Samsung mengatakan menerima sejumlah laporan dari beberapa orang pengulas teknologi bahwa ponsel lipat Galaxy Fold masih bermasalah setelah satu atau dua hari penggunaan. Samsung menyatakan akan menyelidikinya. "Kami akan secara menyeluruh memeriksa unit-unit ini untuk mengetahui penyebab masalah ini," kata Samsung dalam sebuah pernyataan.
Lapisan Pelindung Terlepas
Galaxy Fold adalah ponsel keluaran terbaru Samsung yang dapat jadi tablet dan dilipat flip-in. Ponsel ini memiliki layar 7,3 inci (18,5 cm). Ponsel itu mulai dijual di Amerika Serikat pada 26 April seharga US$ 1.980 atau sekitar Rp 30 juta per unitnya, mengutip Reuters.
Menurut postingan Twitter dari wartawan teknologi dari Bloomberg, The Verge dan CNBC yang menerima Galaxy Fold minggu ini untuk keperluan pengulasan, kerusakan pada layar ponsel itu berupa retak atau berkedip-kedip.
Samsung mengatakan menghapus lapisan pelindung layar utama dapat menyebabkan kerusakan pada Galaxy Fold. Perusahaan juga berjanji untuk memberi informasi tersebut pada pelanggan.
Meski begitu, Samsung mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada perubahan pada jadwal rilisnya setelah laporan kerusakan diterima. Samsung mengatakan berencana untuk mengeluarkan setidaknya 1 juta unit ponsel Galaxy Fold secara global, berbeda jauh dibandingkan dengan total estimasi 300 juta ponsel yang diproduksi setiap tahunnya.
Tonjolan atau Lipatan Kecil
Para pengulas Galaxy Fold baru mengatakan mereka tidak tahu apa masalah kerusakannya dan Samsung tidak memberikan jawaban pertanyaan mereka. "Layar pada unit ulasan Galaxy Fold saya benar-benar rusak dan tidak dapat digunakan hanya dalam dua hari. Sulit untuk mengetahui apakah ini terjadi secara umum atau tidak," tulis wartawan Bloomberg Mark Gurman di twitter. Menurut cuitan Gurman, ia melepaskan lapisan plastik di layar dan telepon tidak berfungsi setelahnya.
Dieter Bohn, editor eksekutif The Verge, mengatakan bahwa "tonjolan kecil" muncul di lipatan layar ponsel, yang tampaknya berasal dari bawah layar. Bohn mengatakan Samsung mengganti ponsel untuk uji coba tetapi tidak menjelaskan alasan untuk masalah tersebut.
"Ini sangat meresahkan," kata Bohn kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa ia tidak melepas penutup layar plastik.
