Akhirnya, Indonesian Esports Games 2018 (IEG 2018) telah mencapai puncaknya. Perhelatan eSports tersebut telah berlangsung dari September 2018 dan berakhir per kemarin, tanggal 27 Januari 2019, di Jakarta Convention Center (JCC). Dalam turnamen tersebut, terdapat lima cabang eSports yang dipertandingkan, yaitu Mobile Legends, PUBG Mobile, Dota 2, PointBlank, Tekken 7, dan CS:GO.
Berikut ini adalah hasil akhir yang merangkum dan daftar pemenang dari cabang Mobile Legends dan PUBG Mobile.
Mobile Legends
Match antara Onic Esports melawan BOOM.ID terasa berat sebelah di game pertama. Onic Esports seperti kesetanan dalam melakukan pick-off hero-hero BOOM.ID. Kondisi ini menyebabkan match berakhir sangat cepat.
Pada game kedua, BOOM.ID melakukan perbaikan drafting. Sayangnya, hal ini hanyalah sanggup untuk menahan Onic Esports hingga mid game. Karena, begitu menjelang late game, Onic Esports kembali tidak bisa dihentikan oleh BOOM.ID.
Pada bronze match, Capcorn secara mengejutkan mampu mengalahkan tim RRQ sehingga membuat sang raja mesti berpuas diri untuk menempati posisi empat.
Juara Mobile Legends
- Onic Esports
- BOOM.ID
- Capcorn
- RRQ
PUBG Mobile
Match PUBG Mobile menghadirkan Bigetron Esports sebagai juara utama. Kondisi ini mereka peroleh setelah si kembar berhasil mengumpulkan kill yang lumayan banyak dan selalu finish di urutan lima besar.
Juara PUBG Mobile
- Bigetron Esports
- Evos
- Random Academy
- Boom.ID
Penutupan oleh Ketum PKPI
Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Diaz Hendropriyono, secara resmi menutup babak grand final dari IEG 2018 yang berlangsung selama 2 hari di JCC. Dalam pidato penutupannya, Diaz menegaskan komitmen PKPI dalam mendukung atlet mau pun industri eSports.
“Dukungan PKPI terhadap eSports bukanlah sekadar omongan. Kita menjadi satu-satunya partai yang memiliki Departemen eSports yang sudah diluncurkan pada September 2018 lalu. Dan, kini, kita sukses menyelenggarakan turnamen eSports berskala nasional,” tegas Diaz.
Menurutnya, PKPI selanjutnya akan fokus untuk memperjuangkan hak-hak atlet eSports yang selama ini masih terabaikan. Dalam hal ini, atlet eSports seharusnya bisa mencantumkan profesinya di kolom pekerjaan pada Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM), atau bahkan pemberian visa secara khusus untuk atlet eSports asing yang hendak berkunjung ke Indonesia.
Selain itu, PKPI juga akan mendorong hal-hal lain termasuk jaminan hari tua atau pensiun untuk para atlet eSports, pembangunan stadion eSports bertaraf internasional di setiap provinsi, dan keikutsertaan eSports sebagai cabang resmi dalam Pekan Olahraga Nasional (PON).
Namun, hal yang paling penting adalah komitmen PKPI dalam mempersiapkan RUU eSports.
“Jika PKPI duduk di Dewan Perwakilan Rakyat [DPR] Republik Indonesia [RI], kita akan memperjuangkan Rancangan Undang-Undang [RUU] Sistem Keolahragaan Elektronik [eSports) yang terpisah dari UU Nomor 3 Tahun 2015 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. RUU tersebut akan menjadi jawaban atas permasalahan yang dialami oleh atlet mau pun industri eSports Indonesia,” tutup Diaz.
