istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
NEWS

ALE EduDay 2021: Teknologi Tepat untuk Sistem Belajar Hybrid yang Sesuai Kebutuhan Guru & Murid

en19ma   16 Jul 2021
ALE EduDay 2021: Teknologi Tepat untuk Sistem Belajar Hybrid yang Sesuai Kebutuhan Guru & Murid

Alcatel-Lucent Enterprise, provider terdepan solusi komunikasi, jaringan, dan awan yang disesuaikan dengan kebutuhan industri, mendukung rencana pemerintah untuk mengubah sistem pendidikan di Indonesia dari pendidikan tatap muka menjadi pendidikan campuran atau hybrid, seperti yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo. Ia menekankan perlunya sistem pendidikan di Indonesia untuk mengadopsi metode-metode baru dan digitalisasi sebagai dampak dari pandemi Covid-19, yang telah mengubah tatanan sistem pendidikan di seluruh dunia.

Sejalan dengan rencana pemerintah tersebut, Alcatel-Lucent Enterprise per kemarin (15/07) menggelar ‘ALE Education Day 2021: Hybrid Learning System Adaptation for Indonesia Education System.’ Pada webinar tersebut, ALE bersama dengan perwakilan pemerintah, serta pakar pendidikan dan pakar teknologi berbagi pandangan dan pengetahuan terkait teknologi yang tepat untuk mendukung pengimplementasian ekosistem pendidikan hybrid yang sesuai dengan kebutuhan di saat ini dan di masa depan.

“Akibat dari pandemi Covid-19, pendidikan online atau hybrid bukan lagi [merupakan] sebuah pilihan tetapi [sudah] menjadi [semacam] kebutuhan. Kemajuan teknologi digital memungkinkan siswa [untuk] belajar apa pun, kapan pun, dan dari mana pun. Tantangannya adalah menemukan solusi atau teknologi yang tepat [dan] sesuai [dengan] kebutuhan [dari] guru dan siswa,” ujar Wahyu Adi, Country Business Leader Alcatel-Lucent Enterprise Indonesia.

Teknologi berperan penting sebagai medium yang mendukung kurikulum sekolah dan mendorong kreativitas dan pengetahuan bagi siswa. Statistik Pendidikan 2020 yang dirilis BPS menunjukkan penggunaan Internet di kalangan siswa dalam empat tahun terakhir telah meningkat sebanyak 25 persen. Di tingkat SD, penggunaan Internet dalam dua tahun terakhir telah naik sebesar 20 persen, terutama dikarenakan pandemi. Internet bisa menyediakan teknologi pendidikan yang mendukung upaya pembelajaran bagi siswa dan guru, serta aplikasi administratif untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi pendidikan. Terkait hal tersebut, infrastruktur digital menjadi bagian yang penting bagi keberhasilan pengimplementasian sistem pendidikan hybrid.

“Saat ini, teknologi digital menjadi bagian [yang] tidak terpisahkan dalam proses pembelajaran siswa. Lebih dari satu tahun terakhir, mereka belajar dari rumah [dengan] menggunakan berbagai media, seperti TV, smartphone, laptop, dan lain-lain. Teknologi yang tepat [serta] dibarengi dengan panduan dan aplikasi yang tepat [akan] bisa membuat siswa menjadi lebih kreatif, dan memungkinkan mereka [untuk] menemukan hal-hal [yang] baru. Inilah yang menjadi bahasan kita di acara EduDay hari ini [15/07], dan kami berharap [agar] hasil diskusi ini bisa menjadi masukan untuk pemerintah,” ujar Brando Lubis, Country Business Development Manager AMD. Ia mengatakan bahwa AMD memiliki pengalaman yang luas dalam membantu transformasi digital di berbagai sektor, termasuk pendidikan.


Panelis dalam diskusi panel ALE EduDay 2021 (searah jarum jam):
Budi Rahardjo, Praktisi IT & TAP Jawa Barat; Cepi Riyana, Direktur STI Universitas Pendidikan Indonesia; Wawan Setiawan, Direktur Perencanaan dan Organisasi Universitas Pendidikan Indonesia; Novse Hardiman, Channel Sales Manager Alcatel-Lucent Enterprise; Abdul Somad, Senior Solution Architect PT Fujitsu Indonesia; Brando Lubis, Country Manager AMD Indonesia, dan Evi Rudiat, Director Enterprise Nokia Indonesia

Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) tampaknya akan terus menjadi bagian dari pendidikan sekolah seiring dengan banyaknya sekolah yang mengembangkan sistem pendidikan hybrid, atau gabungan antara pendidikan tatap muka dan online, yang digunakan selama masa pandemi. Oleh karena itu, kemampuan digital para guru haruslah terus ditingkatkan.

Kesehatan sebagai Prioritas

Baik pendidikan online, jarak jauh, atau pun hybrid, kesehatan tetaplah menjadi prioritas yang utama. Presiden Joko Widodo terus menekankan pentingnya prosedur kesehatan (prokes) yang ketat dalam implementasi sistem pendidikan hybrid demi memastikan kesehatan dari guru, siswa, dan keluarga mereka. Dengan pengetatan prokes, maka penggunaan teknologi yang menunjang pendidikan pun meningkat sebesar 25 persen semenjak terjadinya krisis kesehatan.

Teknologi untuk mendukung proses pendidikan hybrid membutuhkan platform yang intuitif, terintegrasi, dan aman, yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing guru. Teknologi tersebut harus memiliki tools keamanan yang bisa disesuaikan dengan aplikasi konferensi, mudah terintegrasi dengan Learning Management System, memberikan pendidikan yang seimbang, dan juga bisa digunakan untuk tools kolaborasi secara real-time dan aman, misalnya grup belajar yang diawasi oleh guru, whiteboard virtual, audio, video, dan kemampuan pesan instan, serta saling berbagi file dan layar. Rainbow Classroom memungkinkan guru untuk menerapkan gaya mengajar mereka untuk memenuhi kebutuhan siswa melalui pemanfaatan lingkungan pendidikan yang virtual secara menyeluruh.

“Pendidikan online dan hybrid bisa menjadi sebuah kenormalan baru di sistem pendidikan kita, dan kita perlu [untuk] beradaptasi. Rainbow Classroom bisa disesuaikan oleh sekolah atau universitas untuk mengoptimalkan pengalaman belajar jarak jauh, memastikan keamanan data dan kemudahan penggunaan bagi guru dan siswa. Rainbow Classroom memiliki teknologi yang luwes dan membuatnya bisa digunakan di berbagai lingkungan pendidikan. Dengan menggunakan Rainbow Classroom, sekolah atau universitas bisa mengubah peramban sederhana menjadi tools pendidikan [yang] terintegrasi, aman dan single sign-on. ALE hadir untuk mendukung guru dan siswa dalam proses evolusi menuju lingkungan pendidikan digital hybrid,” tutup Wahyu.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top