Sebagai perusahaan farmasi dengan pengalaman selama lebih dari 47 tahun di Indonesia, Darya-Varia terus berkomitmen untuk memperkuat misinya dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Langkah ini diwujudkan melalui produk baru HerbaBlend Cough & Flu yang mulai diperkenalkan pada 1 Desember 2023. Selain memperkenalkan HerbaBlend Cough & Flu yang merupakan obat herbal efektif membantu meredakan gejala batuk dan flu, Darya-Varia juga menyelenggarakan seminar kesehatan yang digelar di Fakultas Kedokteran UKI Cawang, berkolaborasi dengan Perkumpulan Disiplin Herbal Medik Indonesia (PDHMI) dan KlikDokter. Seminar kesehatan bertema “The Role of Herbal Medicine in Therapy of Upper Respiratory Tract Infections in Indonesia" bertujuan untuk meningkatkan pemahaman akan terapi herbal sebagai pengobatan pendukung dalam kasus Infeksi Saluran Pernapasan Bagian Atas (ISPA) di Indonesia.
(ki-ka) dr. Nia Reviani, MAPS Asisten Deputi Kemenko PMK, Rumenta Black, Natural Segment Head PT Darya Varia Laboratoria, dr. Ian Wibawa Kloer President Director PT Darya Varia Laboratoria, dr. Michael Reo Senior Medical Doctor PT Darya Varia Laboratoria, dan Dr. dr. Slamet Sudi Santoso, M.Pd Ked Ketua PDHMI, dalam acara Press Conference memperkenalkan HerbaBlend Cough & Flu kepada publik
Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Bagian Atas (ISPA), seperti batuk, pilek, sinusitis, dan penyakit sejenis, telah menunjukkan peningkatan dalam beberapa tahun terakhir, terutama di kalangan anak-anak dan lanjut usia. Peningkatan ini didukung oleh faktor-faktor seperti polusi udara. Hasil survei Bappenas dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) menegaskan bahwa ISPA merupakan salah satu penyakit paling umum dan memiliki risiko kematian tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Agustus 2023), hasil data surveilans yang dilakukan dalam enam bulan terakhir menunjukan terjadi peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang dilaporkan di Puskesmas maupun di rumah sakit Jabodetabek, di mana untuk wilayah DKI Jakarta mencapai 100 ribu kasus/bulan.
"Indonesia dengan keragaman sumber daya alam hayati terbesar kedua setelah Brazil, memiliki 30.000 spesies tanaman 19.871 obat dan di antaranya diketahui sebagai tanaman obat yang digunakan sebagai ramuan tradisional dan sebanyak 16.218 diantaranya telah terindentifikasi. Sehingga pengembangan obat berbahan tanaman obat Indonesia menjadi penting untuk dilakukan. Mutu, keamanan dan efikasinya menjadi pokok utama dalam terapi yang diberikan ke pasien, karena yang paling penting adalah ada kajian bukti secara ilmiah," ungkap Dr. dr Slamet Sudi Santoso, M.Pd Ked, Ketua Perkumpulan Disiplin Herbal Medik Indonesia.
"Terapi herbal atau tradisional terbukti dapat memberikan manfaat dengan meredakan gejala seperti batuk, pilek, dan peradangan saluran pernapasan. Pengobatan herbal dapat diberikan secara tunggal, namun pada beberapa kasus, kombinasi penggunaan obat herbal dengan obat kimia justru dapat memberikan efek sinergis lebih optimal,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, dr. Ian Martin Wibawa Kloer selaku Presiden Direktur Darya-Varia mengungkapkan, "Pentingnya menghadirkan pengobatan herbal untuk membantu mengatasi kasus-kasus ISPA di Indonesia mendorong kami memasarkan HerbaBlend Cough & Flu yang aman dikonsumsi dewasa dan anak-anak di atas usia 2 tahun. Mengandung bahan-bahan herbal alami, seperti jahe merah, madu, akar manis, thyme, cengkeh, dan jintan hitam, HerbaBlend Cough & Flu telah teruji manfaatnya melalui pengalaman tradisional dan penelitian ilmiah.”
