istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
EKSKLUSIF

Diblokir Google Play Store, 6 Aplikasi Android Kontroversial Ini

Admin   11 Feb 2016
Diblokir Google Play Store, 6 Aplikasi Android Kontroversial Ini

Selama ini, sebagian besar aplikasi Android yang beredar di pasaran memang lebih difungsikan untuk mempermudah aktivitas keseharian kita. Mulai dari untuk berbelanja, reminder, komunikasi sampai untuk mengatur keuangan. Tapi, hal ini bukan mengartikan bahwa tidak ada aplikasi-aplikasi aneh dan kontroversial di luar sana, lho.

Ada beberapa pihak yang berkeinginan untuk menciptakan aplikasi Android dengan fungsi dan tujuan yang aneh. Biasanya, mereka melakukan hal tersebut hanyalah demi kesenangan semata, atau untuk menyinggung perasaan pihak lain. Kali ini, kalian bakal mengetahui aplikasi Android yang telah dinilai kontroversial, dan akhirnya diblokir oleh Google Play Store.

1. SkinneePix

Sebagai pembuka dari daftar ini adalah aplikasi SkinneePix, yang dahulu sempat menuai kehebohan. Aplikasi yang diciptakan oleh Pretty Smart Women ini diklaim dapat membuat foto yang diolahnya tampak lebih kurus dibandingkan kenyataan.

Meski memiliki fitur yang unik, namun aplikasi ini dikecam oleh seorang blogger, Emily Wierenga. Ia mengatakan bahwa SkinneePix dapat kembali membangkitkan kasus anoreksia di kalangan anak muda, dan memberikan pandangan bahwa kurus merupakan kondisi tubuh yang sempurna bagi wanita.

2. PhantomAlert

Meski aplikasi ini tak dapat digunakan di Tanah Air, namun tetaplah kontroversial di negara asalnya. Aplikasi PhantomAlert berfungsi sebagai alat notifikasi bagi orang-orang yang gemar untuk kebut-kebutan dalam berkendara agar berhati-hati.

Yang membuatnya kontroversial, aplikasi ini bisa mengetahui keberadaan alat pendeteksi kecepatan, kamera pengawas, dan alat-alat polisi lainnya pada titik-titik tertentu di jalanan sehingga pengemudi bisa mengantisipasinya. Tentunya, PhantomAlert jadi perbincangan hangat di kalangan pengguna mau pun pihak-pihak yang berwenang.

3. Yo!

Sebenarnya, Yo! menyuguhkan fitur yang unik bagi para penggunanya. Aplikasi social messaging ini hanyalah menyediakan sebuah tombol dengan label Yo! saja. Jadi, kalian cuma dapat saling sahut-menyahut dengan kata “Yo!” saja kala berkomunikasi dengan teman.

Memang terkesan aneh. Meski begitu, mereka mengklaim bahwa aplikasi ini bakal dapat mengubah tatanan pada sistem digital marketing. Tapi, dengan berbekal fiturnya yang sangat sederhana tersebut, justru membuat fungsi aplikasi ini menjadi sangat terbatas.

4. TubeMate

Sebenarnya, tidak ada yang kontroversial dari TubeMate, selain dari terjadinya pelanggaran oleh aplikasi ini terhadap peraturan milik Google sendiri. Aplikasi TubeMate berfungsi sebagai alat untuk mengunduh video dari YouTube secara langsung ke storage smartphone.

Bahkan, hal tersebut dapat dilakukan tanpa harus menontonnya terlebih dahulu. Keberadaan tool yang bisa difungsikan untuk mengunduh video seperti ini memang dilarang oleh YouTube (yang notabene juga dimiliki oleh Google) dari dulu karena melanggar peraturan yang telah diberlakukan oleh mereka.

5. Disconnect Mobile

Disconnect Mobile sesungguhnya berguna untuk menghilangkan beragam ancaman yang datang dari aplikasi-aplikasi yang tidak bertanggungjawab. Aplikasi ini dapat mengeliminasi aplikasi lainnya yang mengandung malware hingga iklan yang tidak lazim.

Akan tetapi, akibat dari fungsinya tersebut, Disconnect Mobile lalu digolongkan sebagai app penghilang iklan, yang sebenarnya tidak boleh dipampangkan di Play Store. Meski Disconnect Mobile belakangan diturunkan dari Play Store, namun animo dari masyarakat untuk menggunakannya tetaplah besar.

6. Adblock Plus

Terakhir, adalah aplikasi yang serupa dengan Disconnect Mobile, namun fiturnya lebih difokuskan untuk menghilangkan iklan-iklan yang ada di Android.

Meski sangat berguna, Adblock dan aplikasi-aplikasi sejenisnya tidak diizinkan untuk hadir di Google Play Store karena dinilai menghilangkan penghasilan dari sektor iklan yang banyak diandalkan para developer mau pun Google sendiri.

Itulah 6 aplikasi yang sempat membuat kehebohan akibat tema dan fungsinya yang di luar kewajaran. Apakah ada aplikasi kontroversial lainnya yang terlewatkan? Jangan lupa untuk ikut serta berpendapat di kolom komentar di bawah ini, ya.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top