istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
NEWS

Full Stack Developer, Salah Satu Profesi Paling Dicari di Indonesia Saat ini

en19ma   19 Feb 2020
Full Stack Developer, Salah Satu Profesi Paling Dicari di Indonesia Saat ini

Berdasarkan data perkembangan IT di Indonesia disebutkan bahwa Indonesia hingga tahun 2030 nanti bakal membutuhkan 17 juta orang yang bekerja di bidang ekonomi digital. Hal ini berkesinambungan dengan peningkatan jumlah perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan di bidang IT, termasuk start-up. Menurut situs Startup Ranking, ada lebih dari 2.000 start-up di Indonesia, sehingga menempatkan Indonesia di posisi kelima sebagai negara dengan jumlah start-up terbanyak di dunia.

Seiring perkembangan dari teknologi digital tersebut, salah satu profesi yang paling dicari pada saat ini adalah Full Stack Developer, dimana orang yang memiliki profesi ini bisa untuk bekerja sebagai front-end mau pun back-end developer. Menuju era Industri 4.0, semakin banyak perusahaan dan start-up yang membutuhkan Full Stack Developer yang kompeten. Namun, tingginya permintaan akan Full Stack Developer tersebut berbanding terbalik dengan keterbatasan SDM yang mumpuni di bidang pekerjaan ini.

Bukhari Mardius selaku CEO dari GreenHCM, perusahaan teknologi dalam bidang Human Capital Management, mengamini adanya tantangan tersebut. “Di era digital dan terbatasnya talent di bidang IT, banyak start-up yang sudah mulai mencari talent IT bahkan sebelum mereka lulus kuliah.”

Bukhari menyampaikan kendala yang ditemukan pada calon kandidat Full Stack Developer, khususnya bagi lulusan baru. “Rata-rata, apa yang diajarkan pada saat kuliah tidak sama dengan yang diimplementasikan, terutama pada industri start-up. Kemampuan [untuk] memecahkan masalah, menghadapi tantangan, pembelajar yang cepat, dan juga mau belajar [mengenai] hal baru pada teknologi, [itulah] yang dibutuhkan [oleh] perusahaan start-up,” papar Bukhari.

Tantangan dalam mencari Full Stack Developer ini ikut dirasakan oleh Alfred Boediman, Managing Director Samsung Research Indonesia. Ia biasanya menggunakan situs khusus untuk mengawasi para software engineer yang kompeten, seperti GitHub atau Stack Overflow. Akan tetapi, Alfred mengaku bahwa tetap perlu adanya pengalaman, semangat, dan pelatihan agar mereka menjadi terbiasa dengan perangkat-perangkat yang digunakan dalam pekerjaan.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Pintaria, sebuah portal yang menyediakan berbagai program kuliah dan kursus/pelatihan, hadir dengan solusi bagi anak muda Indonesia yang ingin berkarier di bidang IT. Begitulah, Pintaria telah mengadakan program Pintaria SUPER30 yang memberikan kesempatan beasiswa pelatihan kursus Full Stack Developer dan peluang kerja. Nilai beasiswa yang diberikan untuk masing-masing peserta sekitar Rp 40 juta per orang. Program ini sudah diresmikan pada tanggal 10 Februari 2020 di Jakarta oleh Dr. Rudy Salahuddin, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi & UKM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI.

Dalam ajang Pintaria SUPER30, sebanyak 60 peserta yang tersaring di seleksi awal bakal siap berkomitmen untuk belajar intensif Full Stack Developer secara online selama 6 bulan. Mereka akan dibekali dengan pelatihan hard skills mau pun soft skills. Tiap bulannya, ada proses eliminasi untuk menemukan sebanyak 30 talenta terbaik di akhir periode. Peserta yang lulus dari program akan disalurkan untuk bekerja sebagai Junior Full Stack Developer di perusahaan-perusahaan mitra, yang di antaranya adalah Bank Mandiri, BFI Finance, Kompas.com, IDN Times, Getplus Indonesia, dan masih banyak lagi.

Di Pintaria Super30, Pintaria menggandeng tokoh-tokoh IT dengan pengalaman puluhan tahun sebagai SUPERmentor untuk mendampingi para peserta selama 6 bulan berlangsungnya program tersebut. Di antara SUPERmentor adalah Alfred Boediman, Managing Director Samsung Research Indonesia; Endy Lambey, CIO GetPlus; Erga Munggaran, CTO HarukaEDU; Natali Ardianto, Co-founder & CEO ITMI (Co-founder Tiket.com); On Lee, CTO GDP Venture; Risman Adnan, Director at Samsung R&D Institute Indonesia; dan William Notowidagdo, Head of Engineering Ralali.com. Praktisi yang menjadi SUPERmentor akan berbagi pengalaman mengenai pekerjaan Full Stack Developer dalam masing-masing industri yang mereka geluti sehingga nantinya diharapkan bisa menghasilkan Full Stack Developer yang siap kerja.

Pada kesempatan yang sama, Alfred Boediman menyampaikan ekspektasinya terhadap pencarian Full Stack Developer di Pintaria SUPER30, “Motivation, passion and fun. Bill Gates bahkan pernah mengatakan bahwa komputer lahir untuk memecahkan masalah yang belum ada sebelumnya. Jadi... Ayo, kita buat acara ini sukses [secara] bersama-sama!” ucapnya.

SUPERmentor lainnya, On Lee selaku CTO GDP Venture, ikut menyampaikan harapan dan optimismenya terhadap semangat anak muda Indonesia di bidang IT. “Indonesia membutuhkan talenta-talenta muda yang berbakat membawa dunia digital dan teknologi Indonesia semakin maju, kini belajar Full Stack Developer juga lebih mudah karena adanya teknologi online learning serta ajang Pintaria Super30 ini,” tutur On Lee yang mempunyai pengalaman lebih dari 30 tahun sebagai praktisi IT di Silicon Valley, Amerika Serikat.

Pintaria SUPER30 dapat diikuti secara online (live session) oleh peserta yang sudah lulus dari SMA/SMK sederajat atau Perguruan Tinggi dengan usia minimal 18 tahun dari seluruh penjuru Indonesia. Selain mendapat kesempatan kerja, lulusan yang belum memiliki gelar sarjana akan mendapatkan beasiswa penuh kuliah S1 Teknologi Informasi atau Sistem Informasi di Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) dengan metode belajar blended learning sehingga mereka dapat kuliah sambil bekerja.

Setelah satu minggu dibuka, saat ini jumlah pendaftar Pintaria SUPER30 telah mencapai ribuan orang. Pendaftaran berlangsung sampai tanggal 23 Februari 2020 mendatang. Untuk informasi lebih lanjut dan registrasi, calon peserta dapat mendaftar di super30.pintaria.com.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top