Di Ajang BEKRAF Developer Day, Developer Aplikasi & Game Berkumpul di Propinsi “Calon” Ibukota Baru

Published: 16 Sep 2019, oleh en19ma

Penetapan Propinsi Kalimantan Timur sebagai lokasi dari ibukota baru Indonesia diprediksi akan menimbulkan pertumbuhan yang positif dari sisi ekonomi. Samarinda sebagai ibukota dari Propinsi Kalimantan Timur mau pun daerah-daerah di sekitarnya diperkirakan bakal merasakan peningkatan ekonomi yang cukup signifikan. Secara objektif, kebijakan pemindahan ibukota Indonesia ini akan berdampak pada 4 sektor utama, yakni  pertanian, infrastruktur, permukiman, serta bisnis layanan dan jasa. Oleh karena itu, dibutuhkan kontribusi baru untuk peningkatan ekonomi di wilayah Kalimantan Timur, yang salah satunya berasal dari sisi teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Begitulah, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini sudah kian melejit. Hal ini ditandai dengan maraknya kehadiran berbagai aplikasi dan game buatan anak muda.  Industri aplikasi dan game di Indonesia yang berkembang cukup pesat ini akan memberikan dampak yang positif di bidang ekonomi dan sosial budaya, sehingga terjadilah kebutuhan untuk lebih meningkatkan jumlah mau pun kualitas dari developer aplikasi dan game itu sendiri.

Mewadahi potensi para generasi muda di Kalimantan Timur, khususnya Samarinda, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melalui Deputi Infrastruktur hadir di ibukota propinsi tersebut dengan kegiatan Bekraf Developer Day (BDD) pada hari Sabtu (14/9) yang mengambil lokasi di Harris Hotel Samarinda. Mengusung tema Peluang dan Tantangan Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0, BDD telah memfasilitasi sebanyak 500 peserta pelaku ekonomi kreatif subsektor aplikasi dan game yang berada di Samarinda dan sekitarnya. Di sana, para peserta telah melakukan transfer ilmu dengan para pakar serta pelaku industri kreatif digital di Tanah Air.

"BEKRAF DEVELOPER DAY [sendiri] merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk membangun SDM yang unggul di bidang TIK dalam rangka [untuk] membawa Indonesia menjadi negara digital ekonomi terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020, [yang] sesuai dengan visi [dan] misi [dari] Presiden Jokowi," ujar Hari Santosa Sungkari selaku Deputi Infrastruktur BEKRAF RI.

Keberadaan BDD diharapkan mampu untuk menjembatani para developer lokal, khususnya bagi pemuda Samarinda, dengan platform teknologi mutakhir untuk mengembangkan produk digital, utamanya di bidang subsektor aplikasi, game, dan web serta internet of things (IoT). Selain itu, event tersebut diharapkan juga dapat menginspirasi para pengembang aplikasi dan game untuk memicu semangat kemandirian dan kewirausahaan guna meningkatkan kapasitas dan kompetensi untuk menciptakan ekosistem yang berkualitas bagi para pelaku ekonomi kreatif, khususnya di subsektor aplikasi dan game.

BDD 2019 Samarinda turut menghadirkan sejumlah pelaku, praktisi, dan expert di bidang industri kreatif digital Indonesia, yang di antaranya adalah Habib Abdullah Wahyudi (Ketua Nusantara Free Creative), Danviero Yuzwan Pratama (Android Developer - LOKET), Najib Abdillah (External Code Reviewer Dicoding Indonesia), Muhammad Fiqri Muthohar (Android Developer - Qasir.id) Nurendrantoro (CTO - WOWBID), Rudy Sumarso (Creative Director - Wisageni Studio), Cipto Adiguno (Deputy - Asosiasi Game Indonesia), Gathot Fajar Suryantoro (CEO, Game Developer - Creacle Studio),  Orlando Nandito Nehemia (Founder Miracle Gates Studio), Firstman Marpaung (Aksi Nusantara), Nur Rohman (Associate Android Developer, Head of Reviewer - Dicoding Indonesia), dan Agil Julio (Game Engineer Dicoding Indonesia).

Acara ini dapat diselenggarakan atas kerjasama Bekraf dan Dicoding dengan dukungan dari Asosiasi Game Indonesia, Dicoding Elite, Google Developer Expert, Intel Innovator, Komunitas ID-Android, Samsung Developer Warrior, dan perusahaan-perusahaan teknologi di Indonesia.

Tags

news indonesia ekonomi ekonomi kreatif Event badan ekonomi kreatif BEKRAF BEKRAF Developer Day aplikasi mobile developer development Games gaming sosial ekonomi digital digital teknologi informasi education pendidikan aplikasi lokal game lokal internet of things bisnis Asosiasi Game Indonesia Google komunitas samsung

Share Artikel