istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
NEWS GADGET

Berkenalan dengan Google Stadia Lebih Dekat

Anduril   10 Jun 2019
Berkenalan dengan Google Stadia Lebih Dekat

Dalam Game Developer Conference 2019 yang digelar di San Fransisco, Amerika Serikat, Google memperlihatkan niatannya untuk menggarap industri video game dengan memperkenalkan layanan cloud gaming bernama Google Stadia.

Google Stadia bukanlah sebuah konsol, Ia adalah sebuah layanan yang memungkinkan para pemain untuk bermain game secara streaming. Dengan kata lain, pemainnya tidak perlu melakukan instalasi file game di perangkat, melainkan cukup streaming seperti YouTube.

Terintegrasi dengan YouTube

Layanan ini pun nantinya akan terintegrasi dengan YouTube sehingga para pemain bisa langsung memainkan game yang diinginkan setelah mereka menonton cuplikan videonya. Menurut Google, layanan Stadia memang dibuat untuk gamer yang gemar menonton video YouTube. Pasalnya Google menemukan bahwa konten game di YouTube ditonton selama lebih dari 50 miliar jam selama tahun 2018 lalu.

"Kami ingin menggeser orang dari yang hanya tertarik pada game menjadi bermain game," kata Phil Harrison, Wakil Presiden Google Stadia. "Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menyatukan dunia menonton dan bermain game," lanjut Harrison.

Tak butuh perangkat tambahan, karena Stadia merupakan sebuah layanan cloud gaming. Pemain tidak membutuhkan perangkat konsol (hardware) apapun untuk dapat memainkannya, sebab layanan ini hanya membutuhkan koneksi internet yang cepat untuk bermain game.

Google pun mengatakan, layanan ini akan dapat menayangkan game dalam resolusi 4K dan frame rate 60 FPS. Syaratnya, koneksi internet mesti berkecepatan minimum 25 Mbps. Selain itu, pengguna pun tak perlu mengunduh file apapun untuk memainkannya.

Controller Khusus

Game yang dijalankan melalui layanan Google Stadia bisa dimainkan lewat beberapa media yang berbeda seperti PC, tablet, maupun Chromecast. Uniknya, pemain juga bisa berpindah-pindah perangkat sesuai keinginan, misalnya main di PC, lalu dilanjutkan di tablet. Dalam kesempatan yang sama, Google juga memperkenalkan sebuah controller yang dapat terhubung dengan layanan Stadia melalui WiFi.

Jika dilihat sepintas, controller tersebut serupa dengan perangkat sejenis pada umumnya. Namun, controller itu dapat terhubung langsung ke pusat data Stadia sehingga pemain dapat langsung menggunakannya, tanpa harus melakukan konfigurasi tertentu pada perangkat yang digunakan untuk streaming. Controller untuk Stadia tersebut juga memiliki layanan Google Assistant sehingga pemain bisa mendapat panduan tertentu untuk menyelesaikan setiap babak di dalam sebuah game.

Google memastikan layanan video game streaming miliknya, Google Stadia, akan segera diluncurkan pada November 2019, seperti dikutip dari CNBC International, Jumat (7/6/2019).

Pengguna juga akan dikenakan biaya berlangganan US$9,99 per bulan untuk bisa menggunakan layanan ini. Google menawarkan paket Founder Edition senilai US$129 yang berisi Chromecast, controller dan tiga bulan berlangganan Stadia. Jika hanya ingin membeli controller-nya, dikenakan biaya US$69 per unit.

Berikut deretan game online yang bisa dimainkan melalui Google Stadia yang dikutip dari Android Authority:

  • Assassin's Creed Odyssey
  • Doom Eternal
  • Bungie
  • Destiny 2
  • Tom Clancy's Ghost Recon Breakpoint
  • The Division 2 Tom Clancy
  • Baldur's Gate III
  • Doom
  • Tomb Raider, Rise of the Tomb Rider, Shadow of the Tomb Raider
  • GYLT
  • Get Packed
  • Darksiders Genesis
  • Dragon Ball Xenoverse 2
  • Farming Simulator 19
  • Final Fantasy XV
  • Football Manager
  • GRID
  • Just Dance 2020
  • Metro Exodus
  • Mortal Kombat 11
  • NBA 2K
  • Power Rangers: Battle for the Grid
  • Rage 2
  • Samurai Shodown
  • The Crew 2
  • The Elder Scrolls Online
  • Thumper
  • Trials Rising
  • Wolfenstein: Youngblood

Melihat deretan game yang disajikan, kemungkinan besar Google melakukan gambling pada beberapa judul tersebut. Pasalnya game Mortal Kombat 11 dan Samurai Shodown yang merupakan game fighting, membutuhkan ekosistem minim delay. Dengan format streaming, ada kemungkinan besar kondisi ideal tersebut akan sulit untuk dicapai.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top