istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW

Geliat Usaha Kuliner dari Rumah di tengah Covid-19

en19ma   15 Jul 2020
Geliat Usaha Kuliner dari Rumah di tengah Covid-19

Covid-19 bukanlah hanya sebatas mengenai krisis kesehatan saja, tapi juga melebar hingga ke krisis ekonomi. Di tengah kondisi yang tidak menentu akibat pembatasan aktivitas sosial, Kamar Dagang Indonesia memprediksi setidaknya akan ada sebanyak 6 juta orang yang mengalami PHK atau pun kehilangan penghasilan dikarenakan geliat roda perekonomian yang melambat.

Kondisi ini membuat beberapa orang harus memutar otaknya demi mencari cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan atau pun yang benar-benar baru. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memulai bisnis kuliner. Simaklah cerita dari 2 orang narasumber yang merupakan pelaku usaha kuliner rumahan baru yang telah diwawancarai belum lama ini.

Usaha Kopi dari Rumah

Kondisi PSBB membuat Olivia Peggy (35), pramusaji di sebuah kafe di bilangan Jakarta Timur, tak bisa bekerja lagi alias terkena PHK. Kafe tempat ia biasa bekerja selama ini terpaksa tutup usaha. Sebagai tulang punggung keluarga, Olivia sempat terpuruk dan harus meminta keringanan biaya kontrakan rumah yang ia tinggali bersama kedua orangtuanya.

“Saya bingung harus ngapain. Sampai akhirnya saya coba ikut program Kartu Prakerja, dan lolos. Dari situlah, saya mendapatkan semangat baru. Saya belajar ilmu memulai usaha kopi dari rumah di platform Pintaria,” ujarnya. Setelah mengikuti kelas online pertamanya, Olivia menambah kursus kedua, yakni kelas fotografi dengan menggunakan HP, memanfaatkan pagu kursus senilai Rp 1 juta yang ia terima dari Kartu Prakerja.


Kopi buatan Olivia yang dijualnya melalui Facebook

“Saya termotivasi [untuk] bikin produk olahan kopi yang saya bisa jual melalui sosial media,” ujarnya. Olivia menyelesaikan kursusnya dengan cepat, dan mendapatkan sertifikat sebagai syarat untuk menerima insentif dari pemerintah sebesar Rp 600 ribu, yang diberikan secara berkala sebulan sekali untuk jangka waktu 4 bulan ke depan.

“Saya gunakan sebagian dari insentif pertama saya untuk membeli peralatan membuat kopi dari rumah, dan Puji Tuhan, saat ini, saya sudah membuka usaha kopi rumahan saya, bermodal ilmu pembuatan kopi dan fotografi agar produk kopi saya menarik [untuk] dijual,” ujarnya. Olivia berhasil bangkit dengan motivasinya yang kuat serta kesempatan yang tak disia-siakannya untuk memperbaiki keadaan.

Kini, Olivia tengah sibuk memperdalam bisnis kopinya untuk penghasilan yang lebih baik. “Walau pun belum stabil, tapi saya sekarang punya penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari dan membiayai kontrakan,” tutupnya.

Usaha Kue Brownis Laris Manis

Berbeda dari Olivia, Teni Tri Wahyuni (30), seorang ibu rumah tangga, menceritakan kesulitan yang ia hadapi setelah suaminya terkena imbas akibat Covid-19. “Pekerjaan suami saya adalah seorang freelance, penghasilannya berkurang drastis semenjak Corona, sedangkan kami juga harus membiayai 2 orang anak,” ujarnya.


Brownis buatan Tri yang dijualnya di Instagram

Tri mencoba peruntungannya dengan mengikuti program Kartu Prakerja, dan berhasil lolos untuk mendapatkan manfaat pelatihan senilai Rp 1 juta. Bermodal kegemarannya memasak, Tri memilih kelas memulai usaha kue dan roti di Pintaria. “Biasanya, saya belajar [secara] otodidak dari YouTube. Tapi, di kelas ini, saya dipandu [secara] langsung oleh Chef [yang] berpengalaman dan bersertifikat. Banyak teori dan istilah-istilah baru yang belum pernah saya ketahui sebelumnya. Saya jadi pede [untuk] buka bisnis kue brownis dari rumah,” ujarnya.

Usaha brownisnya berbuah manis. Setelah cukup laris di kalangan terdekat, ia memberanikan diri untuk membuat akun Instagram secara khusus untuk menjual kue brownis buatannya, dan menerima order secara online. “Saya menjual brownis berbagai topping, dan alhamdulillah, saya bisa bantu suami [untuk] mendapatkan penghasilan di tengah kondisi seperti sekarang ini,” tutupnya.

Apa Kata Pakar?

Munculnya berbagai usaha kuliner rumahan di tengah kondisi Covid-19 patut diapresiasi sebagai bentuk kreativitas dan upaya untuk memperbaiki kondisi perekonomian. Dihubungi secara terpisah, Noveri Maulana, Praktisi Marketing dan Dosen Kewirausahaan di PPM School of Management, mengatakan bahwa tren Work From Home (WFH) dan School From Home (SFH) membuat kebutuhan konsumsi masyarakat di rumah tangga jadi turut meningkat. Tak heran, kebutuhan akan jenis makanan yang bisa diakses dari rumah juga akan jadi semakin meningkat.

“Sampai setahun ke depan, orang masih belum sepenuhnya normal untuk dine in atau nongkrong di restoran. Selain itu, masakan rumahan olahan sendiri juga bisa membosankan. Sehingga, dibutuhkan jenis variasi produk kuliner yang bisa delivery ke rumah. Di sinilah, bisnis kuliner rumahan bisa memberikan peluang untuk mereka yang mau mencoba peruntungan sebagai entrepreneur,” ujar Noveri.

Belajar dari Ahlinya

Sebagai salah satu platform penyedia kursus Kartu Prakerja, Pintaria memberikan berbagai jenis kursus online yang berkaitan dengan usaha kuliner yang dibimbing secara langsung oleh lembaga pelatihan yang terdaftar dengan pengajar profesional yang tidak hanya memberikan teknik membuat berbagai makanan, tapi juga bagaimana tips untuk menjualnya.

Hal ini selaras dengan niat baik dari pemerintah dalam penyelenggaraan kursus Kartu Prakerja yang bisa memberikan manfaat positif dan membantu mereka yang terkena imbas ekonomi akibat Covid-19. “Melalui berbagai pelatihan di Pintaria, masyarakat bisa belajar dari ahlinya dan mendapatkan sertifikat. Harapannya, [ini] bisa meningkatkan kemampuan mereka untuk membuat produk kuliner yang bisa dijual dan menambah penghasilan,” ujar Sally Dewi, Head of Training Product Pintaria.

Terkait dengan bahasan kali ini, ikutilah Online Talkshow yang bertajuk "Peluang Usaha Kuliner di Era New Normal" yang akan diselenggarakan pada esok hari, tanggal 16 Juli 2020, pukul 16.00 hingga 17.00 WIB, melalui YouTube Live Pintaria: https://www.youtube.com/c/pintaria, yang dimoderatori oleh Zaneti Sugiharti (Head of Marcomm Pintaria) dengan Alifatqul Maulana, M.Par (Professional Chef dan Trainer), dan Noveri Maulana, S.Ikom., M.M (Praktisi Marketing & Dosen Entrepreneurship dari PPM School of Management) sebagai para pembicaranya.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top