Google Hapus 90 Lebih Aplikasi dengan Malware & Adware di Play Store

Published: 25 Jun 2024, oleh Vent Fleur

Tidak sedikit aplikasi yang mengandung malware dan adware masih berseliweran di Google Play Store. Virus yang menjadi ancaman bagi pengguna Android ini, kerap kali menarik perhatian Google untuk terus memerangi malware dengan berbagai cara. Belum lama, perusahaan tersebut telah menghapus sebanyak lebih dari 90 aplikasi berbahaya di Google Play Store, yang terbukti mengandung berbagai macam malware dan adware.

Melansir dari GizChina, dari 90 lebih aplikasi berbahaya di Google Play Store, Google mengumpulkan sebanyak lebih dari 5,5 juta unduhan sebelum aplikasi terdeteksi malware dan adware. Melihat hal ini, perusahaan menyarankan kepada setiap pengguna Android untuk tetap waspada dalam memilih aplikasi yang bertanggung jawab.

Sebuah laporan dari Zscaler, perusahaan keamanan IT asal Amerika, mengungkapkan bagaimana aplikasi berbahaya ini yang bertahan di Google Play Store selama berbulan-bulan, bisa menyerang perangkat pengguna dengan varian malware.

Misalnya, virus malware bernama Anatsa, atau yang dikenal dengan Teabot. Jenis malware ini dapat lolos dari langkah-langkah keamanan Android, kemudian mengeksploitasi izin aksesibilitas untuk mengaktifkan kode berbahaya. Dengan demikian, virus tersebut akan menargetkan akun perbankan milik pengguna.

Selain itu, Zscaler melakukan investigasi terhadap dua aplikasi yang kelihatannya tidak berbahaya, yaitu “PDF Reader & File Manager” dan “QR Reader & File Manager”. Fakta mengejutkannya, aplikasi tersebut telah diunduh sebanyak 70.000 unduhan sebelum Google menghapusnya. Walaupun dari luar aplikasi ini tampak tidak berbahaya, namun kenyatannya mengandung virus malware berjenis Anatsa.

Selain Anatsa, Zscaler juga menemukan jenis malware lain yang bernama Coper. Malware ini dirancang untuk mencuri informasi perbankan milik pengguna. Meskipun kehadiran Anatsa dan Coper di Google Play Store tampak tidak mencolok atau tidak signifikan secara statistik, tetapi dampak kehadiran kedua malware tersebut tetap tergolong parah bagi pengguna Android.

Tidak hanya malware, jenis virus adware juga rawan ditemukan di aplikasi-aplikasi di Google Play Store. Memiliki tujuan serupa dengan malware, yakni mencari informasi data pribadi pengguna, adware cenderung membombardir pengguna dengan sejumlah iklan yang mengganggu. Iklan tersebut berpotensi membahayakan keamanan dan privasi penggunanya.

Nama semua aplikasi berbahaya di Google Play Store yang mengandung adware dan malware masih dirahasiakan oleh pihak Google. Akan tetapi, laporan menunjukkan bahwa kategori aplikasi yang rawan memiliki kedua jenis virus tersebut mencakup kategori populer seperti personalisasi, alat, dan fotografi. Kategori ini seringkali menjadi target utama pelaku yang ingin memaksimalkan distribusi malware atau adware.

Tags

android news google play Google google play store play store aplikasi aplikasi mobile malware adware virus cyber crime berita security keamanan

Share Artikel