekteksi aplikasi-aplikasi berpotensi bahaya diperkirakan bakal meningkat hingga melampaui 1,9 miliar aplikasi. Hal ini disebabkan pada bulan November 2019 lalu, Google telah bergabung dengan ESET, Lookout, dan Zimperium untuk menciptakan App Defense Alliance, sebuah partnership agar dapat mendeteksi malware dengan lebih baik lagi untuk Google Play Store dan Google Play Protect.

Untuk menutup berita ini, diketahui bahwa Google telah menambahkan fakta terbaru mengenai Google Play Protect yang sudah melindungi lebih dari 2 miliar gadget berplatform Android di seluruh dunia.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top