Fantastis! Gamer Mobile Rela Habiskan Triliunan Uang demi Game!
Published: 28 Aug 2021, oleh Vent Fleur
Pernah membayangkan berapa kira-kira yang dihabiskan para gamer untuk bermain game? App Annie baru-baru ini merilis jumlah yang dihabiskan oleh para gamer seluruh dunia sebanyak USD 1,7 miliar atau setara dengan Rp 24,4 triliun per minggunya secara global. Jumlah tersebut merupakan gabungan dari transaksi game pada Google Play Store dan iOs.
Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat para gamer untuk terus bermain dan melakukan transaksi dalam game. Bahkan total unduhan game mobile mingguan melebihi 1 miliar unduhan sejak Maret 2020 dan tetap stabil hingga saat ini. Hal ini dibuktikan dalam laporan App Annie yang berjudul “2021 Mobile Gaming Tear Down”, menunjukkan peningkatan transaksi sebesar 24% dari tahun sebelumnya dan 40% sejak tahun 2019 sebelum pandemi.
Laporan tersebut juga mencatatkan sebanyak 810 game ponsel mendapat penghasilan rata-rata USD 1 juta atau sekitar Rp 14,4 miliar per bulannya, pada paruh pertama tahun 2021. Pendapatan ini mengalami peningkatan sebanyak 6% dari tahun sebelumnya dan 25% dari tahun 2019. Tampaknya kebijakan stay at home selama pandemi membuat peminat game mobile semakin bertambah.
Roblox, Geshin Impact dan Honours of King, adalah tiga game teratas di mana konsumen paling banyak menghabiskan uangnya. Sedangkan di Indonesia, Mobile Legends menjadi game yang paling banyak diminati. Indonesia sendiri juga menempati urutan keempat sebagai konsumen game mobile terbanyak di dunia. Posisi teratas ditempati oleh India, diikuti oleh Amerika Serikat dan Brazil, di tempat kedua dan ketiga.
Masih merujuk pada laporan, selain dari pendapatan, para gamer juga menghabiskan lima miliar jam seminggu (meningkat 35% dari tahun 2019) yang juga menguras sebesar USD 9 untuk satu ponsel per bulannya (meningkat 45% dalam dua tahun terakhir) untuk bermain game. Seluruh peningkatan ini menunjukkan bahwa industri game mobile berada di jalur yang tepat. Pendapatan industri game mobile akan terus bertambah dan diperkirakan akan mencapai USD 120 miliar atau sekitar Rp 1,7 kuadriliun pada tahun 2021.