istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW

Budidaya Lahan Kering Jadi Lahan Hortikultura, Koltiva Gandeng Kementan RI

Vent Fleur   05 Jul 2024
Budidaya Lahan Kering Jadi Lahan Hortikultura, Koltiva Gandeng Kementan RI

Belum lama, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian RI bersama KOLTIVA meluncurkan Proyek Pengembangan Hortikultura di Lahan Kering (Horticulture Development Dryland Area Project, HDDAP), yang dijadwalkan berlangsung dari 2024 sampai 2028. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, rantai nilai produk hortikultura di Indonesia, serta melibatkan tujuh provinsi dan 13 kabupaten.


KOLTIVA melakukan kunjungan ke 7 Provinsi di Indonesia untuk memantau implementasi proyek HDDAP

 

Kementerian Pertanian dan KOLTIVA melakukan kunjungan lapangan ke tujuh provinsi pada 20 sampai 22 Mei 2024, yang terdiri dari Sumatera Utara, Jawa Barat, Bali, NTT, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Selain untuk memantau implementasi proyek HDDAP, program ini diharapkan dapat mengoptimalkan lebih dari 10.000 hektar lahan kering menjadi lahan budidaya hortikultura dengan bantuan teknologi KoltiTrace MIS.

Sebagai bagian dari program tersebut, KOLTIVA memperkenalkan KoltiTrace, sebuah Sistem Informasi Manajemen (MIS) untuk memantau dan mengelola proyek-proyek agrikultur lebih efektif. Selain untuk memastikan transparansi dalam rantai pasok, sistem ini juga mendukung pengambilan keputusan strategis melalui dashboard yang canggih.


KoltiTrace MIS memungkinkan Kementerian Pertanian RI untuk memantau operasional dan manajemen rantai pasok

Sistem KoltiTrace MIS memiliki berbagai fitur seperti Geo Location & Mapping Features, yang memungkinkan Kementerian Pertanian RI untuk memantau operasional, membuat keputusan berbasis data, mengoptimalkan biaya, meningkatkan hasil dengan sistem pelacakan yang terbukti, dan Manajemen Rantai Pasokan Produsen.

Sementara dari segi pengguna, kehadiran sistem tersebut dapat membantu mereka untuk memverifikasi pelacakan produsen, mengakses dasbor KPI yang komprehensif, disesuaikan dengan perjanjian dan kebijakan privasi, dan berbagai jenis fitur lainnya.


KOLTIVA memperkenalkan KoltiTrace, Sistem Informasi Manajemen yang dirancang untuk memantau dan mengelola proyek-proyek agrikultur

Selama kunjungan, pengawas kecamatan, ketua komponen, Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan tim sekretariat mengikuti pelatihan penggunaan Aplikasi Mobile KoltiTrace MIS, yang mencakup pencatatan data rinci tentang produsen dan lahan, penggunaan antarmuka dan fitur aplikasi, serta praktik langsung di lokasi produksi.

 

Data yang dikumpulkan termasuk latar belakang keluarga hingga proses monitoring dan evaluasi, dengan tujuan memperkuat kapasitas produsen dalam memanfaatkan lahan kering secara efisien.


Dengan KoltiTrace MIS, KOLTIVA dapat mendorong transformasi sektor hortikultura menuju masa depan yang berkelanjutan dan inklusif

Pada acara peluncuran di Surabaya akhir bulan lalu, ditegaskan bahwa program HDDAP akan berlangsung selama lima tahun, dengan tujuan memberikan manfaat substansial bagi produsen, termasuk pada pemberdayaan perempuan. Program ini mencakup modernisasi pertanian, kolaborasi antara produsen dan sektor swasta, stimulasi permintaan pasar, dan peningkatan kapasitas bisnis kelompok produsen.

Di samping berfokus pada transformasi pertanian melalui digitalisasi, proyek HDDAP memberikan dampak nyata bagi kehidupan produsen dengan memberikan bantuan langsung berupa sarana produksi pertanian dan peningkatan keterampilan. Produsen akan menerima dukungan penting seperti pupuk, peralatan pertanian, dan sarana produksi lainnya untuk mengoptimalkan praktik pertanian dan meningkatkan hasil panen.


Proyek HDDAP didukung oleh teknologi KoltiTrace MIS untuk meningkatkan ketertelusuran dan pengelolaan pertanian

“Pemetaan rantai pasokan dalam KoltiTrace MIS merupakan hal yang krusial bagi sektor hortikultura. Sistem ini memberdayakan pelaku industri untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam produksi dan distribusi,” kata Manfred Borer, CEO dan Co-Founder KOLTIVA.

Dengan pendekatan ini, KOLTIVA dapat menunjukkan bahwa praktik budidaya dan aktivitas ekonomi di sektor pertanian dapat menjadi lebih berkelanjutan dan layak dibiayai, sehingga KOLTIVA mampu mendorong transformasi sektor hortikultura menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top