Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membuat sebuah layanan jadi banyak digemari oleh masyarakat adalah layanan tersebut haruslah memuat sesuatu hal yang unik jika dibandingkan dengan layanan lainnya. Hal inilah yang pada akhirnya diterapkan oleh Dries Depoorter saat mengembangkan sebuah aplikasi yang bernama Die With Me.
Aplikasi Die With Me yang dikembangkan oleh mereka ini merupakan sebuah aplikasi yang unik dalam hal interaksinya, dimana kita baru bisa menggunakan layanan ini ketika baterai smartphone berada pada kondisi yang lemah dan sudah mau kehabisan daya. Begitulah, Aplikasi yang dikembangkan oleh pengembang asal Belgia ini hanya dapat dibuka ketika daya baterai smartphone hanya tersisa 5 persen lagi.
Di dalam aplikasi ini, pengguna nantinya akan dapat berinteraksi dengan para pengguna lainnya dari aplikasi tersebut di dalam sebuah grup chat yang baterai smartphone-nya juga sudah lemah. Pengguna hanya bisa mengirimkan sebuah pesan teks, tanpa dapat mengirimkan sebuah foto atau pun video sama sekali.
Aplikasi Die With Me pada saat ini sudah bisa dinikmati oleh publik, baik oleh para pengguna gadget yang berbasiskan Android mau pun iOS. Namun, ada satu hal yang tentunya harus diperhatikan ketika menggunakan aplikasi ini, yaitu jangan terlalu mudah untuk memberikan informasi kepada lawan bicara, terlebih karena kita sama sekali belum mengenali lawan bicara yang tengah kita hadapi.
Sangat tidak disarankan agar tidak mudah dalam menerima ajakan untuk bertemu. Meski bisa dikatakan sebagai sebuah aplikasi yang unik, namun aplikasi Die With Me ini bisa dikatakan sangatlah rawan untuk digunakan oleh para pelaku kejahatan, seperti predator atau penguntit, dan masih banyak lagi lainnya.
