istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
TIPS TRIK GADGET

Alternatif Terbaik ketika Penyimpanan Cloud & Lokal Bukan Jawabannya Lagi

en19ma   07 Apr 2021
Alternatif Terbaik ketika Penyimpanan Cloud & Lokal Bukan Jawabannya Lagi

Kebutuhan terhadap transformasi digital akan semakin meningkat pesat ketika banyak perusahaan mulai mencari solusi untuk infrastruktur IT milik mereka demi mempertahankan produktivitas dalam menghadapi kemungkinan peralihan saat bekerja jarak jauh. Untuk perusahaan terutama sektor usaha kecil dan menengah (UKM) yang mulai memasuki perubahan yang signifikan di tahun ini, mereka sadar bahwa tidak banyak solusi yang dirancang untuk penggunaan UKM.

Dengan terbatasnya anggaran serta resource yang dimiliki, banyak sektor UKM yang mengalami kesulitan dalam memilih antara layanan Software-as-a-Service (SaaS), yang memiliki biaya berulang yang tinggi serta fleksibilitas yang terbatas, atau pun server on-premise, yang membutuhkan tim IT khusus serta biaya lisensi yang tinggi.

Namun demikian, terdapat beberapa solusi yang memang dirancang secara khusus untuk penggunaan UKM yang memungkinkan tim untuk berkolaborasi dari mana saja, melakukan penyimpanan data perusahaan dengan aman, mengelola ijin akses user, dan mem-backup data dengan profesional. Salah satu solusi yang banyak dimanfaatkan oleh sektor UKM adalah dengan menerapkan network-attached storage atau NAS.

Apakah SaaS merupakan solusi jangka panjang?

Adopsi cloud meningkat dengan pesat pada tahun 2020. Biaya investasi yang rendah serta pembayaran yang sesuai dengan pemakaian terdengar menarik bagi UKM, namun apa yang terjadi ketika bisnis Anda terus berkembang? Biaya berlangganan per akun dapat menjadi beban yang signifikan ketika jumlah karyawan semakin bertambah. Survei terbaru oleh Kentik, Densify, dan Flexera menemukan bahwa biaya manajemen serta pengeluaran yang berlebih merupakan masalah utama bagi perusahaan yang berinvestasi dalam layanan cloud.

Google Workspace sebagai layanan SaaS yang paling populer memiliki biaya per pengguna sekitar Rp 180.000 (US$12) per bulan (Paket Standar Bisnis) atau sekitar Rp 2.160.000 (US$144) per tahun. Untuk perusahaan dengan 30 karyawan, biaya berlangganan yang dikeluarkan selama tiga tahun adalah sekitar Rp 195 juta (US$13.000). Jika perusahaan berkembang menjadi 100 karyawan, maka biaya yang dihabiskan dapat mencapai Rp 225 juta (US$15.000) per tahun. Hal ini jelas terlihat bahwa cloud publik mungkin bukanlah solusi yang tepat untuk bisnis yang mencari solusi jangka panjang.

File server tradisional tidak jauh lebih baik

Untuk perusahaan yang menginginkan total kepemilikan data secara penuh dapat memilih untuk membeli hardware, membayar lisensi Windows File Server, dan membeli Client Access License (CAL) secara terpisah untuk membangun server file konvensional sendiri. Akan tetapi, server file tradisional memerlukan biaya langganan yang berulang untuk Windows File Server serta lisensi bagi setiap klien yang akan terus meningkat seiring dengan berkembangnya bisnis Anda. Biaya hardware, lisensi software, dan CAL dapat mencapai Rp 150 juta (US$10.000) selama tiga tahun untuk perusahaan dengan 100 karyawan.

Sementara itu, kurangnya dukungan server file konvensional untuk akses lewat internet, kolaborasi file, dan aplikasi seluler merupakan alasan mengapa solusi ini tidaklah lebih baik dari solusi penyimpanan cloud. Dengan kerja jarak jauh yang sudah menjadi hal yang normal, limitasi ini dapat mengurangi produktivitas bisnis.

Kapan waktu yang tepat untuk mengadopsi NAS dalam bisnis Anda?

Selama 20 tahun terakhir, banyak vendor yang secara inovatif telah mengubah NAS dari solusi penyimpanan murni menjadi server dengan aplikasi multi-fitur bawaan. Spesialis vendor NAS seperti Synology telah menciptakan alternatif yang aman untuk SaaS dan server file tradisional, dengan fitur bawaan yang lengkap, layanan manajemen file yang berbasis web, serta rangkaian kolaborasi yang tidak hanya menghemat biaya namun juga dapat menyederhanakan kinerja manajemen.

Dalam menghadapi ancaman keamanan siber yang kian meningkat, perangkat NAS juga dilengkapi dengan fitur perlindungan data yang cerdas untuk semua perangkat IT milik Anda, seperti software backup bawaan milik Synology yang dapat mencadangkan data dari PC dan server Anda, atau dari Microsoft 365 dan Google Workspace.

Untuk perusahaan dengan 200 karyawan, biaya server NAS modern dan hard drive yang harus dikeluarkan hanyalah mencapai Rp 45 juta (US$ 3.000) tanpa biaya langganan yang berulang atau pun biaya lisensi, dan telah termasuk fitur manajemen file secara gratis dan software untuk kolaborasi yang dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan bisnis untuk tiga hingga lima tahun berikutnya.

Bagi perusahaan yang membutuhkan lebih banyak kapasitas, juga dapat dengan mudah meningkatkan skala dengan menambahkan hard drive secara terpisah atau unit ekspansi, tanpa mengkhawatirkan biaya IT atau pun lisensi yang tinggi. Memiliki NAS dapat menghemat biaya untuk server file tradisional hingga 2 kali dan 90% lebih murah daripada berlangganan cloud dengan fitur yang setara.

Bagaimana cara menyimpan data dengan aman?

Dengan memilih solusi file server yang tepat, maka transformasi digital bukan lagi masalah untuk pengguna bisnis. Selain implementasi yang lebih mudah, solusi yang tepat juga dapat meningkatkan produktivitas serta mengurangi masalah, seperti tenaga kerja yang terus bertambah, total biaya kepemilikan yang tinggi, susah untuk diskalakan, bekerja jarak jauh, dan kebutuhan akan keamanan data.

Sebagai solusi yang lengkap namun tetap terjangkau untuk perusahaan, terutama UKM, NAS bisa menjadi pilihan yang tepat untuk melengkapi kekurangan pada server tradisional dan layanan cloud.

Ditulis oleh: Joanne Weng, Senior Sales Manager (Synology HQ)

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top