istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW

Dari Kreator Puzzle Quest, Gems of War Ajak Pemain Taklukkan Seluruh Wilayah

Andy Chan   07 Apr 2017
Dari Kreator Puzzle Quest, Gems of War Ajak Pemain Taklukkan Seluruh Wilayah

Game mobile bergenre Match 3 tentunya tidaklah asing bagi para pengguna ponsel berbasiskan Android mau pun iOS. Bagaimana tidak? Mulai dari Bejeweled, Treasures of Montezuma sampai Clash of Diamonds, semuanya itu memiliki cara bermain yang sederhana. Yakni, menggeser simbol-simbol yang ada di layar agar berderet tiga yang sama, dan simbol tersebut pun hilang, digantikan dengan simbol lain yang jatuh dari luar layar.

Banyak game mobile bergenre ini yang mencoba untuk memperbagus formulanya, salah satunya adalah Puzzle Quest: Challenge of the Warlord yang tahun 2007 silam rilis di PSP dan DS. Game tersebut menggabungkan genre Match 3 dengan RPG, menjadikannya sebuah game mobile yang unik pada masanya. Demikian juga dengan kelanjutannya, Puzzle Quest 2, serta spinoff yang berjudul Puzzle Kingdoms dimana kesemuanya itu merupakan game Match 3 yang unik.

Kini, hadirlah sebuah game mobile dengan genre Match 3, namun dibalut dengan fitur memiliki kerajaan, lengkap dengan sistem RPG, yang berjudul Gems of War. Yang mengembangkan game mobile ini pun sama dengan yang sebelumnya mengerjakan Puzzle Quest, sehingga bagi para penggemar Puzzle Quest tentunya sudah tidaklah asing lagi dengan papan match 3 yang disediakan.


Pada Gems of War, para pemain diberikan sebuah Avatar yang bisa dikustomisasi sesuka hati, untuk kemudian mendirikan sebuah kerajaan. Awal mulanya, pemain hanya memiliki satu daerah saja. Namun, semakin lama bermain, maka daerah yang dimiliki bisa diperluas sampai akhirnya berhasil menguasai 100% dunia.

Pemain akan bertualang dari satu daerah ke daerah lain, sambil berperang melawan musuh-musuh yang ada. Berbeda dengan Puzzle Quest yang membuat kita mesti bertempur sendirian, pemain kini ditemani oleh tiga unit pasukan pada Gems of War, yang bisa didapatkan dengan sistem Gacha mau pun diberikan via story. Masing-masing unit pasukan tersebut memiliki skill khusus sendiri. Dan, selain itu, avatar pemain pun bisa diganti senjatanya sesuai kebutuhan.

Tentu saja, porsi utama dari Gems of War adalah perang Match 3 melawan AI lawan. Veteran Puzzle Quest akan menemukan sebuah gameplay yang sangat familiar, baik hal yang asyik mau pun yang menyebalkan dari game ini. Menderetkan tiga buah simbol pada papan akan memberikan Mana sesuai dengan warnanya ke unit milik pemain. Apabila Mana yang dikumpulkan sudah cukup, maka pemain bisa mengaktifkan skill dari unit tersebut. Biasanya, bisa untuk menghantam lawan, atau pun bisa juga untuk memberikan efek-efek lain di papan. Jika berhasil menderetkan empat simbol atau lebih, maka pemain pun mendapatkan turn ekstra.

Ada simbol satu lagi yang tidak berwarna, yang berbentuk tengkorak. Menderetkan tiga tengkorak menyebabkan unit yang ada di deretan pertama untuk menyerang lawan sesuai damage yang bisa dilakukannya. Hal yang sama pun berlaku untuk musuh.


Nah, yang menyebalkan dari game ini adalah, tentu saja, kemampuan AI untuk mengantisipasi jatuhnya simbol baru yang berada di luar papan. Terkadang, mereka bisa menghasilkan combo yang luar biasa sampai bisa membuat pemain pun menggeleng-gelengkan kepala sendiri. Di sinilah, pemain bakal ditantang untuk mengambil keputusan. Apakah mau menggunakan skill? Atau, mengambil resiko dengan menderetkan simbol namun memberikan AI sebuah kesempatan untuk menghantam balik?

Di luar perang Match 3, ada banyak fitur lain dalam Gems of War ini. Pasukan milik pemain bisa di-upgrade agar menjadi lebih mematikan. Apalagi jika pemain memiliki pasukan favorit, sudah pasti akan di-upgrade lebih duluan. Pemain juga bisa mengikuti Guild, mencoba berperang melawan pemain lain via PvP (tapi, tidak secara langsung), dan juga memperluas wilayah kekuasaan. Setiap beberapa waktu sekali, daerah kekuasaan pemain akan memberikan upeti, jadi ada baiknya untuk mengecek Gems of War setiap harinya.

Meski pun Avatar yang ditampilkan boleh dibilang cukup standar. Namun, Gems of War memiliki berbagai artwork yang bagus. Hal ini bisa terlihat dari artwork cantik pada unit-unit yang bisa didapatkan oleh pemain. Lagu dan efek suara yang ditawarkan pun sebenarnya cukup epik, namun rasanya agak membosankan dan lebih baik dimatikan.

Gems of War ini gratis untuk dimainkan, alias menggunakan sistem Free-to-play. Ini berarti bahwa game-nya memiliki sistem yang menyuruh pemain untuk memilih apakah bersedia untuk melakukan grinding agar bisa mendapatkan berbagai mata uang yang disediakan, seperti Glory, Gold, Souls dan Gems. Untuk Glory, Gold, dan Gems bisa digunakan dalam membuka peti harta dengan sistem Gacha, sementara Souls digunakan untuk upgrade pasukan. Selain itu, agar bisa memiliki lebih banyak kustomisasi Avatar, pemain juga harus membelinya dengan menggunakan Gems.


Sayangnya, game mobile ini membutuhkan koneksi Internet non-stop. Apabila terjadi sedikit gangguan, terkadang bisa menjalani loading tanpa henti yang akan memaksa pemain untuk menutup App-nya dan melakukan restart. Selain itu, loading time juga cukup tinggi, Anda membutuhkan kesabaran yang baik untuk bisa masuk ke dalam game-nya atau pun masuk battle (untungnya, diberikan sedikit kalimat yang menghibur saat loading). Tapi, yang paling menggelikan sebenarnya, adalah dialog yang terdapat dalam Gems of War. Avatar Anda akan mengucapkan kata-kata bak orang bodoh dengan tingkat kepintaran yang rendah. Boleh dibilang, naskah Gems of War ini cukup "retarded."

Secara garis besar, Gems of War merupakan sebuah game mobile yang asyik untuk dimainkan. Tapi, apa boleh dikata, pengaturan kerajaan di sini memang boleh dibilang cukup minim, pasukan pun hanyalah menjadi penghias layar. Tidak ada pengaturan pasukan untuk menjaga daerah dan sejenisnya. Karena, memang bukan itulah inti dari game mobile ini. Dengan demikian, Gems of War hanyalah cocok bagi para penggemar Puzzle Quest yang menginginkan sebuah game sejenis di Android dengan artwork yang menawan, karena Puzzle Quest 2 boleh dibilang artworknya kurang menarik.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top