istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW GADGET

Garmin Ungkap 3 Temuan Kesehatan di Asia selama Pandemi 2021

NanaMiku   19 Dec 2021
Garmin Ungkap 3 Temuan Kesehatan di Asia selama Pandemi 2021

Pandemi yang masih terus berlangsung telah banyak mengubah gaya hidup, mengakibatkan elbih banyak orang kesulitan keluar dari perangkp metabolism yang bermasalah. Metabolisme sendiri merupakan mesin yang membuat tubuh berfungsi, memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan yang baik.

Seiring berjalannya waktu, pandemi mengakibatkan masalah kesehatan seperti kualitas tidur yang buruk akibat cemas dan stres, di mana PPKM dan WFH menyebabkan penurunan metabolisme karena gaya hidup yang minim pergerakan. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan kondisi serius seperti obesitas, masalah penceranaan, rambut rontok, hingga hiperglikemia, hipertensi, dan hiperlipidemia. Oleh karena itu, menjaga metabolisme dengan baik adalah kunci untuk tubuh yang sehat.

Garmin, yang memiliki lebih dari 60 juta pengguna aktif di seluruh dunia, menggunakan teknologi kesehatan untukm melacak data pengguna dengan akurat. Hal ini bertujuan untuk mengukur status kesehatan secara ilmiah sehingga dapat memandu kalian mencapai tujuan kesehatan secara efisien.

Dengan merujuk Kalori Istirahat dan Kalori Aktif yang ditunjukkan pada smartwatch Garmin, kalian bisa melacak langsung total kalori dikonsumsi dan setiap perubahan dalam tingkat metabolisme kalian. Indikator kesehatan real-time lainnya seperti tingkat stres, Pulse Ox, pelacakan hidrasi yang dilacak, dan ditampilkan di jam tangan juga dapat berfungsi sebagai pengigat agar kalian lebih peduli dengan kesehatan.

Laporan Data Kesehatan Pengguna Garmin di Asia Tahun 2021 melacak data dari Januari hingga September 2021. Data tersebut menemukan bahwa pengguna dari negara dengan rata-rata menit intensitas minggu lebih tinggi mengonsumsi lebih banyak kalori daripada negara lain, tidak hanya kalori aktif tetapi juga kalori istirahat. Hal ini menekankan pentingnya olahraga dalam mempertahankan metabolisme yang baik.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa Kalori Istirahat pria dan wanita di Asia menurun secara signifikan pada rentang usia tahun 55 tahun ke atas. Pengguna yang lebih tua mencatat lebih banyak “menit intensitas mingguan” dibandingkan dengan rata-rata pengguna yang lebih muda. Sehingga bisa disimpulkan bahwa pengguna menjadi lebih sadar akan kesehatan seiring bertambahnya usia dan lebih mementingkan mulai gaya hidup aktif.

Dibandingkan dengan data pada tahun 2020, pengguna di sebagian besar negara Asia melacak Kalori Aktif yang lebih rendah dengan Tingkat Stres yang meningkat. Ini dapat diakibatkan oleh pandemi yang sedang berlangsung dan pembatasan kegiatan luar ruangan di sepanjang tahun.

Data pengguna dikumpulkan secara anonym untuk tujuan pengamatan jangka panjang dan pemahaman akan dampak berbagai faktor pada kesehatan. Garmin selalu mengimbau penggunanya untuk memiliki gaya hidup aktif melalui pemantauan kesehatan secara ilmiah.

Tren data Asia I: Tingkat metabolisme adalah kunci untuk orang berusia 55 tahun ke atas.

Berdasarkan Kalori Istirahat dari para pengguna di Asia pada tahun 2021, tiga negara dengan rata-rata kalori istirahat tetringgi adalah India (2.490 Kal), Korea Selatan (2.451 Kal), dan Hong Kong (2.402 Kal). Sedangkan tiga negara dengan rata-rata kalori istirahat terendah adalah Thailand (2.207 Kal), Jepang (2.232 Kal), dan Vietnam (2.287). Semakin bertambah usia pengguna, maka semakin rendah kalori istirahat yang dimiliki.

Tren data juga mengungkapkan bahwa populasi di atas usia 55 tahun menunjukkan penurunan yang paling jelas dalam kalori istirahat yang dilacak, menurun secara signifikan dibandingkan dengan rentang usia sebelumnya. Menurut Dr. Min-Shan, LI MD, Psikiater dari JUST!Mental Health Clinic, Taiwan, "Metabolisme (Basal Metabolic Rate) adalah pengukur di mana tubuh membakar kalori. Baik untuk mempertahankan bentuk tubuh yang ideal maupun untuk memiliki gaya hidup aktif, 'metabolisme' adalah kuncinya. Dengan meningkatkan intensitas olahraga atau memperbaiki kebiasaan hidup, masyarakat dapat meningkatkan metabolisme untuk mencapai tujuan kesehatan idealnya."

Tren data Asia II: Tingkat aktivitas di Asia menurun pada 2021, Indonesia menjadi yang terendah.

