istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW

Bullet Echo, Battle Royale berbasis Suara

NanaMiku   28 Apr 2021
Bullet Echo, Battle Royale berbasis Suara

Tidak bisa dipungkiri bahwa game dengan genre battle royale digemari oleh banyak orang. Bahkan di Indonesia, genre ini termasuk yang paling banyak pemainnya saat ini berkat berbagai game mobile seperti Free Fire dan PUBG Mobile.

Sayangnya kadang bermain battle royale bisa membosankan karena peta yang besar dan sulit mencari musuh. Buat kalian yang bosan dengan battle royale biasa, kalian bisa coba bermain Bullet Echo, battle royale yang mementingkan suara dalam permainannya.

Game battle royale ini dibuat oleh Zeptolab, studio yang terkenal mengerjakan seri Cut the Rope. Bullet Echo menghadirkan suasana yang cukup berbeda dengan game-game mereka sebelumnya. Walau masih bergaya kartun, Bullet Echo terlihat cukup kelam dan berdarah.

Battle Royale dengan Suasana Berbeda

Gameplay dari Bullet Echo adalah battle royale. Jadi gameplay utamanya masih tidak berbeda jauh dengan game battle royale lainnya. Kalian harus berusaha bertahan hidup hingga menjadi terakhir yang selamat.

Bullet Echo juga menawarkan beberapa mode permainan seperti Battle Royale yang merupakan pertarungan antar tim. Masing-masing tim terdiri dari 3 orang. Contoh mode lainnya adalah King of the Hill yang merupakan pertarungan semua orang berlawanan.

Namun persamaan mungkin bisa dibilang sampai situ saja. Ada beberapa elemen dari Bullet Echo yang membuatnya berbeda dengan game-game battle royale lainnya.

Perbedaan pertama adalah fokus pada suara. Bullet Echo dimainkan dengan sudut pandang dari atas. Suasana peta pun terlihat gelap. Kalian hanya bisa melihat jelas pada pandangan karakter saja. Sekitar karakter akan gelap, tetapi kalian akan bisa mendengar suara langkah musuh apabila dekat dan mendengar suara tembakan dari jauh.

Perbedaan kedua adalah sistem hero dan equipment. Dalam game ini, kalian bisa memilih karakter yang dimainkan dan masing-masing karakter memiliki senjata dan skill yang berbeda. Kalian bisa meningkatkan level dan tier karakter untuk memperkuatnya. Skill setiap karakter pun bervariasi, ada yang bisa menghilang dalam waktu terbatas, ada yang bisa mengeluarkan shield, hingga mencari posisi musuh terdekat.

Kalian juga bisa memasang equipment ke character yang akan mempengaruhi status seperti jarak pandang lebih jauh, reload lebih cepat, hingga waktu berjalan lebih cepat.

Perbedaan terakhir adalah Bullet Echo adalah pertarungan yang cepat. Pertarungan tidak mencapai 10 menit karena hanya terdiri dari 15 orang saja setiap pertarungan. Belum lagi adu tembak dengan lawan juga cepat karena kalian tidak perlu membidik dan menembak.

Dalam Bullet Echo, karakter akan menembak lawan secara otomatis apabila masuk ke area tembak kalian. Namun kalian tetap masih bisa membuat tembakan lebih akurat dengan cara tidak bergerak pada saat menembak. Sepanjang bermain, kalian juga harus mengumpulkan peluru, upgrade senjata, armor, dan medkit.

Crate dan Mata Uang

Sebagai game yang bisa gratis dimainkan, Bullet Echo tentunya menghadirkan microtransaction. Seperti game gratis pada umumnya, ada banyak sekali mata uang dalam game ini. Ada koin untuk menaikkan level karakter, ada mur untuk upgrade equipment, ada baterai untuk upgrade skill karakter, dan seterusnya. Untungnya mata uang ini cukup mudah didapatkan. Bahkan mata uang Bucks yang bisa dibeli dengan uang nyata masih bisa kalian dapatkan hanya dengan bermain game-nya.

Bullet Echo menggunakan sistem loot crate seperti Overwatch atau Apex Legends. Untungnya sistem loot crate di Bullet Echo sangatlah baik hati. Hanya dengan bermain saja, kalian bisa membuat loot crate berkali-kali. Loot crate berisikan mata uang, equipment, dan juga kartu karakter.

Ada loot crate yang bisa kalian buka setiap membunuh 15 lawan, ada yang bisa dibuka setiap 3 kali menang pertarungan, ada juga yang bisa kalian dapatkan dari kontrak yang berupa misi yang harus kalian lakukan dari permainan. Contoh kontrak adalah kalahkan lawan yang menggunakan karakter tertentu, bermain sebagai karakter tertentu, hingga membuka loot crate.

Kesimpulan

Bullet Echo menawarkan suasana segar dari genre battle royale. Permainan bisa kalian selesaikan dalam waktu kurang 10 menit saja. Buat yang kalian kurang menikmati battle royale yang karena kurang jago atau bosan tidak ketemu lawan, Bullet Echo menawarkan sistem pertarungan yang sederhana karena bisa kalian akan menembak secara otomatis ,ukuran peta yang kecil, dan jumlah lawan yang sedikit.

Sistem kostumisasi karakter juga menawarkan banyak variasi karakter yang bisa kalian nikmati. Loot crate yang hadir juga cukup membuat senang karena kalian akan membukanya dengan sering.

Bullet Echo sudah bisa dimainkan di Android dan iOS.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top