Seri Asphalt selalu bisa dipadankan dengan seri Need for Speed yang berasal dari PC. Dalam seri terakhirnya, Asphalt juga mengambil rute pendekatan yang mirip dengan Need for Speed, yaitu action. Bisa dibilang, Asphalt 8: Airborne adalah seri Asphalt yang paling fun dan memiliki sangat banyak elemen action. Saking banyaknya, rasanya hampir seperti sedang bermain di sebuah film action racing, misalnya seri Fast and Furious.
Secara core gameplay, Asphalt 8 tidak terlalu jauh berbeda jika dibandingkan dengan Asphalt 7. Kalian bisa memainkan mode single player yang terbagi atas delapan session dimana setiap session mewakili seri Asphalt sebelumnya. Setiap session terbagi atas beberapa event, biasanya sebanyak 9 hingga 12 event dan menggunakan map yang ada di dalam seri game Asphalt tersebut. Contohnya di session 7: Heat, kalian akan bermain di map yang benar-benar ada di dalam game Asphalt 7.
Setiap event balapan membutuhkan kelas mobil yang berbeda. Jadi, kalian tidak bisa menggunakan mobil cepat di event balapan mobil lambat. Jumlah mobilnya juga terbilang banyak, dan ada beberapa yang baru. Setiap mobil tersebut bisa kalian berikan upgrade dengan berbagai komponen baru dan juga berganti warna.
Di Asphalt 8, kalian akan mendapatkan dua mode baru, yaitu infection dan drift gate. Mode infection ini merupakan salah satu mode yang paling menarik karena kalian di sini bisa memacu mobil kalian dengan full nitro selama 20 hingga 30 detik selama terkena infeksi. Kalian bisa memperpanjang durasi infeksi dengan menularkan ke mobil-mobil lain. Namun, begitu waktu infeksinya sudah habis, maka kalian akan mengalami overload dan mobil pun akan terguling.
Sementara mode drift gate sebenarnya merupakan mode drift dari seri Asphalt sebelumnya, namun kalian kali ini akan menemukan tempat-tempat khusus untuk melakukan drift. Jadi, tidak bisa seenaknya untuk melakukan drift di tengah jalan.
Design track yang ada di Asphalt 8 ini jauh lebih solid ketimbang seri sebelumnya. Detil lingkungan juga terlihat lebih hidup. Contohnya di Tokyo, lintasan tersebut dipenuhi dengan banyak bangunan dan lalu lintas vertikal. Ini berarti bisa membuka kemungkinan bagi kalian untuk ditabrak dari samping yang berasal dari lalu lintas kota Tokyo. Interaksi dengan berbagai obyek juga terasa lebih hidup. Seperti misalnya berbagai penghalang yang ditabrak akan jatuh dan terguling sehingga bisa ditabrak lagi oleh mobil di belakangnya.
Penggunaan jalur singkat juga sudah lebih jauh dioptimasi. Sekarang, pengambilan jalur bisa mempengaruhi hasil dengan cukup signifikan, karena ada jalur yang benar-benar memutar dan jauh. Hebatnya lagi, ketika ada sebuah jalur pintas dan kalian mengambilnya, maka kalian akan menemukan cabang lagi di jalur pintas tersebut. Intinya, akan ada banyak jalur yang bisa diambil dalam game ini, dan hal itu membuat gameplay-nya jadi semakin menantang.
Dengan segala elemen yang ada di dalamnya, Asphalt 8 terasa semakin tidak realistis namun juga semakin fun dengan berbagai actionnya. Bermain Asphalt 8 tidak seperti memainkan game racing biasa, namun lebih seperti bermain dalam sebuah adegan film bioskop yang sangat seru. Karena itu, kami di awal review menyebutkan bahwa Asphalt 8 itu mirip dengan Need for Speed, karena keduanya memang mengambil pendekatan yang mirip.
Selain menghadirkan grafis yang keren, Asphalt 8: Airborne juga menghadirkan audio yang realistis. Suara mesin yang disuguhkan dalam game ini akan membawa kalian ke dalam pengalaman balapan yang cukup menyerupai aslinya. Selain itu, suara roda ketika melakukan manuver drifting juga sangat keren dan realistis, sehingga kesan yang dirasakan selama balapan dalam game bergenre racing terbaru dari Gameloft ini juga jadi semakin seru dan menantang.
Fitur multi-player di game ini mampu menghadirkan hingga delapan pembalap dalam sekali balapan. Apabila kalian merasa kinerja mobil yang dimiliki sudah cukup baik untuk diadu, maka multiplayer merupakan fitur yang akan sangat memacu adrenalin, karena lawan yang dihadapi merupakan gamers dengan mobil super yang pastinya tidak akan mudah untuk dikalahkan.
