istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW

Final Fantasy VI, FF Klasik Terbaik yang Hadir di Gawai Pintar

Anduril   21 Jan 2018
Final Fantasy VI, FF Klasik Terbaik yang Hadir di Gawai Pintar

Berbeda dengan Final Fantasy VII dan mungkin Final Fantasy VIII, kebanyakan gamer Indonesia mungkin kurang mengenal Final Fantasy VI. Tapi, di tanah Barat pada era kejayaan 16-bit, Final Fantasy VI yang di sana diberi judul sebagai Final Fantasy III terlebih dulu menjadi hit sebelum Final Fantasy VII pada akhirnya muncul.

FINAL FANTASY VI Games AndroidiOS Paid Download Download

Rilis di masa keemasan dari Super Nintendo Entertainment System (SNES) pada tahun 1994, game ini mendapat sambutan yang begitu baik dari kalangan gamer, khususnya penggemar RPG. Jadi, janganlah heran bila kalian kerap menemukan judul ini dalam daftar RPG terbaik. Begitulah, hampir semua kritikus game memberikan respon yang positif untuk Final Fantasy VI.

Bahkan, beberapa situs terkadang menempatkannya di peringkat teratas dari daftar game Final Fantasy terbaik mereka, mengungguli Final Fantasy VII. Minimal di daftar Final Fantasy klasik terbaik mereka.

Selain melanjutkan penggunaan Active Battle System yang diperkenalkan dalam Final Fantasy IV, salah satu elemen baru jika dibandingkan dengan rilisan sebelumnya adalah adanya elemen Esper dimana karakter-karakternya bisa memanggil makhluk legendaris dengan kekuatan besar. Keberadaan Esper ini menjadikan game ini terasa kaya, karena pemain mempunyai banyak pilihan serangan yang bisa digunakan selain dari kekuatan mereka sendiri.

Selain dari sisi Esper, Final Fantasy VI juga menghadirkan karakter-karakter dengan banyak latar belakang cerita, namun semuanya memiliki peran yang penting layaknya karakter utama di dalam game ini.

Semua karakter tersebut memorable. Mulai dari tokoh sentral game ini, yakni Terra, yang merupakan seorang hybird Esper dan manusia namun mengalami lupa ingatan dan mencari tahu asal-usulnya. Kemudian, ada Locke, seorang pemburu harta karun yang berjiwa penolong. Lalu, Celes, seorang jenderal wanita dari kekaisaran yang membelot dan bergabung dengan pemberontak. Sabin, pangeran yang berkelana untuk mengasah kemampuan bela dirinya. Hingga Setzer, sang pejudi ulung yang jatuh cinta pada Celes.

Drama dan emosi, itulah yang menghidupkan game ini. Balutan drama yang ada di dalamnya tak terasa seperti tempelan. Bahkan, sebaliknya, semuanya digarap dengan begitu apik. Siapa yang tidak bakal terkesan demi melihat keberanian dari dua pangeran bersaudara, yaitu Edgar dan Sabin Figaro, dalam meneruskan perjuangan dari ayah mereka? Siapa yang tidak sedih demi menyaksikan pembantaian keluarga Cyan? Siapa yang tidak tersenyum-senyum sendiri demi melihat kisah cinta Celes dengan Locke yang malu-malu kucing? Dan, masih banyak lagi.

Dan, tentunya, siapa yang tidak dibuat kesal dengan ulah Kefka yang begitu kejam di sepanjang permainan ini? Saking kejamnya, Kefka kerap disebut-sebut sebagai salah satu tokoh antagonis terbaik yang pernah ada di video game.

Semua karakter itu berpadu dengan begitu baiknya dalam sebuah alur cerita yang begitu tersusun baik, intens, dan bakal membuat kalian jadi terkagum-kagum. Sejak awal permainan saja, kalian sudah langsung dibawa pada pertarungan dan mesti memeras otak untuk bisa memenangkannya.

Banyak yang berharap agar grafis dari game ini menjadi 3D, namun remake dengan perubahan grafis yang besar dari 2D ke 3D sepertinya dipastikan bakal membutuhkan usaha dan biaya yang lebih besar, dan bisa jadi tidak mungkin dapat tersedia untuk platform mobile yang pada saat ini kerap menjadi sasaran dari para pengembang game.

Meski begitu, beberapa bagian dari gaya visual barunya akan terlihat berbeda, seperti pada avatar karakter yang kini jadi lebih halus, tidak pixelated lagi. Meski pun avatar Terra terlihat seakan dia sedang mengantuk, ya. Atau, Edgar yang, entah kenapa, lehernya jadi terlihat sangat panjang. Termasuk juga pada penampilan dari icon-icon lokasi pada world map, yang kini dirender secara 3D.

Keseluruhannya jika ditilik dari sisi grafis tidaklah ada masalah yang berarti. Jauh lebih baik daripada visual pada versi Super NES atau pun GameBoy Advance, dan kualitas rendernya juga lebih halus daripada remake Final Fantasy V.

Remake ini juga dioptimalkan untuk pengendalian layar sentuh. Khususnya, pada interface pertarungan. Seperti tipikal Final Fantasy klasik, kotak jendela karakter berbaris di sisi bawah layar. Di sini, kotak yang juga berfungsi mewakili gauge Active-Time Battle (ATB) tersebut pun diperlihatkan secara minimalis.

Ketika belum tiba giliran bagi karakter untuk beraksi, yang diperlihatkan hanyalah avatar karakter serta jatah HP dan MP-nya. Jendela tersebut perlahan akan naik ke atas demi mewakili terisinya gauge ATB, dan ketika terisi penuh, kalian bisa memerintahkan karaktermu untuk menyerang. Pada saat hal itu terjadi, maka kalian bisa menyapukan jari ke atas atau bawah pada jendela karakter tersebut untuk memunculkan command lainnya, dan memilih command tersebut dengan menyentuhnya.

Selain itu, Square Enix juga menyesuaikan kendali touch screen pada versi mobile ini untuk karakter-karakter yang memang membutuhkan input command yang kompleks. Seperti Sabin, dimana ability Blitz-nya memerlukan adanya kombinasi D-pad 8 arah. Sehingga, pada saat Sabin mengaktifkan ability tersebut, maka akan dimunculkan tombol-tombol panah di tengah layar yang mewakili D-pad 8 arah. Sebuah solusi yang terbilang cerdas, ketimbang memaksakan analog yang tampil secara tersendiri di sisi kiri layar.

Bagi kami, Final Fantasy VI adalah Final Fantasy terbaik hingga saat ini. Sayangnya, game ini hadir dengan harga yang cukup tinggi (Rp 219.000,-). Tapi, percayalah dengan kami, karena Final Fantasy VI akan menghadirkan satu paket petualangan sekaligus RPG yang tidak akan pernah kalian lupakan. Bila harga di atas dirasakan sangat mahal, maka kalian bisa menunggu keberadaan event diskon yang biasanya digelar di akhir dan awal tahun. Ya, banyak jalan menuju Roma! Atau, Final Fantasy VI dalam hal ini.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top