Google Batalkan Rencana Penghapusan Cookie pada Chrome

Published: 30 Jul 2024, oleh Vent Fleur

Setelah bertahun-tahun melakukan pengujian dan perencanaan, Google memutuskan untuk membatalkan rencana penonaktifan pelacakan cookie pihak ketiga secara default atau metode bawaan, seperti yang dilakukan oleh Safari dan Firefox. Perubahan ini kemungkinan segera menjangkau pengguna Chrome, meskipun masih ada kekhawatiran yang diajukan oleh pesaing, regulator, dan pendukung privasi.

Mengutip dari The Verge, usai keputusan ini dibuat, VP Privacy Sandbox Google, Anthony Chavez menyatakan bahwa Chrome akan meminta pengguna untuk membuat pilihan berdasarkan informasi yang berlaku di seluruh penjelajahan laman mereka, alih-alih menghentikan penggunaan cookie pihak ketiga. Memberikan perintah kepada miliaran lebih pengguna Chrome tentu tidak drastis layaknya mengubah pengaturan secara default. Namun hal ini mungkin bisa mengurangi jumlah pengguna yang mengizinkan pelacakan pihak ketiga secara signifikan.

Di samping itu, tim Google Ads juga telah merilis whitepaper (pdf) yang menunjukkan hasil pengujian awal dengan teknologi Privacy Sandbox. Teknologi ini diharapkan dapat menjadi alternatif pelacakan cookie ke depannya. Hasilnya didapati bahwa laba atas investasi dengan Google Display Ads pulih hingga 97 persen. Kritik terhadap rencana Google dalam menghentikan penggunaan cookie pihak ketiga dan meluncurkan Privacy Sandbox, kemungkinan berpotensi menimbulkan risiko privasi baru, merugikan persaingan, atau menguntungkan bisnis periklanan raksasa secara tidak adil.

Ikut menanggapi hal ini, Otoritas Pasar dan Kompetisi Inggris mencatat bahwa Chrome akan memperkenalkan metode baru, yang mengizinkan pengguna memilih ingin mempertahankan cookie pihak ketiga atau tidak. Sampai saat ini belum diketahui secara rinci mengenai cara kerja sistem tersebut, karena Google telah mengatakan bahwa pihaknya baru mengusulkan pendekatan ini, dan CMA berencana untuk menerima pendapat mengenai perubahan ini selama beberapa pekan ke depan.

Melansir dari Reuters, cookie merupakan informasi yang memungkinkan situs dan pengiklan untuk mengidentifikasi kebiasaan pengguna saat berselancar di internet. Namun, cookie juga disebut-sebut bisa digunakan untuk kepentingan 'mata-mata' atau serangan siber yang tidak diinginkan.

Sementara di Uni Eropa, penggunaan cookie telah diatur dalam Undang-Undang GDPR (General Data Protection Regulation). Aturan ini menetapkan pemilik situs harus meminta izin eksplisit dari pengguna untuk menyimpan cookie mereka. Selain itu, browser utama juga wajib memberikan opsi untuk menghapus cookie.

Chavez mengatakan bahwa Google kini tengah bekerja sama dengan regulator seperti CMA dan Kantor Komisaris Informasi, serta kelompok privasi dan penerbit untuk membahas pendekatan baru terkait penggunaan cookie. Mereka juga berencana untuk terus berinvestasi dalam perancangan program Privacy Sandbox.

Tags

android ios news Google google chrome chrome browser cookie website komputer search teknologi Fitur konten aplikasi mobile aplikasi

Share Artikel