istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
NEWS GADGET

Body Battery: Cara Sederhana Pahami Kondisi Tubuh

en19ma   30 Sep 2021
Body Battery: Cara Sederhana Pahami Kondisi Tubuh

Tubuh manusia pada dasarnya mempunyai sistem seperti layaknya sebuah ponsel. Di dalamnya, terdapat daya berupa baterai yang akan habis setelah digunakan, dan kembali terisi lagi ketika kita mengisi ulang dayanya. Istilah baterai pada manusia ini disebut oleh Garmin sebagai Body Battery. Hal ini dijelaskan lebih lanjut pada acara talk show virtual yang diselenggarakan oleh Garmin, yang bertajuk “Manfaat Gawai di Era Pandemi.” Melalui acara ini, Garmin membahas cara kerja dari fitur Body Battery pada lini smartwatch-nya yang membantu masyarakat untuk memahami kondisi tubuh mereka sehingga dapat lebih bijaksana dalam menjalankan aktivitas harian dan memulai gaya hidup yang aktif.

Pada kesempatan tersebut, Country Manager Garmin Indonesia Rian Krisna menjelaskan mengenai fungsi Body Battery yang berkenaan dengan kekhawatiran akan situasi pandemi Covid-19 yang belum usai. Faktanya, banyak masyarakat yang terkonfirmasi sebagai pasien OTG (orang tanpa gejala) dan mengidap happy hypoxia, yakni suatu kondisi terjadinya pengurangan jumlah oksigen di dalam tubuh tanpa gejala, yang kerap bisa terjadi tanpa disadari. Bisa dikatakan, tidak sedikit masyarakat yang tidak sadar saat tubuhnya sudah lelah dan rentan terhadap serangan penyakit.

“Terkadang, orang menganggap dirinya fit, lalu memforsir tubuh mereka untuk melakukan segala aktivitas, bahkan pekerjaan [yang] berat. Dengan menggunakan fitur Body Battery, pengguna Garmin dapat lebih baik dalam mengenali tubuh sehingga kita bisa lebih bijak dalam merencanakan intensitas aktivitas harian kita serta menentukan kapan harus beristirahat,” jelas Rian.

Body Battery merupakan indikator jumlah energi atau daya yang dimiliki oleh pengguna dengan menggabungkan data aktivitas, tingkat stres, masa pemulihan, dan istirahat. Body Battery mempunyai kemampuan dalam menginterpretasikan perubahan detak jantung untuk mengetahui hubungan antara saraf simpatetik, yakni saraf yang bertanggung jawab untuk mempercepat kerja dari organ tubuh manusia, dengan saraf parasimpatik, yang bekerja sebaliknya.

Lebih jauh, naik turunnya Body Battery manusia ini dapat dipengaruhi oleh banyak hal termasuk gaya hidup. Biasanya, istirahat yang cukup dan kualitas tidur yang baik dapat mempertahankan, atau bahkan meningkatkan Body Battery. Sedangkan, jadwal kerja yang padat, intensitas olahraga yang tinggi, dan konsumsi alkohol yang berlebihan dapat membuat tingkat Body Battery kita jadi menurun.

Pada kesempatan yang sama, Sports Medicine Specialist dr. Grace Joselini Corlesa, MMRS., Sp.KO menyampaikan bahwa kondisi kesehatan manusia juga dipengaruhi oleh stres yang dialami. “Setiap orang mempunyai jumlah energi yang berbeda [pada] setiap harinya, serta respon yang berbeda pula terhadap aktivitas yang sama. Misalnya, kebiasaan baru (new normal) yang mengharuskan kita [untuk] tetap berada di rumah. Bagi sebagian orang, hal itu menyenangkan, tetapi ada juga yang merasa stres saat tidak bisa ke mana-mana,” tuturnya.

Untuk itu, Rian juga menyampaikan bahwa melacak Body Battery dapat membantu untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan performa pengguna, hanya dengan menggunakan smartwatch pada pergelangan tangan. Ia juga menggarisbawahi bahwa smartwatch Garmin bukanlah alat medis, tetapi fitur Body Battery ini bisa menjadi sebuah indikator awal di saat pengguna ingin berkonsultasi dengan dokter dan mengetahui terkait kesehatannya secara lebih detail.

Pertama kali disematkan pada seri Garmin Vivosmart 4, fitur Body Battery pada saat ini sudah dimiliki oleh berbagai tipe Garmin, di antaranya adalah Garmin Forerunner 55, 45, 245, 745, dan 945. Juga, ada seri Vivoactive, yaitu Vivoactive 4 dan 4s, dan seri lainnya, seperti Garmin Venu 2/Venu SQ, Garmin Instinct (Solar series), Garmin Approach S62, Garmin Fenix 6 series, Garmin Vivomove 3, dan Garmin Lily. Harga yang ditawarkan sangat bervariasi, yakni mulai dari Rp 2.399.000.

Selama bulan Oktober, pelanggan berkesempatan untuk mendapatkan penawaran yang menarik untuk model-model yang memiliki fitur Body Battery ini, seperti potongan harga sebesar Rp 1.300.000 untuk tipe Garmin Fenix 6X Series dan juga potongan harga hingga sebesar Rp 800.000 untuk tipe Garmin Instinct Solar Series. Promo menarik tersebut hanya dapat diperoleh di Garmin Brand Store, yang tersebar di beberapa kota utama di Indonesia, seperti di Jakarta, Medan, Bandung, Jogjakarta, dan Surabaya. Selain itu, produk Garmin tersebut juga tersedia di seluruh jaringan outlet Urban Republic dan beberapa outlet Erafone tertentu.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top