istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
NEWS

Bukalapak Jadi Startup Unicorn Indonesia Pertama yang Gelar IPO

NanaMiku   30 Jul 2021
Bukalapak Jadi Startup Unicorn Indonesia Pertama yang Gelar IPO

Bukalapak akan resmi mencatatkan namanya di bursa saham pada tanggal 6 Agustus. Bukalapak sendiri sebenarnya sudah melakukan penawaran umum perdana untuk sahamnya sejak 27 Juli hingga 30 Juli 2021.

Perusahaan startup berstatus unicorn ini lebih memilih melakukan penawaran suhum umum perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia daripada di negara lain. Karena strategi ini, Bukalapak membuat sejarah baru sebagai startup unicorn pertama yang listing di BEI. Mereka mendahului IPO GoTo (perusahaan gabungan Gojek-Tokopedia) yang sudah lama disinyalkan akan melakukan IPO.

Tidak hanya itu, nilai IPO milik Bukalapak juga menjadi yang terbesar sepanjang sejarah BEI. Dalam laporan prospektus yang diterbitkan pada tanggal 27 Juli, saham Bukalapak (BUKA) ditawarkan kepada masyarakat dengan harga Rp. 850 per lembar.

Bukalapak menawarkan paling banyak 25,7 miliar lembar saham atau mewakili 25 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor perusahaan setelah IPO. Apabila dihitung, target pendanaan yang bisa dikumpulkan dalam IPO ini mencapai sekitar Rp. 21,9 triliun.

Menurut pemerhati startup Rama Mamuaya, Bukalapak memanfaatkan momentum pertumbuhan positif yang emreka raih untuk segera melakukan IPO.

Faktor lainnya adalah ekonomi yang perlahan-lahan pulih dan gairah para investor yang juga sedang tumbuh, terutama di industri teknologi. Rama menilai keputusan untuk melakukan listing di BEI ketimbang di luar negeri adalah hal yang wajar. Sebab Bukalapak didirikan oleh orang Indonesia, di Indonesia, dan produknya ditujukan untuk pasar Indonesia.

"Meskipun primary market (pasar utama) tetap Indonesia, tidak menutup kemungkinan untuk go public (menjadi perusahaan publik) di pasar lain yang memberikan akses ke investor-investor kelas global yang bisa membantu Bukalapak untuk mulai melangkah untuk menjadi perusahaan global," jelas Rama.

Berbeda dengan BukaLapak, GoTo dikabarkan akan melakukan dual listring di Indonesia dan Amerika Serikat. Menurut kabar terbaru dari Bloomberg, GoTo saat ini tengah berdiskusi dengan para investor untuk mencari pendanaan 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp. 28,9 triliun.

Menurut sumber terdekat industri, saat ini penggalangan dana mulai dilakukan dengan target 1-2 miliar dolar as (sekitar Rp. 14,4-28,9 triliun). Valuasi GoTo ditargetkan mencapai kisaran angka 25-30 miliar dolar AS (sekitar Rp. 362,2-434,7 triliun).

Jika kabar ini benar, maka rekor Bukalapak kemungkinan akan langsung tergeser oleh GoTo. Kabarnya, GoTo akan mengejar Bukalapak untuk melakukan listing di BEI terlebih dahulu sebelum listing di Amerika Serikat.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top