Kuartal pertama untuk tahun 2021 sudah hampir berakhir. Karena pandemi, penjualan smartphone untuk tahun 2020 cukup turun. Bagaimana angka penjualan untuk awal 2021 ini? Firma riset Strategy Analytics telah merilis hasil riset penjualan smartphone untuk kuartal pertama di 2021 ini.
Menurut Strategy Analytics. Jumlah pengiriman smartphone global berhasil naik 24 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Year-over-year/YoY). Total pengiriman mencapai 340 juta unit ponsel. Angka ini merupakan angka tertinggi sejak 2015.
Hasil risetnya juga mengungkapkan 5 merek ponsel yang berhasil mencapai angka pertumbuhan hingga dua digit. Mereka adalah Samsung, Apple, Xiaomi, Oppo, dan Vivo. Huawi kini tidak lagi masuk lima besar penguasa smartphone di dunia.
Sudah tidak aneh lagi, Smasung dan Apple masih memimpin pasar smartphone dunia di kuartal pertama 2021 ini. Samsung berhasil menduduki posisi puncak dengan total pengiriman 77 juta unit dan berhasil menguasari 23 persen pangsa pasar smartphone di seluruh dunia. Apple berada di posisi kedua dengan total pengiriman 57 juta unit dengan pangsa pasar 17 persen.
Namun yang spesial dari ranking ini adalah untuk posisi tiga sampai lima. Semua posisi tersebut diraih oleh perusahaan asal China dan mereka semua berhasil mencetak rekor angka pertumbuhan hingga 85 persen jika dibandingkan dengan tahun 2020.
Di posisi tiga ada Xiaomi dengan jumlah pengiriman 49 juta unit. Angka ini naik 80 persen dari tahun sebelumnya. Oppo berada di posisi empat dengan angka penjualan 38 juta unit, naik 68 persen. Di posisi lima adalah Vivo dengan angka penjualan 37 juta unit dengan angka pertumbuhunan 80 persen dari tahun sebelumnya.
Menurut Strategy Analytics, pertumbuhan hingga dua digit untuk vendor asal China ini berhasil dicapai berkat suksenya smartphone 5G dan juga variasi produk dengan rentang harga yang beragam dari masing-masing vendor.
Sayangny Huawei harus turun dari lima besar penguasa smartphone global. Penyebab utama dari jatuhnya Huawei adalah mereka masuk daftar blacklist pemerintahan Amerika Serikat dua tahun yang lalu.
Karena blacklist ini, Huawei dilarang menggunakan OS Android berbasis GMS karena OS tersebut adalah buatan Google, perusahaan asal Amerika Serikat. Karena itu, ponsel Huawei hanya bisa menggunakan OS Android versi open source (AOSP) yang digabungkan dengan Huawei Mobile Services.
