Fitur Facebook News Diluncurkan di Inggris

Published: 27 Jan 2021, oleh Dwi K

Facebook News, salah satu bagian terbaru dari platform media sosial ternama yang didedikasikan untuk pemberitaan, telah diluncurkan di Inggris.

Inggris sendiri merupakan pasar kedua yang telah mendapatkan Facebook News. Sebelumnya, Facebook News sudah diluncurkan di Amerika Serikat pada tahun lalu.

Beberapa kanal berita raksasa, termasuk Channel 4, Sky News, dan The Guardian, telah menjalin kesepakatan tersendiri dengan Facebook untuk menyediakan konten berita.

Hal ini terjadi pada saat hubungan antara industri di bidang teknologi dengan media semakin diawasi keberlangsungannya.

Untuk diketahui, Google pada beberapa waktu lalu telah mengancam akan menarik diri mereka dari Australia jika tetap dipaksa oleh hukum untuk menandatangani perjanjian komersial dengan kanal berita. Ini merupakan salah satu hal yang juga dikhawatirkan oleh pihak Facebook.

Dan, kanal berita asal Prancis baru-baru ini telah menyetujui kesepakatan dengan Google menyoal bagaimana undang-undang hak cipta yang baru tentang pengutipan berita harus diterapkan di Uni Eropa.

Sementara Facebook News merupakan upaya dari platform media sosial itu sendiri untuk mengatasi adanya gesekan yang berkepanjangan di antara Facebook dan para penerbit berita, karena pengeluaran iklan telah makin berpindah ke perusahaan-perusahaan teknologi raksasa jika dibandingkan kepada pihak penerbit berita lainnya.

Menurut keterangan dari Facebook, fitur baru ini telah mulai diluncurkan per kemarin, tanggal 26 Januari 2021.

Berita Disesuaikan dengan Pengguna

Fitur baru ini hadir dalam bentuk sebuah tab khusus dalam aplikasi mobile Facebook, yang dapat diakses dengan mengklik ikon tiga garis dan dilanjutkan dengan pilihan lainnya.

Tab ini bakal menampilkan campuran antara berita harian utama dan berita yang disesuaikan dengan pengguna, yang dipilih untuk setiap pengguna Facebook berdasarkan minat mereka, yang sudah ditentukan oleh algoritma milik Facebook.

Facebook sendiri mengatakan bahwa mereka akan membayar kanal-kanal berita untuk konten berita yang belum ada di Facebook, dan memaparkan bahwa fitur tersebut juga akan memberikan kanal berita iklan yang baru dan membuka peluang untuk mencari subscriber baru.

Sebagian dari hal itu mungkin didasarkan pada data dari Amerika Serikat, yang menurut Facebook telah menunjukkan lebih dari 95% konten berita di Facebook berasal dari orang-orang yang belum pernah membaca berita-berita tersebut sebelumnya.

Media sosial raksasa tersebut mengatakan bahwa produk baru mereka adalah investasi tahunan yang dilakukan demi menempatkan jurnalisme yang sebenarnya di depan audiens baru, yang memungkinkan mereka untuk berlangganan.

Pada bulan November 2020 lalu, pada saat Facebook mengumumkan produk tersebut untuk pertama kalinya akan menuju ke Inggris, nama-nama besar di bidang jurnalisme seperti The Economist, The Independent, dan Cosmopolitan menyatakan bakal ikut bergabung.

Menjelang peluncuran yang dilakukan per kemarin, The Daily Mail, Financial Times, dan Telegraph juga mengumumkan bahwa mereka akan turut bergabung dengan Facebook.

Salah satu kanal berita terbesar di Inggris, BBC News belum menandatangani kesepakatan tersendiri secara komersial dengan Facebook News, tetapi konten pemberitaan masih akan muncul melalui postingan publik yang dibuat oleh mereka sendiri di Facebook.

Tags

android ios news facebook social media sosial media media sosial jurnalapps berita aplikasi mobile aplikasi platform inggris eropa konten konten berita kolaborasi publisher

Share Artikel