Berdasarkan Intensitas Menit mingguan pengguna Asia di 2021, Garmin menemukan tiga negara dengan rata-rata tertinggi adalah Hong Kong, India, dan Korea Selatan. Di sisi lain, tiga negara dengan rata-rata menit intensitas terendah adalah Indonesia, Thailand, dan Taiwan.

Tiga negara dengan konsumsi kalori istirahat teringgi juga memiliki menit intensitas mingguan paling besar, menunjukkan korelasi positif antara Kalori Istirahat dan Menit Intensitas. Salah satu tren yang diamati di seluruh Asia adalah rata-rata menit intensitas mingguan dari populasi tua lebih besar dari populasi muda. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa orang-orang bersedia menginvestasikan lebih banyak waktu untuk berolahraga teratur di setiap minggunya seiring dengan bertambahnya usia.

Di sebagian besar negara, menit intensitas mingguan yang dicapai oleh pria lebih panjang daripada wanita. Secara keseluruhan, menit intensitas mingguan pria pada usia 46 – 55 adalah yang terpanjang. Akan tetapi, Indonesia adalah satu-satunya negara di mana pengguna wanita mencapai 3,6% menit intensitas mingguan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengguna pria, yaitu masing-masing sebesar 29,74 menit dan 28,66 menit.

Menurut data yang dikumpulkan untuk konsumsi Kalori Aktif, nilai di sebagian besar negara di Asia menurun dibandingkan dengan tahun lalu.

Tren data Asia III: Tingkat stres di Asia secara keseluruhan meningkat, Indonesia menjadi yang tertinggi di Asia. Peningkatan stres pria lebih besar daripada wanita.

Menurut data tingkat stres pengguna di Asia pada tahun 2021, tingkat stres negara-negara selain China dan Vietnam meningkat dari tahun lalu dan tingkat stres pria secara keseluruhan lebih tinggi daripada wanita. Tingkat stres Indonesia menduduki peringkat tertinggi di Asia, yang disusul oleh Filipina dan Malaysia. Dibandingkan dengan data 2020, Indonesia menunjukkan peningkatan stres tertinggi. Tingkat stres pria berusia 26 tahun hingga 45 tahun juga menjadi yang tertinggi di antara negara-negara Asia lainnya di rentang usia yang sama. Ini dapat diakibatkan oleh usaha menghadapi pandemi dan kemacetan lalu lintas yang setiap hari dihadapi.

Scoppen Lin selaku Senior Director Garmin Asia menyampaikan, "Sebagai akibat dari pandemi dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran masyarakat akan kesehatan secara bertahap meningkat. Pada tahun 2021, lini produk kesehatan dan kebugaran Garmin yang menghadirkan fitur kesehatan yang komprehensif, seperti pemantauan kadar oksigen dalam darah, mengalami pertumbuhan yang pesat sebesar 30% di pasar Asia.”

Scoppen menambahkan, “Garmin mendorong pengguna untuk memberikan perhatian jangka panjang pada kondisi kesehatan mereka dengan menggunakan pendekatan ilmiah, menjaga metabolisme yang baik dan mencapai tujuan kesehatan mereka secara progresif menggunakan smartwatch sebagai pendamping kesehatan dan kebugaran yang mereka butuhkan.”

Selain bisa memantau kesehatan yang penting dan berkaitan dengan metabolisme, seperit kalori istirahat dan konsumsi kalori aktif, smartwatch Garmin juga memiliki daya tahan baterai yang besar dan dilengkapi dengan fitur pemantauan kesehatan yang lengkap, termasuk detak jantung, saturasi oksigen, tingkat stres, pemantauan tidur lanjutan, energi tubuh, usia kebugaran, pelacakan hidrasi, dan fungsi lainnya.

Semua fitur didesain untuk membantu pengguna memantau kesehatan dirinya secara teratur dan juga untuk mengingatkan pengguna pentingnya memiliki gaya hidup aktif untuk meningkatkan metabolisme melalui peningkatan kadar oksigen dalam darah dan kesehatan kardiovaskular, mempertahankan atau meningkatkan massa otot, menjaga kebiasaan tidur yang baik, dan lainnya. Informasi lebih lanjut mengenai teknologi kesehatan Garmin bisa dilihat dalam link berikut.

Dengan desain dan fitur yang beragam, kalian bisa dengan mudah menemukan smartwatch Garmin yang sesuai dengan gaya hidup kalian. Beberapa pilihannya adalah Seri Venu dengan GPS bawaan, Lily, vivosmart 4 dengan penampilan monitor detak jantung dan skala pintar Index S2 yang terhubung dengan wifi yang bisa kalian gunakan untuk melacak persentase lemak tubuh, BMI, massa otot rangka, dan lainnya.

Untuk menyambut pergantian tahun, Garmin mengadakan promosi menarik. Kalian bisa menyambut tahun baru dengan diskon hingga 13%. Informasi lebih lengkap bisa dibaca dalam link berikut.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top