Telah lama dan banyak dirumorkan, pabrikan smartphone yang belakangan rentan masalah, Blackberry, akhirnya berpindah ke Android.
Situs VentureBeat melaporkan bahwa perusahaan tersebut telah mengonfirmasikan rencana mereka untuk meluncurkan sebuah piranti genggam flagship yang akan berjalan pada sistem operasi Android dan disertai sistem keamanan dari BlackBerry sendiri.
Gadget itu sendiri dinamai sebagai Priv dan akan setia dengan etos milik Blackberry dengan tetap mempergunakan keyboard fisikal. Ide yang dicanangkan adalah Priv akan mengombinasikan hal-hal terbaik dari sistem keamanan BlackBerry dan performa yang ekspansif dari lingkungan aplikasi mobile yang tersedia pada platform Android.
Blackberry sendiri belumlah bakal meninggalkan OS-nya sendiri untuk sementara ini, karena mereka masih menggunakannya pada Blackberry 10 yang tampaknya masih dalam tahap pengembangan.
Priv dijadwalkan untuk segera meluncur sebelum akhir tahun ini.
Pengumuman ini datang setelah tahun-tahun yang buruk bagi perusahaan yang sempat di atas angin tersebut. Kontras dengan jatuhnya angka penjualan produk dan ambruknya harga saham (per Juli 2007, indeks harga saham mereka mencapai 230.52 – per hari ini, hanyalah di angka 7.03) para petinggi Blackberry banyak melakukan rangkaian blunder yang makin meruntuhkan reputasi Blackberry di hadapan publik.
Misalnya pada bulan Mei 2013, chief executive Thorsten Heins sempat memprediksi matinya tablet pada tahun 2018. Setahun kemudian, chief executive John Chen menyebut para pengguna iPhone sebagai “wall huggers” terkait isyu masa hidup batere hingga akhirnya di awal tahun ini sempat berdebat dengan pihak Apple akibat adanya pemaksaan secara legal untuk merilis apps mereka di Blackberry.
Belum lagi adanya rumor di tahun 2013 yang menyebutkan bahwa Z10, yang merupakan produk flagship mereka di saat itu, yang bakal memutarbalikkan angka penjualan piranti genggam merek lainnya di saat perilisannya namun akhirnya terbukti salah besar.
