istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW

Alami Rasanya Hidup Bertahan di Pulau bersama Don't Starve: Shipwrecked

Anduril   18 Apr 2017
Alami Rasanya Hidup Bertahan di Pulau bersama Don't Starve: Shipwrecked

Rasanya, genre roguelike jarang untuk dihadirkan di smartphone. Padahal, kami sangat menyukai elemen acak yang terdapat dalam genre ini. Mungkin, momen menemukan sesuatu yang baru atau berhasil mengerjakan sebuah tugas yang diotak-atik sedari tadi selama berjam-jam telah menjadi letupan emosi pribadi yang tidak bisa dilupakan dengan mudah.

Dari persepsi developer, game-game roguelike memiliki kemungkinan pengembangan yang tidak terbatas dan core yang juga bisa diubah-ubah, sehingga menambah panjang playtime dan replay value dari sebuah game roguelike.

Contohnya adalah game Don’t Starve, yang dulunya dibuat dengan konsep bertahan hidup di sebuah pulau dengan segala keanehan dan monster-monsternya, ternyata bisa diubah melalui sebuah DLC yang bernama Shipwrecked. Di platform iOS sendiri, Shipwrecked merupakan sebuah aplikasi standalone yang memiliki banyak konten sehingga akhirnya dibiarkan berdiri sendiri tanpa menjadi bagian dari seri Don’t Starve yang bila di PC memang sudah memiliki satu ekspansi berjudul Reign of Giant.

Shipwrecked sendiri memiliki nuansa yang lebih tropis, tetapi ini jelas sekali bukanlah pulau-pulau surga seperti yang ada di Hawaii atau Bali. Kalian tetaplah harus mendapatkan berbagai item dan elemen untuk tetap bertahan hidup. Sayangnya, dunia Don’t Starve kali ini terbelah-belah menjadi pulau-pulau kecil dengan berbagai resource yang berharga di atasnya (bila ada). Hal itu mengartikan bahwa kalian harus menyeberang dari satu pulau ke pulau lainnya untuk mendapatkan resource-resource tersebut. Seperti biasa, item-item yang kalian gunakan bisa hancur. Jadi, kalian harus mengumpulkan cadangannya dengan sebanyak mungkin. Begitulah, kalian harus berpikir hingga puluhan langkah ke depan bila ingin bertahan di game ini.

Lautan di Shipwrecked dipenuhi dengan monster-monster menyeramkan. Memang, saat pertama kali menyeberang pulau, kalian akan mendapati lautan yang tenang. Tetapi, setiap saat kalian berusaha menyeberang, sistem dalam game ini akan menambahkan monster-monster yang semakin besar dan ganas. Ada banyak kondisi yang harus dipenuhi ketika berniat menyeberang, seperti jangan melawan arus yang besar atau jangan telat untuk menyeberangi pulau atau kalian akan tidak bisa bertahan di hari berikutnya.

Makhluk-makhluk laut, seperti ubur-ubur, bermacam ikan hingga hiu, bisa menjadi resource bagi kalian asalkan kalian memiliki perlengkapan yang tepat. Jadi, janganlah pernah berhenti untuk menjelajahi setiap pulau yang kalian temui.

Lautan juga memiliki kedalaman yang berbeda-beda, sehingga kalian haruslah benar-benar berhitung dalam hal membawa muatan. Jangan sampai kalian malah terdampar hingga berkali-kali karena salah memperhitungkan barang atau waktu yang pas untuk menyeberang. Semuanya membutuhkan percobaan sebanyak berkali-kali hingga akhirnya kalian pun mahir dalam mengarungi lautan di Shipwrecked.

Mekanik lainnya yang tidak akan segan-segan dalam upaya 'membunuh' kalian adalah perubahan cuaca. Perubahan cuaca di Shipwrecked kerap memberikan alarm atau sinyal palsu bagi kalian. Sebagai contoh, cuaca pada awalnya tenang tanpa angin yang berhembus kencang sehingga kalian pun memutuskan untuk berlayar. Tidak berapa lama, hujan badai tiba-tiba muncul dan sanggup membuang kalian hingga ke pinggir samudera. Bila badai saja tidak cukup, kadang ada gunung meletus yang akan memberikan rintangan tambahan bagi kalian. Jadi, bagi siapa pun yang tidak siap sedia ketika berlayar, berdoalah saja agar kalian bisa mendapatkan cuaca yang terbaik sehingga tidak harus mengulang secara terus-menerus.

Don't Starve: Shipwrecked memiliki sedikit kendala dalam urusan teknis. Kendala yang pertama adalah urusan loading game. Dikarenakan game ini dasarnya dibuat untuk PC, maka kalian akan menemukan waktu loading yang sangat lama. Saking lamanya, kalian bisa membuat minuman, menyeduh mie instan terlebih dahulu, atau menonton serial TV yang terlewat, barulah kemudian bisa memainkan Shipwrecked. Selain waktu loading yang lama, game ini juga memiliki masalah akurasi. Untunglah, hal ini bisa diatasi dengan keberadaan virtual stick, seperti game orisinilnya.

Don’t Starve: Shipwrecked adalah sebuah game roguelike yang menantang. Kelegaan yang didapatkan setelah berhasil melewati hari demi hari, memicu dopamine yang bahkan melebihi perasaan ketika meminum secangkir kopi. Tapi, menyongsong kematian di hari yang panjang merupakan momen patah hati yang tidak bisa dikembalikan hingga selama-lamanya. Seperti game roguelike lainnya, kalian bisa bermain-main dengan core mekanik pada game ini. Tetapi, bermain-mainnya jangan terlalu dalam, sebab kalian bisa saja malah dihancurkan oleh mekanik Shipwrecked.

Dengan segala pengalaman yang kami dapatkan, ada sesuatu yang menyebabkan kami selalu kembali dan kembali lagi untuk memainkan Shipwrecked. Berbagai elemen acak yang dihadirkan Shipwrecked seperti memanggil jiwa kami sambil berseru, “Ayo, main sekali lagi!” Seruan ini selalu muncul dengan berulang-ulang, sehingga tidak terasa bagi kami yang sudah bermain hingga empat jam lamanya. Well, setidaknya, kami tidak benar-benar dijemput maut di dunia nyata.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top