Rasanya pasaran game mobile saat ini cukup stagnan. Dengan naiknya battle royale dan MOBA, banyak genre lain yang dilupakan. Salah satunya adalah RPG yang memiliki banyak ragam dan rupa. Untunglah Clash of Knights hadir untuk mengobati rasa rindu kami akan judul RPG yang bermutu.
Clash of Knight merupakan RPG rilisan Neowiz. Game ini mengusung konsep turn-based strategy yang mengharuskan kamu merancang strategi yang cukup rumit. Selain itu, Clash of Knights menghadirkan sistem combat hero flick dengan berbagai twist.
Review Clash of Knights
Hero Flick
Kalau kamu bingung dengan apa itu hero flick, pastinya kamu tahu Angry Birds. Di game tersebut, kamu diminta untuk mengalahkan sekumpulan babi yang mencuri telur-telur milik para burung. Untuk mengalahkannya, kamu harus melempar berbagai jenis burung ke arah babi dengan menggunakan katapel. Sebelum melempar, kamu harus mengarahkannya dengan tepat agar burungnya tepat mengenai para babi.
Nah, sistem gameplay tersebut ternyata diadopsi oleh banyak RPG lainnya sehingga disebut hero flick. Di game ini, kamu berperan sebagai Summoner yang memandu enam hero untuk bertarung. Berbeda dengan RPG mobile kebanyakan yang menggunakan sistem tap, kamu harus “melemparkan” hero yang kamu punya untuk mengalahkan musuh.
Di game ini, kamu tidak perlu katapel untuk melemparkan hero. kamu tinggal melakukan gerakan swipe ke arah belakang hero, tentukan arah hero sesuai dengan tanda panah yang terlihat, lalu lepaskan jempol kamu untuk melempar hero.
Kontrol yang Sulit
Semakin tinggi level stage yang kamu lewati, tentunya jumlah musuhnya pun akan semakin bertambah. Pada stage level awal, kamu hanya menemukan jumlah musuh kurang dari 10 orang. Jumlah musuh yang masih sedikit tentunya tidak membutuhkan pandangan yang luas. Sehingga, kamu tidak perlu menggerakkan kamera ketika menyerang musuh.
Kendala mulai muncul ketika jumlah musuh bertambah semakin banyak, bahkan jumlahnya lebih dari 10 orang. Karena jumlah musuh yang banyak kamu harus menggerakkan kamera agar bisa menjangkau musuh lainnya. Karena sistem combat-nya yang sangat bergantung pada gerakan jempol, memindahkan kamera sambil membidik musuh menjadi PR tersendiri.
Yang membedakan gerakan melempar dan memindahkan kamera adalah jumlah jari yang kamu gunakan. Jika ingin menyerang, kamu hanya membutuhkan satu jempol. Untuk memindahkan kamera, kamu membutuhkan dua jempol yang digerakkan bersamaan. Namun, ketika kamu ingin memindahkan kamera, terkadang malah terlihat gerakan kamu yang ingin melemparkan hero. Nah, perpindahan antara gerakan sistem combat dan sistem kamera terasa cukup sulit di game ini.
Karakter Chibi
Tampilan chibi di RPG mobile mungkin bukanlah hal yang baru. Cukup banyak RPG yang telah menggunakan visual chibi di gamenya, termasuk Clash of Knights. Secara visual, game ini terbilang cukup baik. Pergerakan tiap hero ketika menyerang pun dapat berjalan dengan lancar. Yang pasti, kamu tidak akan menemui masalah visual di game ini.
Setiap level stage yang dihadirkan di game ini selalu membuat kamu tertantang untuk menyelesaikannya. Setiap stage pun dibuat sedemikian rupa agar selalu menghadirkan tantangan yang baru untuk para pemainnya. Bentuk rintangan yang kamu temui pun akan selalu beragam.
Cara bertarung dengan melemparkan hero ini bisa dibilang menjadi angin segar di antara sistem combat RPG mobile lainnya. Sayangnya, hal tersebut kurang didukung dengan sistem kamera yang cukup bersahabat. Walau bukan masalah besar, tentunya hal ini dapat mengganggu pengalaman bermain. Dengan visual chibi khas JRPG, game ini menghadirkan berbagai tantangan yang membuat kamu memainkan Clash of Knight berjam-jam.
