istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
NEWS

Coenocyte, Media Sosial Karya Anak Bangsa bagi Para Saintis

en19ma   28 Jan 2018
Coenocyte, Media Sosial Karya Anak Bangsa bagi Para Saintis

Satu lagi, media sosial karya anak bangsa dirilis sebagai salah satu alternatif untuk saling terhubung. Namun, kali ini jadi berbeda, karena Coenocyte hadir sebagai media sosial yang berbasis sains. Misinya adalah “menghubungkan saintis agar tercipta kehidupan yang lebih baik.”

Indonesia sendiri menempati urutan ke-4 sebagai negara yang paling aktif dalam menggunakan Facebook sebagai sarana berinteraksi. Disusul oleh YouTube, Instagram, Twitter, dan WhatsApp. Masing-masing media sosial tersebut memiliki keunikan tersendiri, sementara kesamaannya adalah hampir semua konten di dalamnya berisikan postingan pribadi dari penggunanya. Sangat banyak postingan “nyeleneh” yang sebenarnya tidak pantas untuk dibagikan ke ruang publik, beberapa darinya bahkan menjadi viral.

Sebagian besar masyarakat umum merasa tabu ketika mendengar sains dan berpendapat bahwa sains hanyalah untuk mereka dengan tingkat kepintaran yang di atas rata-rata. Sains hanyalah ada di laboratorium. Kenyataannya tidak seperti itu, karena siapa pun setiap saat selalu berinteraksi dengan sains, contohnya adalah ketika menggunakan smartphone. Mereka yang tidak tertarik pada sains tidak akan pernah bertanya-tanya mengapa teks, suara, dan visual bisa dikirimkan melalui smartphone.

Jika menginginkan Indonesia menjadi sebuah negara yang maju maka salah satu cara terbaiknya adalah dengan melahirkan saintis-saintis muda untuk mengelola kekayaan alam dari negeri ini. Sebenarnya, sangat banyak saintis berbakat di negeri ini, namun mereka tidak saling terhubung dengan saintis lain. Jika saja, mereka dapat saling mengenal kemudian berkolaborasi, kemungkinan besarnya maka inovasi baru pun akan ditemukan.

Coenocyte Lifestyle, Education, Social Android Free Download

Sudah sejak lama sekali diberitakan adanya penemuan alat yang dapat mengubah ombak laut menjadi energi listrik, yang tidak sampai benar-benar dieksekusi hingga saat ini karena menurut penemu dari alat tersebut kurang bertindak dengan efisien. Ini terjadi karena penemu tersebut mungkin kurang berkonsultasi dengan saintis lain guna memecahkan masalah tersebut. Seperti telah dikatakan sebelumnya, banyak saintis muda berbakat di Indonesia, tetapi tidak pernah terhubung antar satu sama lainnya. Jika mereka mau terhubung, lalu mendiskusikan masalah pada alat tersebut bersama saintis lain, maka kemungkinannya masalah akan bisa terselesaikan. Garis pantai negeri ini begitu panjang. Bayangkan, berapa megawatt dapat dihasilkan ketika alat tersebut benar-benar siap untuk digunakan.

Berangkat dari latar belakang di atas, Rahman selaku founder Coenocyte terdorong untuk menciptakan sebuah media sosial khusus sains untuk menghubungkan saintis dan menyadarkan masyarakat umum mengenai betapa pentingnya sains. Media sosial non-profit ini diberi nama “Coenocyte” yang bermakna sel ber-inti banyak dan biasa ditemukan pada jamur.

Dari sisi fitur dan tampilan, Coenocyte tidak berbeda dari media sosial pada umumnya. Perbedaan akan terletak pada tujuan dan konten di dalamnya. Pengguna di Coenocyte hanya boleh mem-posting hal-hal tentang sains dan turunannya, tidak ada SARA, politik, bullying, "nyeleneh," hal-hal pribadi, dan hoax.

Sejak pertama kali diperkenalkan pada akhir bulan November 2017 silam, hingga saat ini telah terdaftar sebanyak 200-an saintis. Di tanggal 18 Januari 2018, Coenocyte resmi meluncurkan aplikasi yang dapat di-install di Google Play Store. Dengan diluncurkannya aplikasi ini diharapkan bakal semakin banyak saintis yang bergabung.

Dan, pada akhirnya, dengan bertambahnya masyakat yang memahami sains diharapkan bakal dapat menurunkan tingkat polusi di air, udara, dan tanah.

Aplikasi Terkait
KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top