Dalam konteks pelayanan kesehatan Indonesia, pengobatan herbal memiliki peran penting serta menjadi bagian dari sistem perawatan kesehatan yang komprehensif. Sesuai dengan regulasi UU No. 17 tahun 2023 yang menegaskan bahwa obat bahan alam yang telah digunakan turun temurun atau sudah berkhasiat, aman, dan bermutu digunakan untuk pemeliharaan kesehatan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan/atau pemulihan kesehatan berdasarkan pembuktian secara empiris dan/atau ilmiah.
Di kesempatan yang sama, dr. Nia Reviani, MAPS, Asisten Deputi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, menambahkan, "Kami melihat adanya peningkatan signifikan dalam permintaan masyarakat Indonesia terhadap obat berbahan herbal. Masyarakat semakin menghargai dan mencari solusi alternatif dalam pengobatan, serta memperlihatkan minat besar terhadap penggunaan obat-obatan herbal. Pemerintah turut memberikan dukungan terhadap pengobatan herbal dan tradisional di Indonesia melalui berbagai kebijakan dan regulasi, menunjukkan komitmen untuk mengintegrasikan pengobatan herbal sebagai bagian penting dari sistem perawatan kesehatan yang komprehensif."
"Namun, pengobatan herbal juga harus mematuhi standar keamanan dan kualitas mutu yang teruji dan sesuai dengan regulasi pemerintah. Parameter uji seperti evaluasi organoleptik, kadar air, cemaran mikroba, aflatoksin total, keseragaman bobot, dan volume harus dipenuhi sebelum memasarkan produk herbal," ungkap Rumenta Black, Natural Segment Head Darya-Varia.
(ki-ka) Kathrina Duenas, Consumer Health Group Marketing Director PT Darya Varia Laboratoria, dr. Ian Wibawa Kloer President Director PT Darya Varia Laboratoria, Rumenta Black, Natural Segment Head PT Darya Varia Laboratoria, secara resmi memperkenalkan HerbaBlend Cough & Flu sebagai Inovasi Pengobatan Herbal Untuk Redakan Gejala ISPA
"Dalam upaya memperkuat komitmen kami untuk memberikan solusi kesehatan yang terpercaya dan inovatif, kami di Darya-Varia Laboratoria terus berupaya memasarkan produk-produk herbal berkualitas tinggi seperti HerbaBlend Cough & Flu. Kami berharap bahwa melalui produk-produk inovatif dan penekanan pada pelayanan kesehatan yang holistik, kami dapat berperan aktif dalam memajukan kesehatan masyarakat Indonesia. Terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada kami," tutup dr. Ian kepada awak media.
Darya-Varia terus berkomitmen untuk memperkuat misinya dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui HerbaBlend Cough & Flu yang terbuat dari enam bahan alami, yaitu:
- Jahe Merah (Red Ginger)
Mempunyai efek anti nyeri, dapat meredakan sakit tenggorokan dan sebagai anti radang/anti inflamasi yang menenangkan saluran pernapasan. - Madu
Berfungsi untuk mengatasi rasa sakit serta meredakan batuk, mengurangi iritasi saluran napas dengan membentuk lapisan pelindung di tenggorokan, serta aman dikonsumsi untuk penderita diabetes. - Akar Manis (Licorice)
Memiliki farmakologi seperti antibakteri, antiinflamasi, dan antispasmodik untuk mengurangi intensitas batuk serta menjadi perasa alami. - Thyme
Memiliki efek ekspektoran serta sifat antiseptik untuk mengurangi dahak pada tenggorokan. Daun ini juga merupakan rempah tertua yang digunakan untuk menambah aroma. - Cengkeh (Cloves)
Berasal dari kuncup bunga kering Syzglum Aromaticum memiliki efek antinyeri dan antihistamin yang dapat mengurangi rasa sakit akibat pembengkakan dinding mukosa saluran napas dan mengurangi respon alergi serta mengeringkan lendir. - Jintan Hitam (Black Cumin)
Berfungsi untuk anti-inflamasi, anti-diabetes, anti-kanker, serta sebagai immunomodulator (meningkatkan kekebalan tubuh) serta membantu proses pemulihan dari penyakit.