Esports terus berkembang di seluruh dunia. Menurut prediksi, industri esports akan terus berkembang hingga menjadi industri senilai 1 miliar dolar AS di tahun 2021. Meski begitu, bukan berarti perkembangan esports tidak ada tantangan.
Salah satu tonggak utama untuk perkembangan industri esports adalah regenerasi pemain kompetitif yang profesional. Kompetitif dan profesional adalah hal yang penting karena merupakan komponen utama dari perkembangan industri esports.
Regenerasi pemain kompetitif profesional adalah salah satu masalah besar yang harus dihadapi. Masalah utamanya adalah proses. Sejauh ini, jalan menuju sukses untuk bintang esports seperti Zuxxy dan Luxxy dari PUBG Mobile atau Branz dari MLBB bisa dibilang memiliki jalan terjal yang sulit.
Jalan mereka terjal karena satu-satunya cara proses mereka berkembang hanyalah dengan cara otodidak, tanpa adanya mentor, pelatih, ataupun instruktur yang memberi arahan. Namun kini adalah masa yang berbeda. Menyambut masalah ini, Bigetron Esports kini memulai inisiatif Bigetron Academy.
Sesuai dengan namanya, Bigetron Academy adalah wadah pelatihan dan perguruan yang menyelanggarakan Pendidikan di bidang olahraga elektronik. Bigetron Academy memiliki tujuan untuk meningkatkan potensi olahraga elektronik agar para pemian pemula hingga semi profesional bisa mencapai jenjang profesional.
Edwin Chia selaku CEO dari Bigetron Esports mengatakan, "Tujuan kami menghadirkan Bigetron Academy adalah keinginan untuk membantu teman-teman gamers kompetitif yang masih pemula atau semi-profesional agar dapat menemukan potensinya masing-masing. Bigetron Academy akan mewadahi proses belajar teman-teman semua untuk dapat mencapai impiannya menjadi seorang atlet esports dengan cara memberikan teman-teman ilmu seputar bagaimana cara bermain game ala atlet esports serta nilai-nilai profesionalisme dari seorang pemain esports.”
Bersamaan dengan peluncuran ini, Bigetron Academy juga memperkenalkan tiga pelatih yang akan membantu kalian dalam menggapai impian menjadi pemain profesional.
Mereka adalah Agus “JuniorJr” Suharwan dan Muhammad “JangS” Farhan sebagai instruktur untuk cabang game PUBG Mobile. Lalu ada juga Pratama “Yota” Indraputra selaku instruktur untuk cabang game MLBB.
Nama-nama tersebut mungkin sudah tidak asing lagi bagi kalian yang mengikuti perkembangan esports PUBG Mobile dan MLBB di Indonesia, terutama untuk tim Bigetron Esports.
JangS adalah pelatih yuang menemani Bigetron RA di musim kompetitif PUBG Mobile tahun 2021. Ia juga memiliki peran yang besar mengingat ia berhasil membawa Bigetron RA menjadi juara PUBG Mobile Pro League Indonesia Season 3.
Sedangkan Yota adalah analis dari tim Bigetron Alpha. Walau mungkin jarang terdengar, Yota adalah asalah satu sosok belakang layar yang berperan membawa Bigetron Alpha meraih hasil positif di MPL Indonesia Season 7.
Yota pun memberi komentar soal keterlibatannya sebagai instruktur di Bigetron Academy. “Karir profesional di dunia gaming saat ini makin beragam dan memiliki jenjang yang jelas. Mempelajari game knowledge memungkinkan pemain untuk menjadi yang terbaik dalam kompetisi ataupun membekali diri untuk karir non-pemain seperti pelatih/shoutcaster.”
Terakhir adalah JuniorJr. Sosok ini mungkin lebih terkenal sebagai orang di depan layar yang memberi analisa berbagai permainan PUBG Mobile tingkat nasional. Namun sebelum itu, dia juga sempat menjadi pelatih di salah satu tim PUBG Mobile Indonesia, bahkan hingga meraih beberapa gelar juara.
JuniorJr pun memberi suara soal posisi barunya di Bigetron Academy. “Terpilih sebagai salah satu instruktur di Bigetron Academy merupakan salah satu kehormatan tersendiri bagi saya. Melihat Bigetron RA yang hampir tidak terkalahkan selama beberapa musim ini membuat saya terpanggil. Maka dari itu saya pun bergabung ke dalam Bigetron Academy agar dapat mengajarkan teman-teman caranya supaya bisa menjadi pemain yang hebat dan menyaingi Bigetron RA di masa depan."
Bigetron Academy akan memulai kelas perdananya pada tanggal 10 Juli 2021. Biayar pendaftarannya adalah 150.000 rupiah per kelas. Satu kelas berdurasi 2 jam dan diisi dengan materi soal pelatihan dan pembelajaran, bahkan ada juga studi kasus.
