istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
NEWS

Google dan Apple Didesak untuk Berlakukan Larangan bagi TikTok

Anduril   03 Jul 2022
Google dan Apple Didesak untuk Berlakukan Larangan bagi TikTok

Komisaris Federal Communications Commission (FCC), Brendan Carr, saat ini mendesak Apple dan Google untuk melarang aplikasi TikTok di toko layanan aplikasi milik mereka. Ini merujuk pada laporan yang mengatakan karyawan di Beijing mempunyai akses ke data pengguna TikTok di Amerika Serikat.

Brendan Carr dilaporkan telah menuliskan surat kepada Apple dan Google terkait larangan tersebut. Dalam surat ini, Carr meminta perusahaan untuk menghapus TikTok dari toko aplikasi mereka.

Surat permintaan dari Carr ini merujuk pada laporan BuzzFeed News yang telah memeriksa audio yang bocor dari 80 pertemuan internal TikTok. Berdasarkan rekaman audio yang bocor itu, karyawan perusahaan induk ByteDance yang berbasis di Tiongkok telah berulang kali mengakses informasi pribadi pengguna di AS.

Menurut laporan BuzzFeed News, salah satu anggota Departemen Kepercayaan dan Keamanan TikTok pada pertemuan September 2021 mengatakan, semuanya terlihat di Tiongkok. Di pertemuan yang berbeda, direktur lain mengungkap bahwa seorang insinyur dengan julukan ‘Master Admin’ yang berbasis di Beijing memiliki akses ke segalanya.

Lebih lanjut, dalam suratnya, Carr mencantumkan laporan lain yang menunjukkan bukti dan penentuan mengenai praktik data TikTok. Ini mencakup laporan sebelumnya, dimana para peneliti menemukan bahwa aplikasi tersebut dapat menghindari pengamanan Android dan iOS untuk mengakses data sensitif pengguna.

Carr juga mengutip keputusan TikTok tahun 2021 yang membayar 92 juta Dollar Amerika untuk menyelesaikan lusinan gugatan terkait tuduhan pengumpulan data pribadi tanpa persetujuan dan menjualnya kepada pengiklan. Tuduhan ini sebagian besar berasal dari data pengguna TikTok yang masih di bawah umur.

"Jelas bahwa TikTok menimbulkan risiko keamanan nasional yang tidak dapat diterima karena pengumpulan datanya yang ekstensif dikombinasikan dengan akses Beijing yang tampaknya tidak terkendali ke data sensitif itu," tulis Carr dalam surat tersebut.

Carr mendesak Apple dan Google hingga 8 Juli untuk menjelaskan mengapa mereka tidak menghapus media sosial tersebut dari toko mereka. Sejauh ini, laporan mengatakan, Carr menjadi penandatangan tunggal dalam surat tersebut.

Sementara itu, anggota komisaris FCC lainnya tampaknya tidak terlibat dalam penandatangan surat desakan yang diajukan oleh Carr. Hingga saat ini masih belum terdapat pernyataan resmi terkait permasalahan tersebut.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top